Berita Persib
Umuh Tawarkan Janur Direktur Teknik Jika Persib Masuk LCA
Berita Persib
Harapan Edo Febriansah Soal Adaptasi di Persib
Berita Persib
Luis Milla Ungkap Alasan Absennya Tyronne dan David da Silva
Berita Persib
Latihan Perdana Persib dengan 28 Pemain
-
Berita Persib4 days ago
Ini Draft Jadwal Persib untuk Kompetisi Liga 1 2023/2024
-
Berita Persib3 days ago
Tes Medis Hari Pertama, Baru 20 Pemain Persib Hadir
-
Berita Persib2 days ago
Persib Pinjamkan Henhen ke Dewa United Selama Semusim
-
Berita Persib3 days ago
Aturan Baru Liga 1 2023-2024, Suporter Tim Tamu Dilarang Hadir
-
Berita Persib1 day ago
Henhen Buka Suara Soal Peminjamannya ke Dewa United
-
Berita Persib4 days ago
Pemain Persib Akan Jalani Tes Medis Mulai Besok
-
Berita Persib3 days ago
Pemain Asing 5+1, Persaingan di Dalam Tim Makin Sengit
-
Berita Persib3 days ago
Tanggapan Persib Perihal Jadwal Liga 1 2023/24 Lebih Rapi
dey biru
24/11/2014 at 17:00
Klo dalam 1 tim ada 2 “matahari” (pemimpin) rawan menimbulkan konflik.. menurut abdi mah mending lepas peluang champion. Bertahap aja dr afc. Toh harus jujur untuk kualitas di champion juga kita masih jauh…
hihi
25/11/2014 at 12:48
maen di liga champion lain soal meunang atau eleh tapi soal neangan duit, sponsor coy, pemasaran brand. ayeuna teh jaman sepakbola modern biaya kudu neangan sorangan lain siga bahula make duit ti pemerintah daerah
jurigpersib
25/11/2014 at 13:30
Leres pisan argumenna..
Bagi pihak sponsor yang udah jor-joran dalam hal mengeluarkan duit (baca: investasi) di Persib, eksposur terhadap “brand” mereka secara lebih luas tentunya lebih menarik.
Perkara merangkak dari bawah, kalaupun kita tidak lolos di LCA, otomatis pindah ke AFC Cup cep Dey Biru. Jadi ieu mah “cobi-cobi berhadiah” we, sangkan sponsor oge bingahin jadi bagian Persib. Mudah-mudahan sponsor nambah, kesejahteraan naik, performa juga naik. Optimis.
Derr ah.
Zenal Wahyu
24/11/2014 at 17:23
Ya semestinya demikian, pak Djajang legowo demi kebaikan dan prestasi lebih bagi Persib. Kan menjadi aneh jika Persib hanya tampil di piala AFC padahal berpredikat juara, hanya lantaran ambisi pribadi. Sedangkan runner up tampil LCA.
Selain menjadi keanehan di di luar negeri juga menjadi keanehan di dalam negeri, bahkan bisa menjadi cibiran, juara liganya kalah terhormat oleh runner up-nya. Pihak luar (peserta atau tim luar) akan beranggapan bahwa oersib bukanlah tim juara, karena hanya berpartisipasi di ajang AFC Cup.
Salut untuk pak Djajang jika beliau legowo. Semua demi PERSIB. Akan menjadi kehormatan, hadiah dan kado luar biasa bah sebagai pengakuan sahih dari AFC kepada Persib sebagai tim juara liga Indinesia.
erik jebew
24/11/2014 at 18:17
Jangan RD lah…cari yang lain minta bantuan kepada Erick Tohir untuk memboyong Pelatih Kepala buat Persib dari Eropa…
ari
24/11/2014 at 18:29
Persib harus tepat mencari keputusan..jangan asal ambil pelatih sembarangan..harus di bicarakan dengan djajang nurjaman
Acuy
24/11/2014 at 21:26
Satuju lur dengan tidak mengurangi rasa hormat demi kemajuan persib kang djanur harus legowo jika tdk bisa mendampingi persib jadi pelatih di turnamen tingkat asia, kami selaku bobotoh ingin melihat persib berprestasi di tingkat asia. Untuk pelatih ambil pelatih pbr dedjan pelatih cerdas jangan RD (Rahmat Darmawan)
Bbthprsb
24/11/2014 at 23:11
Ambil pelatih yg punya lisensi a jika main di champion. Namun djajang kasih wewenang penuh untuk meracik tim. Biar pelatih lisensi a tsb jadi “boneka” saja. Kalo ganti pelatih lagi, dan pelatih tsb yg meracik tim, jamin kacau taun harep mah. Bagaimanapun coach djajang tetep harus menjadi otak kesuksesan persib.
hihi
25/11/2014 at 16:21
moal aya nu daek pelatih lisensi A jadi boneka pelatih lisensi B
mike
25/11/2014 at 09:40
toshiya miura (jepang) Pelatih Vietnam.
ianz_rothen
25/11/2014 at 10:05
pilihan RD jadi pelatih menurut saya tepat, alasan utamanya sebagian besar pemain persib sekarang pernah ditangani RD.
yang jadi kekurangan adalah komposisi pemain yang sudah solid tentunya jajang lebih tau per teknis pemain, sedangkan RD harus melihat dari awal. ini masalah selera dari tiap pelatih yang berbeda beda ditakutkan akan merubah komposisi pemain yang sudah solid
jurigpersib
25/11/2014 at 13:34
Sudah dipastikan Persib dapat berlaga di LCA, mulai dari babak knock out.
Kalau tidak lolos babak selanjutnya, otomatis pindah ke AFC Cup. Cukup logis dan masuk akal kalau untuk laga di LCA, Djanur pindah dulu ke posisi Direktur tenis. Sedangkan Pelatih ambil dari mereka yg punya lisensi A AFC.
Bagaimanapun Djanur sudah berbuat banyak dan memberikan gelar Juara untuk Persib. Tidak semestinya dipinggirkan hanya untuk kompetisi LCA (yang sepertinya sih kita masih sulit untuk bersaing dengan tim lainnya yang lebih mapan 🙂 secara kualitas dan teknik)
Abil posisi pelatih untuk LCA sebagai formalitas saja. Dibelakang layar tetap Djanur yang aktornya. (mun bisa)
Libbie
25/11/2014 at 14:54
Kata saya mah pertahankan Djanur apapun situasinya. Artinya untuk ISL Pelatih Kepala tetap Djanur, AFC cup juga begitu. Nah persoalan di LCA mau tidak mau harus mengambil seorang pelatih sebatas pasang nama. Djanur sebagai asisten pelatih atau Dirtek, tapi pegang kontrol penuh atas tim. Bagaimanapun juga coach Djanur yang memulai pembentukan tim ini.
Saya kurang setuju kalau yang selevel RD, walaupun banyak pemain yang mungkin akan ikut gerbong RD, tapi akan terjadi dualisme. Harus yang lebih “junior” dibanding Djanur sehingga tidak “tabrakan.”
Atawa Abah Tohir we lah, ari abah Tohir teh licensenya naon nya? Saya rasa abah tidak keberatan sekedar pasang nama, tapi tim tetap disetir Djanur. Instruksi di pinggir lapangan juga tidak akan jadi masalah, di timnas Indonesia sekarang juga Pikal yang aktif kasih instruksi, Riedl lebih banyak nongkrong di bench.
hihi
25/11/2014 at 19:56
moal aya pelatih lisensi A nu daek jadi boneka lisensi B, barinage ieu AFC langsung nu ngawas, moal bisa dilicikan siga kitu, ferifikasi saacan meunang ngiluan LCA berdasarkan pelatih yg terdaftar di liga indonesia(ISL), teu bisa beda pelatih
Libbie
25/11/2014 at 21:24
Nuhun kang, di Indonesia teh aya keneh pelatih lisensi A tapi eweuh prestasi, jadi pengangguran. Dibere gaji ku PERSIB masa embungan kitu? Daripada jadi pengangguran?
Ari Jaino pelatih Persib Junior kamana tah?
hihi
25/11/2014 at 23:18
mun edek ge make perjanjian ti mimiti, mun gagal tembus putaran final LCA kudu bersedia lengser, jadi janur bisa abus deui jadi pelatih kepala
nana gomes
25/11/2014 at 21:15
Demi Persib menjadi lebih “mengaum” di level internasional maka sudah seharusnya persib punya Pelatih berlisensi A …. siapa pun pelatihnya. pa Janur dengan prestasi hebatnya membawa Persib Juara jangan disia-siakan tetapi diberi kesempatan dulu meraih lisensi A (disakolakeun heula hehe)….
Libbie
25/11/2014 at 21:25
Henteu kaburu, kang Djanur lagi ngambil lisensi B, teu bisa langsung loncat ke A, LCA sudah keburu mulai.
tong ngePER ngadu naSIB
27/11/2014 at 10:07
Pemikiran dari manajemen sudah bagus, menjadikan janur DirTek sementara di LCA, sedangkan pelatih kepala di berikan kepada pelatih yang kontraknya hanya memimpin di LCA saja.
DI Indonesia ada beberapa pelatih yang sudah berlisensi A. AFC juga ga akan meng intervensi deal2an kontrak pemain / pelatih. selama tidak ada yang di rugikan salah satu pihak.
Seperti pemain saja ada sistem pinjaman. kenapa pelatih tidak?
Kontrak Pelatih hanya untuk berlaga di satu kompetisi ga salah kok.
Kebanyakan Pelatih Nasional dari semua negara juga gitu.
Selama itu kondusif (kontraknya)dan tidak menimbulkan masalah
Kerugiannya adalah manajemen otomatis mengeluarkan dana yg lebih utk kontrak pelatih sementara.
Kedalaman Skuad Persib terbaru akan mudah di ketahui oleh si Pelatih sementara tersebut. Apalagi pelatih tersebut berstatus rival di kompetisi tanah air.