Umuh Tidak Akan Larang Pemainnya Lakukan Demo
Friday, 14 August 2015 | 15:34
Umuh Muchtar selaku manajer bagi pemain di skuat Persib Bandung tidak melarang jika ada asuhannya yang ingin melakukan demo kepada pihak PSSI maupun Menpora. Bentuk protes itu dianggapnya sebagai hal yang lumrah ketika hak mereka direnggut demi kepentingan pribadi dan golongan. Perseteruan kedua belah pihak memang membuat kompetisi nasional mesti berhenti dan gelaran Liga menjadi tanda tanya.
“Itu hak mereka, kalau saya begitu juga karena saya punya hak, kita tidak bisa melarang. Saya juga tidak menutup kemungkinan pemain dan bobotoh akan berteriak,” kata Umuh di Graha Persib, Kamis (13/8).
Ini sebagai buntut dari surat yang diterbitkan oleh Menpora kepada Polri untuk tidak memberi izin keramaian pada seluruh laga yang dibuat PSSI. Itu karena kemenangan induk sepakbola nasional tersebut belum berkekuatan hukum tetap pasca kemenangan di PTUN. Mengingat kubu Menpora tengah mengajukan banding. Gelandang Persib, Firman Utina pun mengaku siap melakukan demo bersama pemain sepakbola profesional Indonesia lainnya agar Menpora mencabut surat tersebut.
Apabila melarang untuk melakukan, Umuh mengaku tak bisa memberi jaminan apa-apa kepada para pemain. Karena dia pun sebagai manajer sangat kelimpungan ketika kompetisi harus berhenti. Gelaran dengan format turnamen yang mulai marak digelar pun belum bisa mengembalikan lagi kas klub ke kondisi yang sehat seperti semula.
“Kalau saya melarang, jaminannya apa? Jadi ya silahkan saja,” ujarnya.
Pria berusia 67 tahun itu pun mengungkapkan, telah mendapat kabar akan ada pergerakan dari beberapa pihak untuk melakukan demo soal sepakbola Indonesia. Bahkan ada kemungkinan para pemain dan pelatih melakukan demo dengan membawa istri beserta anak mereka. “70 persen saya dengar ada yang mau demo, bobotoh juga banyak,” tandasnya.

Umuh Muchtar selaku manajer bagi pemain di skuat Persib Bandung tidak melarang jika ada asuhannya yang ingin melakukan demo kepada pihak PSSI maupun Menpora. Bentuk protes itu dianggapnya sebagai hal yang lumrah ketika hak mereka direnggut demi kepentingan pribadi dan golongan. Perseteruan kedua belah pihak memang membuat kompetisi nasional mesti berhenti dan gelaran Liga menjadi tanda tanya.
“Itu hak mereka, kalau saya begitu juga karena saya punya hak, kita tidak bisa melarang. Saya juga tidak menutup kemungkinan pemain dan bobotoh akan berteriak,” kata Umuh di Graha Persib, Kamis (13/8).
Ini sebagai buntut dari surat yang diterbitkan oleh Menpora kepada Polri untuk tidak memberi izin keramaian pada seluruh laga yang dibuat PSSI. Itu karena kemenangan induk sepakbola nasional tersebut belum berkekuatan hukum tetap pasca kemenangan di PTUN. Mengingat kubu Menpora tengah mengajukan banding. Gelandang Persib, Firman Utina pun mengaku siap melakukan demo bersama pemain sepakbola profesional Indonesia lainnya agar Menpora mencabut surat tersebut.
Apabila melarang untuk melakukan, Umuh mengaku tak bisa memberi jaminan apa-apa kepada para pemain. Karena dia pun sebagai manajer sangat kelimpungan ketika kompetisi harus berhenti. Gelaran dengan format turnamen yang mulai marak digelar pun belum bisa mengembalikan lagi kas klub ke kondisi yang sehat seperti semula.
“Kalau saya melarang, jaminannya apa? Jadi ya silahkan saja,” ujarnya.
Pria berusia 67 tahun itu pun mengungkapkan, telah mendapat kabar akan ada pergerakan dari beberapa pihak untuk melakukan demo soal sepakbola Indonesia. Bahkan ada kemungkinan para pemain dan pelatih melakukan demo dengan membawa istri beserta anak mereka. “70 persen saya dengar ada yang mau demo, bobotoh juga banyak,” tandasnya.

Saatnya untuk bersatu pemain suporter jangan ada lagi permusuhan mari kita lawan ke tidak adilan
Trang trang kolentrang …. !!!
Brottt