Zul Tak Menyangka Harus Berurusan Dengan Hukum
Friday, 13 April 2012 | 14:46Pemain belakang Persib Zulkifli Syukur awalnya tidak menyangka kejadian yang melibatkan dirinya dengan pemain depan Gresik United berakhir di kantor Polisi. Marwan melaporkan Zulkifli serta seorang pengawal tim Persib ke Polisi setelah pertandingan Persib – Gresik (10/4).
Menurut mantan pemain Arema Indonesia ini, adu fisik dalam pertandingan sepak bola itu hampir pasti terjadi di setiap pertandingan. Dan itu adalah hal yang wajar sebab semua pemain tidak ingin timnya kalah, termasuk dirinya. Sehingga terkadang melibatkan emosi.
Begitupun dalam pertandingan yang dilaksanakan pada hari rabu lalu. Dimana sesaat setelah peluit panjang berbunyi, terekam dalam kamera Simamaung terjadi ketegangan antara kedua pemain tersebut.
Tidak diketahui pasti kenapa saat itu Marwan melayangkan pukulan kepada Zulkifli. Tidak terima akan perlakuan tersebut, Zulkifli mengejar Marwan dan juga melayangkan pukulan. Sial bagi Marwan, ada seorang tim pengamanan Persib lagi yang ikut melayangkan pukulan ke arah kepala Marwan hingga berdarah.
Setelah pertandingan, malamnya Marwan diberitakan melaporkan kejadian ini ke Polrestabes Bandung dengan tuduhan penganiayaan.
Namun setelah dua hari berlalu, siang ini dengan di mediasi oleh masing-masing manajemen tim, Marwan mencabut laporan tersebut dan jalan damai pun tercapai.
“Sekarang saya sudah lega. Saya juga tidak menyangka kalau kasus ini sampai harus ke proses hukum seperti ini. Ini pelajaran buat saya, juga buat pemain-pemain lain,” ujar Zulkifli di halaman Mapolrestabes Bandung siang ini.
Manajer Persib Umuh Muhtar mengharapkan bahwa kejadian seperti ini jangan sampai terulang kembali di lain waktu karena bisa memalukan kota Bandung secara keseluruhan. “Alhamdulilah semuanya lancar. Untuk kedepannya kita ambil hikmahnya saja, agar tidak terjadi lagi,” kata Umuh sambil mengakui bahwa tidak ada tekanan apapun dari pihaknya kepada Marwan untuk mencabut laporannya.
Tidak lupa, Umuh juga mengatakan terima kasihnya kepada jajaran Kepolisian Resor Kota Besar Bandung, juga Kasatreskrim yang sudah ikut melancarkan proses perdamaian ini.

Pemain belakang Persib Zulkifli Syukur awalnya tidak menyangka kejadian yang melibatkan dirinya dengan pemain depan Gresik United berakhir di kantor Polisi. Marwan melaporkan Zulkifli serta seorang pengawal tim Persib ke Polisi setelah pertandingan Persib – Gresik (10/4).
Menurut mantan pemain Arema Indonesia ini, adu fisik dalam pertandingan sepak bola itu hampir pasti terjadi di setiap pertandingan. Dan itu adalah hal yang wajar sebab semua pemain tidak ingin timnya kalah, termasuk dirinya. Sehingga terkadang melibatkan emosi.
Begitupun dalam pertandingan yang dilaksanakan pada hari rabu lalu. Dimana sesaat setelah peluit panjang berbunyi, terekam dalam kamera Simamaung terjadi ketegangan antara kedua pemain tersebut.
Tidak diketahui pasti kenapa saat itu Marwan melayangkan pukulan kepada Zulkifli. Tidak terima akan perlakuan tersebut, Zulkifli mengejar Marwan dan juga melayangkan pukulan. Sial bagi Marwan, ada seorang tim pengamanan Persib lagi yang ikut melayangkan pukulan ke arah kepala Marwan hingga berdarah.
Setelah pertandingan, malamnya Marwan diberitakan melaporkan kejadian ini ke Polrestabes Bandung dengan tuduhan penganiayaan.
Namun setelah dua hari berlalu, siang ini dengan di mediasi oleh masing-masing manajemen tim, Marwan mencabut laporan tersebut dan jalan damai pun tercapai.
“Sekarang saya sudah lega. Saya juga tidak menyangka kalau kasus ini sampai harus ke proses hukum seperti ini. Ini pelajaran buat saya, juga buat pemain-pemain lain,” ujar Zulkifli di halaman Mapolrestabes Bandung siang ini.
Manajer Persib Umuh Muhtar mengharapkan bahwa kejadian seperti ini jangan sampai terulang kembali di lain waktu karena bisa memalukan kota Bandung secara keseluruhan. “Alhamdulilah semuanya lancar. Untuk kedepannya kita ambil hikmahnya saja, agar tidak terjadi lagi,” kata Umuh sambil mengakui bahwa tidak ada tekanan apapun dari pihaknya kepada Marwan untuk mencabut laporannya.
Tidak lupa, Umuh juga mengatakan terima kasihnya kepada jajaran Kepolisian Resor Kota Besar Bandung, juga Kasatreskrim yang sudah ikut melancarkan proses perdamaian ini.

Sing leuwih sabar we kang ZUL ulah gampil emosi!!!!!!!!!!!,.,.,.,.,.,
euweuh ka era eta si marwan, geus ngamimitian ribut jeung nyieun laporan penganiayaan aduhhh malu dong
Matak tong gampang emosi, ari pemain profesional mah kedah tiasa menjungjung sportifitas, pemain dibayar utk berprestasi…lain kalahkah nonjok batur, mun dihukum saha nu rugi….
Hahahaha… Gooooooooood job
sbar”teing ari di tenggel tiheulamah bener kudu di tenggel deui da jalu…
setuju pisaan kang
mantapss..muhun kedah rada sabar ah kang Zul….”persib salawasna”
Zul… ulah ngarasa salah.. didinya mah bener! mun si marwan teu ngamimitian kabeh kajadian ge moal aya. Nu urang heran naha official jeung pemaen persib kudu ngarasa saralah… si marwan tah nu kudu dilaporkeun balik mah…
udahlah ambil hikmahnya aja ! ! !
Gelut mah geus biasa da ngarana ge liga indonesia, tp eta pihak bodyguard nu ngakuna pengamanan internal tim jang naon ngilu neunggeul si marwan? Nu ngarana pengamanan mah ngilu ngamankeun lain ngilu ngababuk!! Dasar otak udang..
Tuman nukitumah alus w dibales zul…
Ulah soteh nengel tihela da etamah si marwan nu nenggel tihela wajib dibales,sirem ge kagencet2 teingmah ngegel, masasarakat JABAR ge da apal masalahna moal nyarekan kang Jul
Jangan takut, Zul ada bukti qo siapa yang mulai lawan juga meskipun itu di lanjut di meja hijau. Kami warga Bandung khususnya dan Jawa Barat pada umumnya mendukung mu
Tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api itu aja jadi simbol, ada baiknya urusan dengan polisi biar siapapun pemain yg menyatakan profesional harus tertib jangan sok
zulkifli tetap semangat walau menghadapimeja hijau kami dari warga jawa barat tetap mendukung mu