Walau Imbang, Persela Pastikan Bertahan di Liga 1
Sunday, 02 December 2018 | 10:57
Meski gagal meraih kemenangan di partai kandang terakhir, dan hanya bermain imbang melawan Persib, Persela memastikan diri bertahan di Liga 1 musim depan. Persela hanya mampu bermain 1-1 dengan Persib di Surajaya Lamongan, Sabtu (1/12/2018) pada pekan ke-33.
Diketahui musim lalu pun Persela memastikan lolos degradasi setelah menangkan laga melawan Persib di tempat yang sama. Entah mengapa hasil pertandingan melawan Persib, selalu menjadi penentu tim berjuluk Laskar Joko Tingkir itu guna tetap berada di kasta tertinggi.
Pelatih Persela Aji Santoso mensyukuri hasil walau dengan satu poin. Timnya pertama kali unggul dalam laga tersebut lewat tendangan penalti Wallace Costa. Persib membalasnya lewat situasi yang sama dengan kaki Ezechiel N’Douassel.
“Pertama untuk musim depan sudah pasti bertahan di Liga 1, karena kalau tadi kita sampai kalah cukup bisa berantakan untuk bertahan. Maka karena itu walau satu poin sangat bersyukur yang penting masih di Liga 1,” kata Aji dalam konferensi pers usai laga.
Kondisi tersebut buat mereka akan bermain lepas tanpa beban menghadapi laga terakhir lawan Madura United di pertandingan pamungkas. Tentunya, Persela bakal tetap maksimal untuk mencoba meraih kemenangan kontra Madura.
“Tentunya beban kami lebih ringan karena kalau tadi kita kalah, beban saya semakin berat di pertandingan away. Saya akan berusaha maksimal sekarang menghadapi pertandingan terakhir melawan Madura,” ungkapnya.
“Saya yakin karena tim ini sekarngt main tanpa beban, mudah-mudahan dengan tampil tanpa beban mereka bisa tampil lepas, keinginan untuk menang mengalahkan Madura tetap besar,” lanjutnya.

Meski gagal meraih kemenangan di partai kandang terakhir, dan hanya bermain imbang melawan Persib, Persela memastikan diri bertahan di Liga 1 musim depan. Persela hanya mampu bermain 1-1 dengan Persib di Surajaya Lamongan, Sabtu (1/12/2018) pada pekan ke-33.
Diketahui musim lalu pun Persela memastikan lolos degradasi setelah menangkan laga melawan Persib di tempat yang sama. Entah mengapa hasil pertandingan melawan Persib, selalu menjadi penentu tim berjuluk Laskar Joko Tingkir itu guna tetap berada di kasta tertinggi.
Pelatih Persela Aji Santoso mensyukuri hasil walau dengan satu poin. Timnya pertama kali unggul dalam laga tersebut lewat tendangan penalti Wallace Costa. Persib membalasnya lewat situasi yang sama dengan kaki Ezechiel N’Douassel.
“Pertama untuk musim depan sudah pasti bertahan di Liga 1, karena kalau tadi kita sampai kalah cukup bisa berantakan untuk bertahan. Maka karena itu walau satu poin sangat bersyukur yang penting masih di Liga 1,” kata Aji dalam konferensi pers usai laga.
Kondisi tersebut buat mereka akan bermain lepas tanpa beban menghadapi laga terakhir lawan Madura United di pertandingan pamungkas. Tentunya, Persela bakal tetap maksimal untuk mencoba meraih kemenangan kontra Madura.
“Tentunya beban kami lebih ringan karena kalau tadi kita kalah, beban saya semakin berat di pertandingan away. Saya akan berusaha maksimal sekarang menghadapi pertandingan terakhir melawan Madura,” ungkapnya.
“Saya yakin karena tim ini sekarngt main tanpa beban, mudah-mudahan dengan tampil tanpa beban mereka bisa tampil lepas, keinginan untuk menang mengalahkan Madura tetap besar,” lanjutnya.

Juara liga 1 geus di tangtukeun sblm liga berakhir.
Teu aya hujan teu aya angin WCP mundur jd pelatih ketika BU akan menghadapi……,aya naon??
pssi nu girim hujan jeung angin.. dasar liga ketoprak
Curiga si Heuheu…
Didoakeun juaea liga tah8n ieu psm .ulah si anak papah.
Bayangkara keok..
Persib meunang ..jd juars kac3 bisa asup piala champuon asia..
Aamiin
Gomez bejana moal diperpanjang di persib!! Anger panyakit lawas kambuh deui.. da tina statment na oge ges kanyahoan atuh saha biang kerokna,so soan ngabela pamain,siga nu begug ngalatih wae.gondok ngabandunganana oge
Kompetisi liga 1 sdh hampir selesai, juara sbgaimana prediksi semua orang si eta adalah calon juaranya, semua tim slalu kesulitan bila berhadapan dg tim ini, PSM pun besok akan kesulitan mengalahkan bhayangkara FC, reformasi total PSSI, buang jauh2 pengurus di PSSI yg punya kepentingan dg klub, kompetisi akan betul2 fair tdk seperti skrang ini, sehingga akan menghasilkan Timnas yg solid