Vujovic Waspadai Efektifitas Serangan Arema
Saturday, 02 April 2016 | 21:21
Stoper Persib menilai Arema Cronus tetap menjadi lawan yang berbahaya meski kini filosofi bermain mereka berubah sejak ditangani Milomir Seslija. Kini Singo Edan lebih fokus mencari kemenangan, bukan hanya bermain menyerang demi mengejar pundi-pundi gol. Baginya taktik seperti itu sulit dijinakan karena pertahanan mereka begitu rapat. Terlebih hadirnya Cristian Gonzales di depan bisa membuat aliran serangan lebih efektif.
“Arema bermain ofensif dan bertahan bersama, mungkin hanya menyisakan Gonzales di depan. Mereka disiplin dan selalu menghukum lawannya setiap membuat kesalahan sendiri,” ujar pemain berpaspor Montenegro tersebut saat diwawancara, Sabtu (2/4).
Fokus pada kokohnya pertahanan terlihat ketika Singo Edan bermain dengan skor kacamata 2 kali di fase grup. Bahkan total gol mereka hanya 4 dan cuma kebobolan sekali oleh Fadil Sausu di laga pembuka grup B. Vlado menilai skema itu bisa membawa timnya dalam bahaya karena serangan sporadis membuat Persib lupa pada pertahanan. Kondisi itu lah yang sebenarnya diincar oleh Esteban Vizcarra dan kawan-kawan.
“Mereka dua kali seri 0-0 saat lawan Persipura dan PS Polri. Mereka sama seperti kami, tak begitu banyak mencetak gol. Saat lawan Sriwijaya mereka menghukum Sriwijaya yang membuat kesalahan sendiri. Itu sebabnya kami harus konsentrasi,” jelasnya.
Pertarungan sendiri tidak hanya akan berlangsung di lapangan karena di tribun pun Bobotoh dan Aremania siap bersaing untuk memberikan dukungan. Namun sebagai pemain, Vlado tidak banyak memikirkan hal itu dan fokus pada instruksi pelatih saat bermain. Menurutnya animo suporter pun tidak akan sedahsyat final Piala Presiden karena saat itu suporter tengah benar-benar haus menyaksikan tim kebanggaanya berlaga.
“Piala Bhayangkara tak sama dengan Piala Presiden. Piala Presiden meski turnamen tapi nilainya lebih besar karena pada 2015 sepakbola Indonesia kehilangan kompetisi. Suporter sangat lapar akan turnamen atau kompetisi dan itu sebabnya lebih emosional,” pungkasnya.

Stoper Persib menilai Arema Cronus tetap menjadi lawan yang berbahaya meski kini filosofi bermain mereka berubah sejak ditangani Milomir Seslija. Kini Singo Edan lebih fokus mencari kemenangan, bukan hanya bermain menyerang demi mengejar pundi-pundi gol. Baginya taktik seperti itu sulit dijinakan karena pertahanan mereka begitu rapat. Terlebih hadirnya Cristian Gonzales di depan bisa membuat aliran serangan lebih efektif.
“Arema bermain ofensif dan bertahan bersama, mungkin hanya menyisakan Gonzales di depan. Mereka disiplin dan selalu menghukum lawannya setiap membuat kesalahan sendiri,” ujar pemain berpaspor Montenegro tersebut saat diwawancara, Sabtu (2/4).
Fokus pada kokohnya pertahanan terlihat ketika Singo Edan bermain dengan skor kacamata 2 kali di fase grup. Bahkan total gol mereka hanya 4 dan cuma kebobolan sekali oleh Fadil Sausu di laga pembuka grup B. Vlado menilai skema itu bisa membawa timnya dalam bahaya karena serangan sporadis membuat Persib lupa pada pertahanan. Kondisi itu lah yang sebenarnya diincar oleh Esteban Vizcarra dan kawan-kawan.
“Mereka dua kali seri 0-0 saat lawan Persipura dan PS Polri. Mereka sama seperti kami, tak begitu banyak mencetak gol. Saat lawan Sriwijaya mereka menghukum Sriwijaya yang membuat kesalahan sendiri. Itu sebabnya kami harus konsentrasi,” jelasnya.
Pertarungan sendiri tidak hanya akan berlangsung di lapangan karena di tribun pun Bobotoh dan Aremania siap bersaing untuk memberikan dukungan. Namun sebagai pemain, Vlado tidak banyak memikirkan hal itu dan fokus pada instruksi pelatih saat bermain. Menurutnya animo suporter pun tidak akan sedahsyat final Piala Presiden karena saat itu suporter tengah benar-benar haus menyaksikan tim kebanggaanya berlaga.
“Piala Bhayangkara tak sama dengan Piala Presiden. Piala Presiden meski turnamen tapi nilainya lebih besar karena pada 2015 sepakbola Indonesia kehilangan kompetisi. Suporter sangat lapar akan turnamen atau kompetisi dan itu sebabnya lebih emosional,” pungkasnya.

Ternyata Vladimir itu smart. Good thinking sir.
Vladimir teh smart? Sugan teh bek
Turunkan Line-up seperti melawan Sriwijaya FC. Matikan pergerakan Esteban Viscara n Gonzales.
ngomong weh siah bau, tempo we isuk,,,
nu pnting mah persib tetep juara, ,,!!!!!
tenang jin penunggu gawang lawan di GBK geus takluk baheula ku Sutiono…
bae ah keok ge da goreng maenna
Optimis dan dukung make manah, lain malah ngagogoreng Persib…
Kade nu ngarasa nganut islam tong poho sholat ……
Saling ingetan
Watawa saubil hak
Watawa saubis sobri
bener kang
Naha gonzales jeung maitimo nu akumulasi eweuh pisan beritananya,beda lamun pemain persib nu teu maen di semifinal,jgn2 tetep bs maen gonzales jeung maitimo
heu’euh nyA tp kmha ng’ke w Lah…… v nu jd hariwang teh, persib mke baju tandang euy (bodas) biasa na bju bodas teh keok kan…..
Tong hariwang tong salempang,, sima maing sima maung,, maung aing maung bandung…. no matter what u do u’re always begin my heart
https://www.change.org/p/pt-pbb-persib-bandung-bermartabat-pecat-ganti-panpel-persib-divisi-tiketing-berlakukan-tiket-gelang-dan-aktifkan-penjualan-tiket-online
calo masih merajarela, ayo ikuti petisi ini untuk dukung persib jadi lebih baik!!!
hrs diakui yg berbahaya itu eloco, pergerakan dan divingnya sangat licin, tp kelemahannya adalah dia emosional, nah kacaukan konsentrasinya, org yg pantes menjaga dan memprovokasi ga lain, hermawan, jd dibelakang bagusnya yanto,purwaka,hermawan dan vlado