Viking Bali, Beuki Jauh, Beuki Nya’ah
Wednesday, 19 November 2014 | 20:00
“Beuki Jauh Beuki Nya’ah”. Tagline khusus yang dimiliki Viking Bali (kelompok supporter PERSIB Bandung di wilayah Bali), yang bila diartikan kedalam Bahasa Indonesia memiliki arti “Semakin Jauh Semakin Cinta”.
Beuki Jauh Beuki Nya’ah, mungkin terdengar simpel namun memiliki arti khusus bagi yang merasakannya. Ya, semakin kita jauh terhadap sesuatu yang kita cinta atau suka, semakin besar pula cinta kita terhadapnya. Mungkin bagi sebagian orang, PERSIB Bandung hanyalah sebuah tim sepakbola, tapi bagi sebagian orang lainnya, PERSIB Bandung merupakan sebuah budaya; budaya tanah kelahiran, budaya yang harus dijunjung dan dijaga.
Ada kebahagiaan tersendiri saat mendukung PERSIB Bandung ditanah rantau, sama halnya seperti; berbicara menggunakan bahasa daerah didepan orang yang tidak mengerti dengan bahasa yang kita perbincangkan. Dalam hati mungkin orang itu bertanya; bahasa apa? Ya, seperti itu juga ketika memakai sesuatu yang bermotif PERSIB Bandung atau sejenisnya, orang akan bertanya apa itu PERSIB Bandung? Dan, pada saatnya kita diberi pertanyaan demikian, dengan bangga akan kita jawab; PERSIB Bandung adalah sebuah tim sepakbola asal Bandung, tim sepakbola yang kami anggap sebagai budaya kami sendiri, sesuatu yang harus dijaga. Tapi tanpa harus kita jelaskan apa itu PERSIB Bandung, sebenarnya masyarakat luar pun sudah tahu apa itu PERSIB Bandung.
Di perantauan, PERSIB Bandung adalah alat pemersatu. Menyatukan beberapa perantau asal Jawa Barat, baik dari kalangan muda maupun tua. Diawali dari kegiatan nonton bareng bersama, berkumpul dan ‘sharing’ tentang perkembangan PERSIB Bandung, maupun ‘touring’ langsung ke luar kota mendukung PERSIB Bandung. Kami disatukan dalam satu nama PERSIB Bandung.

Jum’at, 07 November 2014 memiliki arti tersendiri bagi penulis. Perjalanan Denpasar Bali – Palembang tidaklah dekat dan murah. Perjalanan ini jauh dan mahal. Bukan hanya nyali yang diuji, isi dompet pun turut diuji, terlebih penulis hanyalah seorang mahasiswa.
Teringat sebuah kalimat favorit dari Tan Malaka, dimana beliau berkata; “terbentur, terbentur, terbentur, terbentuk…”, maka terbentuklah rasa nekat penulis melakukan perjalanan Denpasar Bali – Palembang dengan penerbangan tanggal 07 November, setelah sebelumnya terbentur terbentur terbentur oleh dana.
Perjalanan Denpasar Bali – Palembang dengan hutang menumpuk, terasa ringan ketika melihat langsung PERSIB Bandung juara di Bumi Sriwijaya. Perjalanan paling berat sekaligus menyenangkan. Sebuah cerita untuk anak cucu kelak. Cinta (sejati) memang butuh pengorbanan.
Alm. Ayi Beutik; “membela harga diri ternyata membanggakan, dan rasanya begitu indah…”
Bagimu PERSIB Jiwa Raga Kami.
Kami Bangga (Pernah dan Kembali) Juara!
******
Kidi Banfatin / @kidibanfatin50
Sumber Foto: Heri Obrink – Viking Bali (Persegres Gresik vs Persib Bandung)

“Beuki Jauh Beuki Nya’ah”. Tagline khusus yang dimiliki Viking Bali (kelompok supporter PERSIB Bandung di wilayah Bali), yang bila diartikan kedalam Bahasa Indonesia memiliki arti “Semakin Jauh Semakin Cinta”.
Beuki Jauh Beuki Nya’ah, mungkin terdengar simpel namun memiliki arti khusus bagi yang merasakannya. Ya, semakin kita jauh terhadap sesuatu yang kita cinta atau suka, semakin besar pula cinta kita terhadapnya. Mungkin bagi sebagian orang, PERSIB Bandung hanyalah sebuah tim sepakbola, tapi bagi sebagian orang lainnya, PERSIB Bandung merupakan sebuah budaya; budaya tanah kelahiran, budaya yang harus dijunjung dan dijaga.
Ada kebahagiaan tersendiri saat mendukung PERSIB Bandung ditanah rantau, sama halnya seperti; berbicara menggunakan bahasa daerah didepan orang yang tidak mengerti dengan bahasa yang kita perbincangkan. Dalam hati mungkin orang itu bertanya; bahasa apa? Ya, seperti itu juga ketika memakai sesuatu yang bermotif PERSIB Bandung atau sejenisnya, orang akan bertanya apa itu PERSIB Bandung? Dan, pada saatnya kita diberi pertanyaan demikian, dengan bangga akan kita jawab; PERSIB Bandung adalah sebuah tim sepakbola asal Bandung, tim sepakbola yang kami anggap sebagai budaya kami sendiri, sesuatu yang harus dijaga. Tapi tanpa harus kita jelaskan apa itu PERSIB Bandung, sebenarnya masyarakat luar pun sudah tahu apa itu PERSIB Bandung.
Di perantauan, PERSIB Bandung adalah alat pemersatu. Menyatukan beberapa perantau asal Jawa Barat, baik dari kalangan muda maupun tua. Diawali dari kegiatan nonton bareng bersama, berkumpul dan ‘sharing’ tentang perkembangan PERSIB Bandung, maupun ‘touring’ langsung ke luar kota mendukung PERSIB Bandung. Kami disatukan dalam satu nama PERSIB Bandung.
Jum’at, 07 November 2014 memiliki arti tersendiri bagi penulis. Perjalanan Denpasar Bali – Palembang tidaklah dekat dan murah. Perjalanan ini jauh dan mahal. Bukan hanya nyali yang diuji, isi dompet pun turut diuji, terlebih penulis hanyalah seorang mahasiswa.
Teringat sebuah kalimat favorit dari Tan Malaka, dimana beliau berkata; “terbentur, terbentur, terbentur, terbentuk…”, maka terbentuklah rasa nekat penulis melakukan perjalanan Denpasar Bali – Palembang dengan penerbangan tanggal 07 November, setelah sebelumnya terbentur terbentur terbentur oleh dana.
Perjalanan Denpasar Bali – Palembang dengan hutang menumpuk, terasa ringan ketika melihat langsung PERSIB Bandung juara di Bumi Sriwijaya. Perjalanan paling berat sekaligus menyenangkan. Sebuah cerita untuk anak cucu kelak. Cinta (sejati) memang butuh pengorbanan.
Alm. Ayi Beutik; “membela harga diri ternyata membanggakan, dan rasanya begitu indah…”
Bagimu PERSIB Jiwa Raga Kami.
Kami Bangga (Pernah dan Kembali) Juara!
******
Kidi Banfatin / @kidibanfatin50
Sumber Foto: Heri Obrink – Viking Bali (Persegres Gresik vs Persib Bandung)

kajeun urang pa”anggang jauh di lembur batur hatemah pa”anjang2……kitu saur alm kang Darso….Sunda sawawa !! …hidup Persib !!!
Pingback: Beuki Jauh, Beuki Nya’ah [Palembang In-Passion] | Vini Kidi Vici