Vujovic Sulit Didatangkan, Janur Akan Rotasi Pemain Belakang
Friday, 21 August 2015 | 15:36
Gelandang asal Mali, Konate Makan, mulai kembali mendekat ke klub asalnya, Persib Bandung. Itu karena kebutuhan skuat arahan Jajang Nurjaman tersebut akan sosok pengatur serangan kian terasa. Namun untuk tambahan amunisi di lini belakang, Janur mengatakan pihaknya masih kesulitan untuk mendatangkan lagi bek asal Montenegro, Vladimir Vujovic.
“Kalau Vujovic belum, karena dia kan ada kaitan sama manajemen. Itu terkait sama fasilitas. Saya takut manajemen tidak siap kasih fasilitas. Apalagi kontrak yang lama kan sudah diselesaikan. Kalau Spaso (Ilija Spasojevic) kan tidak banyak diberi (fasilitas) ini-itu, tapi dianya mau,” ungkap pelatih asal Majalengka itu kepada media, Jumat (21/8).
Untuk menambal lubang yang ada sementara, Janur menunjuk Tony Sucipto sebagai bek tengah melapis duet Ahmad Jufriyanto dan Abdul Rahman. Seperti ketika melawan PSGC, pemain yang biasanya diplot sebagai bek kiri itu menjelma menjadi stoper tangguh. Dan menurutnya, Tony punya kapasitas guna menjadi benteng terakhir sebelum pemain lawan berhadapan dengan I Made Wirawan.
“Memang itu kan jadi perhatian saya, sebelum datang bek asing ingin melakukan rotasi pemain. Tony pernah main di situ dan punya kemampuan,” ungkapnya.
Pelatih berusia 57 tahun itu mengakui bahwa posisi terbaik bagi Tony adalah sebagai gelandang bertahan seperti yang dia peragakan di Sriwijaya FC bersama Rahmad Darmawan. Namun kondisi yang ada memaksa Persib menjadikan pemain asal Surabaya itu sebagai bek tengah. “Tapi sebenarnya best posisi dia itu kan sebenanrnya gelandang bertahan. Kemungkinan kita akan terus utak-atik di posisi itu,” pungkasnya.


Gelandang asal Mali, Konate Makan, mulai kembali mendekat ke klub asalnya, Persib Bandung. Itu karena kebutuhan skuat arahan Jajang Nurjaman tersebut akan sosok pengatur serangan kian terasa. Namun untuk tambahan amunisi di lini belakang, Janur mengatakan pihaknya masih kesulitan untuk mendatangkan lagi bek asal Montenegro, Vladimir Vujovic.
“Kalau Vujovic belum, karena dia kan ada kaitan sama manajemen. Itu terkait sama fasilitas. Saya takut manajemen tidak siap kasih fasilitas. Apalagi kontrak yang lama kan sudah diselesaikan. Kalau Spaso (Ilija Spasojevic) kan tidak banyak diberi (fasilitas) ini-itu, tapi dianya mau,” ungkap pelatih asal Majalengka itu kepada media, Jumat (21/8).
Untuk menambal lubang yang ada sementara, Janur menunjuk Tony Sucipto sebagai bek tengah melapis duet Ahmad Jufriyanto dan Abdul Rahman. Seperti ketika melawan PSGC, pemain yang biasanya diplot sebagai bek kiri itu menjelma menjadi stoper tangguh. Dan menurutnya, Tony punya kapasitas guna menjadi benteng terakhir sebelum pemain lawan berhadapan dengan I Made Wirawan.
“Memang itu kan jadi perhatian saya, sebelum datang bek asing ingin melakukan rotasi pemain. Tony pernah main di situ dan punya kemampuan,” ungkapnya.
Pelatih berusia 57 tahun itu mengakui bahwa posisi terbaik bagi Tony adalah sebagai gelandang bertahan seperti yang dia peragakan di Sriwijaya FC bersama Rahmad Darmawan. Namun kondisi yang ada memaksa Persib menjadikan pemain asal Surabaya itu sebagai bek tengah. “Tapi sebenarnya best posisi dia itu kan sebenanrnya gelandang bertahan. Kemungkinan kita akan terus utak-atik di posisi itu,” pungkasnya.

Betul kt Juve kadang sebuah tim perlu kekalahan biar bisa introspeksi dan mematangkan strategi, dimana hal2 yg perlu dibenahi
ya,,mungkin kata juve betul, tapi akan berbeda dengan apa yang mungkin dikatakan oleh milan,inter,ataupun lazio.
Haduh vujovic ntong olo” teuing ey hayang fasilitas anu mewah wae .
Ssssssssttttt…ulah waka riweuh kakara meureun..bisi….can pasti bakal menta fasilitas itu ieu….bahasana ge kakara dikhawatirkan….
enya ssstt tong tarik teuing bisi kadangueun batur, rahasia ieu mah batur mah tong arapal cukup urg we nu nyaho
pami nguping hadiah 3 miliar mah asa piraku teu serius mah… bravo sib
Lamun Vlado gagal, cobian udag deui Nasser Al-Sebbai.. 🙂
betul banget tah
Kenapa harus jauh2 nyari pemain belakang kenapa ga ngontrak pemain persipura, disana banyak pemain yg berkualitas termasuk sang capten boas salosa dan harganya ga kan semahal vujovic
Sssssstt muhun ah ulah gandeng teing
tah bener mun bs mah teangan we ti Papua