UPI Jadikan Diklat Persib Sebagai Pilot Project
Monday, 11 November 2013 | 15:55
Para punggawa maung ngora Senin (11/11) pagi tadi melakukan tes fisik di gedung Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia (FPOK UPI). Ada yang terlihat berbeda dari tes fisik kali ini. Ini karena tes tersebut dilakukan di gedung dengan fasilitas yang modern dan canggih. Dr. Yunyun Yudiana, M.Pd. mengatakan fasilitas Sport Science yang ada di UPI ditujukan kepada para olahragawan, tidak hanya kepada atlet dalam cabang olahraga individual saja, tetapi dapat juga diaplikasikan untuk olahraga team.
UPI kemudian bekerjasama dengan Diklat Persib untuk mengaplikasikan penggunaan fasilitas tersebut dan menunjuk tim Maung Ngora sebagai Pilot Project. “Persib Junior mungkin bisa dikatakan sebagai pilot project dalam konteks olahraga team. Baru Persib junior ini yang bekerjasama dengan kami,” ujar Dr. Yunyun di kampus UPI, jalan Setiabudi Bandung.
Ketika disinggung mengenai relevansi fasilitas dengan olahraga team, Dekan FPOK tersebut menyatakan hubungannya sangatlah relevan. Sport Science digunakan untuk mengukur kapasitas tim dengan terlebih dahulu mengetahui kapasitas individu seperti ketahanan, kekuatan, kecepatan bahkan keterampilan, dan daya tahan. Dr Yunyun kemudian menambahkan tes fisik seperti yang dilakukan tim Diklat Persib tersebut idealnya dilakukan di awal latihan dan di tengah sesi latihan, serta di akhir sebagai bagian dari persiapan menjelang pertandingan. tes ini bisa dijadikan acuan pelatih dalam menentukan pemain yang akan merumput.
“Pelatih dari klub asing yang sudah profesional sudah punya grafik kebugaran pemainya. Sekarang kita coba apakah di Persib junior bisa diterapkan atau tidak,” jelasnya kepada wartawan.

Para punggawa maung ngora Senin (11/11) pagi tadi melakukan tes fisik di gedung Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia (FPOK UPI). Ada yang terlihat berbeda dari tes fisik kali ini. Ini karena tes tersebut dilakukan di gedung dengan fasilitas yang modern dan canggih. Dr. Yunyun Yudiana, M.Pd. mengatakan fasilitas Sport Science yang ada di UPI ditujukan kepada para olahragawan, tidak hanya kepada atlet dalam cabang olahraga individual saja, tetapi dapat juga diaplikasikan untuk olahraga team.
UPI kemudian bekerjasama dengan Diklat Persib untuk mengaplikasikan penggunaan fasilitas tersebut dan menunjuk tim Maung Ngora sebagai Pilot Project. “Persib Junior mungkin bisa dikatakan sebagai pilot project dalam konteks olahraga team. Baru Persib junior ini yang bekerjasama dengan kami,” ujar Dr. Yunyun di kampus UPI, jalan Setiabudi Bandung.
Ketika disinggung mengenai relevansi fasilitas dengan olahraga team, Dekan FPOK tersebut menyatakan hubungannya sangatlah relevan. Sport Science digunakan untuk mengukur kapasitas tim dengan terlebih dahulu mengetahui kapasitas individu seperti ketahanan, kekuatan, kecepatan bahkan keterampilan, dan daya tahan. Dr Yunyun kemudian menambahkan tes fisik seperti yang dilakukan tim Diklat Persib tersebut idealnya dilakukan di awal latihan dan di tengah sesi latihan, serta di akhir sebagai bagian dari persiapan menjelang pertandingan. tes ini bisa dijadikan acuan pelatih dalam menentukan pemain yang akan merumput.
“Pelatih dari klub asing yang sudah profesional sudah punya grafik kebugaran pemainya. Sekarang kita coba apakah di Persib junior bisa diterapkan atau tidak,” jelasnya kepada wartawan.
