Zalnando Ceritakan Masa-Masa Ketika Jadi Bobotoh Persib
Monday, 21 January 2019 | 20:25
Gabung ke Persib seperti mimpi jadi kenyataan, begitulah Zalnando, wing back anyar yang baru didatangkan Persib. Seperti cita-cita kebanyakan pemuda yang menekuni sepakbola di Jawa Barat, jadi pemain Persib adalah sebuah mimpi yang tidak semua pemimpi itu bisa mengalaminya.
Semua juga berasal dari Bobotoh, fans fanatik Persib yang selalu ada dimana pun Persib berada. Zalnando pula akui ia adalah Bobotoh yang menantikan Persib berlaga di setiap musimnya.
Zalnando bercerita, ia mulai secara intens mengikuti perkembangan Persib saat era Jaya Hartono melatih. Tepatnya musim 2008 kala dirinya berusia 12 tahun atau duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Ya sejak kecil juga jadi Bobotoh. Kan Cimahi juga basis Bobotohnya besar. Jadi saya juga nonton waktu masih era Jaya Hartono. Zaman pemainnya masih Suchao (Nutnum) saya nonton terus,” cerita Zalnando.
Ia terus mengikuti Persib, begitu pun ketika Miljan Radovic datang tahun 2011. Kini Miljan malah menjadi pelatihnya. Zalnando turut bangga bisa menjadi anak asuhnya nanti ketika dulu ia hanya bisa menontonnya bermain.
“Iya nonton. Dulu dia jadi pemain yang saya lihat, tapi sekarang jadi pelatih, bangga juga sih,” katanya seperti tidak menyangka.
Zalnando berharap musim pertama di tim yang ia impikan berjalan dengan baik. Ia juga ingin memberikan kontribusi terbaiknya hingga mampu memberikan juara bagi rakyat Jawa Barat.
“Harapannya bisa berjalan dengan lancar dan bisa memberikan kontribusi yang banyak untuk Persib, dan bisa juara tahun ini,” harapnya.

Gabung ke Persib seperti mimpi jadi kenyataan, begitulah Zalnando, wing back anyar yang baru didatangkan Persib. Seperti cita-cita kebanyakan pemuda yang menekuni sepakbola di Jawa Barat, jadi pemain Persib adalah sebuah mimpi yang tidak semua pemimpi itu bisa mengalaminya.
Semua juga berasal dari Bobotoh, fans fanatik Persib yang selalu ada dimana pun Persib berada. Zalnando pula akui ia adalah Bobotoh yang menantikan Persib berlaga di setiap musimnya.
Zalnando bercerita, ia mulai secara intens mengikuti perkembangan Persib saat era Jaya Hartono melatih. Tepatnya musim 2008 kala dirinya berusia 12 tahun atau duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Ya sejak kecil juga jadi Bobotoh. Kan Cimahi juga basis Bobotohnya besar. Jadi saya juga nonton waktu masih era Jaya Hartono. Zaman pemainnya masih Suchao (Nutnum) saya nonton terus,” cerita Zalnando.
Ia terus mengikuti Persib, begitu pun ketika Miljan Radovic datang tahun 2011. Kini Miljan malah menjadi pelatihnya. Zalnando turut bangga bisa menjadi anak asuhnya nanti ketika dulu ia hanya bisa menontonnya bermain.
“Iya nonton. Dulu dia jadi pemain yang saya lihat, tapi sekarang jadi pelatih, bangga juga sih,” katanya seperti tidak menyangka.
Zalnando berharap musim pertama di tim yang ia impikan berjalan dengan baik. Ia juga ingin memberikan kontribusi terbaiknya hingga mampu memberikan juara bagi rakyat Jawa Barat.
“Harapannya bisa berjalan dengan lancar dan bisa memberikan kontribusi yang banyak untuk Persib, dan bisa juara tahun ini,” harapnya.
