
Rumah Cemara sebagai organisasi pembebasan Indonesia tanpa stigma yang menggagas sepak bola jalanan (Street Soccer) bertajuk League of Changes—sepak bola yang ditujukan untuk kelompok marginal—akan mendapatkan charity atau sumbangan dari klub asal Inggris yakni Yayasan Manchester City atau City Football Foundation.
Perolehan sumbangan akan lebih besar didapat jika Rumah Cemara mendapatkan posisi tertinggi berdasarkan vote dari lima organisasi lainnya. Saat ini (sepekan sebelum vote ditutup) Rumah Cemara yang mewakili Indonesia masih berada di posisi ketiga dibawah organisasi perwakilan Mexico dan New York Amerika.
Berikut perolehan vote Cityzens Giving Manchester City yang diakses Sabtu (17/12/2016) di situs http://cityzensgiving.org/manchester
1 Safe Spaces, Mexico City (54k)
2 Healthy Lifestyles, New York (45k)
3 Subtance Abse, Bandung, Indonesia (43k)
4 Social Inclusion, Melbourne (40k)
5 Disability Inclusion, Beijing (27K)
6 Youth Unemploymen, Manchester (38K)
City Football Foundation rencananya akan memberikan jumlah charity sebesar 400 ribu poundsterling atau kurang lebih sebesar sebesar 6,5 miliar. Setiap organisasi di atas dipastikan bakal mendapatkan sumbangan terendah minimum sebesar 25 ribu poundsterling atau kurang lebih sekitar 400 juta rupiah. Sedangkan organisasi yang mendapatkan vote tertinggi bakal mendapat 100 ribu poundsterling atau sekitar 1,5 miliar.
Rumah Cemara sendiri akan mempergunakan charity tersebut untuk mengikis stigma diskriminasi terhadap pengidap HIV-AIDS, konsumen NAPZA, dan kelompok marginal lainnya seperti anak jalanan atau waria. Hal itu direalisasikan dengan pemberian pendidikan masyarakat mengenai permasalahan HIV-AIDS dan NAPZA, serta meningkatkan kualitas hidup melalui program Sport for Development Programme.
“ Detail semua program kita jaring awalnya dari program sepak bola jalanan. Nantinya akan kita arahkan kepada pendidikan dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup mereka (Kaum termarjinalkan),” ungkap Rijki Kurniawan sebagai Coordinator Sport for Development Rumah Cemara.
Lanjutnya, detail program tersebut berkaitan dengan visi dan misi Rumah Cemara yang akan disusun sedemikian rupa dengan satu media yakni sepak bola. “Semua akan kita cakup dengan satu media yaitu sepak bola, dengan berlatih namun di luar lapangan itu ada sharing tentang masalah-masalah beraneka dari mereka. Pertama dengan menikmati pengetahuan penerimaan manfaat tentang HIV. Kemudian kita memberikan informasi tentang narkoba meningkatkan cara komunikasi, life skill, fisik dan terakhir kedisplinan mereka,” tambahnya.
Saat ini Rumah Cemara sudah merealisasikan program di atas dengan terfokus pada dua tempat, yakni wilayah Cimahi-Cimindi dan wilayah Ciroyom Bandung. Dalam setahun, mereka sudah menjaring kurang lebih 95 anak. Rijki tegaskan meski belum sempurna namun programnya bisa merubah sedikit demi sedikit bertahap anak-anak yang termarjinalkan.
“Kita sudah ada dua komunitas di Ciroyom dan Cimahi-Cimindi, setahun kita jaring 95 anak. Memang tidak banyak, tapi kami berpikir kalau banyak enggak dapat kualitas mending kecil namun ada perubahannya dari mereka,” imbuh ia.
Jika secara maksimal Rumah Cemara mendapatkan charity dari program Cityzens Giving Manchester City, maka mereka akan menjaring 12 komunitas diberbagai wilayah. Sebanyak empat wilayah diantaranya sudah dipikirkan dengan matang yakni wilayah Ciroyom, Bawet Balubur, Tamansari, dan Pasir Impun.
“Kalau dari Rumah Cemara andai minimum (charity) itu didapat akan menjangkau empat tempat Ciroyom, Pulosari Bawet, Tamansari, Pasir Impun. Target 50-60 anak, pengennya kita maksimal dapat 100 poundsterling bisa lebih maksimal jaring 12 komunitas, untuk satu tahun sekitar 600 (anak) maksimal,” bebernya.
Voting Cityzens Giving Manchester City sudah dimulai pada 16 November 2016 lalu dan akan ditutup pada 24 Desember 2016 di situs resmi http://cityzensgiving.org/manchester
rio
18/12/2016 at 12:10
Mantappp mangprang enjoysss