Umuh Tak Sudi Ajukan Banding Atas Sanksi Komdis PSSI
Saturday, 03 August 2019 | 10:52
Sidang Komdis PSSI, 31 Juli 2019 menelurkan beberapa hukuman yang diterima oleh klub dan individu dari Liga 1 dan Liga 2. Persib Bandung pun menjadi tim yang panen sanksi berupa denda total Rp. 140 juta. Rinciannya Rp. 50 juta diberikan lantaran ada 5 kartu kuning dalam satu laga saat melawan PSIS Semarang.
Lalu Persib didenda lagi Rp. 90 juta karena adanya pelemparan botol ke lapangan ketika takluk dari Bali United. selain itu Umuh Muchtar juga dihukum percobaan larangan masuk stadion 3 bulan sampai akhir putaran pertama. Itu karena dirinya didakwa berkata tidak patut kepada wasit.
Manajer Persib itu pun angkat bicara. Menurutnya pihak Komdis seharusnya memanggilnya lebih dulu untuk dimintai keterangan. Namun kenyataannya Umuh langsung dihukum tanpa ditanya apakah dia melakukan itu atau tidak. Menurutnya prosedur penghukuman seperti ini sudah menjadi masalah sejak musim-musim lalu.
“Kalau ada orang yang disanksi atau didenda harusnya dipanggil dulu, umpamanya Umuh Muchtar dipanggil sama PSSI atau Komdis, tanggal sekian harus menghadap. Kita soal datang atau tidak datang kan gimana yang bersangkutan,” kata Umuh ketika ditemui wartawan di kediamannya.
“Nah ini kan tahu-tahu ada surat dan langsung aja dikeluarkan sanksi seperti itu, ini aturan apa dan dari mana. Dari dulu aturan ini tidak dirubah dan selalu seenaknya. Persib didenda, Persib dihukum seperti itu,” lanjut manajer yang akrab disapa Pak Haji tersebut.
Umuh sendiri sebenarnya punya kesempatan untuk melakukan upaya banding. Namun dia menegaskan menolak menempuh proses tersebut dan tidak sudi meminta keringanan hukuman pada petinggi PSSI. Menurutnya publik juga sudah bisa menilai bagaimana kinerja federasi Indonesia itu dalam mengelola sepakbola.
“Sekarang katanya saya harus bikin surat sanggahan atau minta maaf, tidak ada. Silakan saja kalau sudah diputuskan seperti itu. Silakan saja karena sekarang mereka yang lagi berkuasa,” tutur Umuh.
“Saya juga lupa dan ga tahu bicara apa, demi Allah saya sudah lupa dan tidak tahu apa. Haram kalau saya memohon pada orang-orang yang sebenarnya juga bermasalah. Orang yang sudah jadi tersangka atau segala macam di kepengurusan PSSI,” tukasnya.

Sidang Komdis PSSI, 31 Juli 2019 menelurkan beberapa hukuman yang diterima oleh klub dan individu dari Liga 1 dan Liga 2. Persib Bandung pun menjadi tim yang panen sanksi berupa denda total Rp. 140 juta. Rinciannya Rp. 50 juta diberikan lantaran ada 5 kartu kuning dalam satu laga saat melawan PSIS Semarang.
Lalu Persib didenda lagi Rp. 90 juta karena adanya pelemparan botol ke lapangan ketika takluk dari Bali United. selain itu Umuh Muchtar juga dihukum percobaan larangan masuk stadion 3 bulan sampai akhir putaran pertama. Itu karena dirinya didakwa berkata tidak patut kepada wasit.
Manajer Persib itu pun angkat bicara. Menurutnya pihak Komdis seharusnya memanggilnya lebih dulu untuk dimintai keterangan. Namun kenyataannya Umuh langsung dihukum tanpa ditanya apakah dia melakukan itu atau tidak. Menurutnya prosedur penghukuman seperti ini sudah menjadi masalah sejak musim-musim lalu.
“Kalau ada orang yang disanksi atau didenda harusnya dipanggil dulu, umpamanya Umuh Muchtar dipanggil sama PSSI atau Komdis, tanggal sekian harus menghadap. Kita soal datang atau tidak datang kan gimana yang bersangkutan,” kata Umuh ketika ditemui wartawan di kediamannya.
“Nah ini kan tahu-tahu ada surat dan langsung aja dikeluarkan sanksi seperti itu, ini aturan apa dan dari mana. Dari dulu aturan ini tidak dirubah dan selalu seenaknya. Persib didenda, Persib dihukum seperti itu,” lanjut manajer yang akrab disapa Pak Haji tersebut.
Umuh sendiri sebenarnya punya kesempatan untuk melakukan upaya banding. Namun dia menegaskan menolak menempuh proses tersebut dan tidak sudi meminta keringanan hukuman pada petinggi PSSI. Menurutnya publik juga sudah bisa menilai bagaimana kinerja federasi Indonesia itu dalam mengelola sepakbola.
“Sekarang katanya saya harus bikin surat sanggahan atau minta maaf, tidak ada. Silakan saja kalau sudah diputuskan seperti itu. Silakan saja karena sekarang mereka yang lagi berkuasa,” tutur Umuh.
“Saya juga lupa dan ga tahu bicara apa, demi Allah saya sudah lupa dan tidak tahu apa. Haram kalau saya memohon pada orang-orang yang sebenarnya juga bermasalah. Orang yang sudah jadi tersangka atau segala macam di kepengurusan PSSI,” tukasnya.

Doakeun we duit denda sing jadi pamawa sial jang nu ngadaharna
Kalem wa didukung kusaya,
Kebenaran hanya terlihat kalah, ke ge katewak siga si papah
Percuma persib ngotot hyg juara oge ari federasi na euweuh perobahan mah…,
dasa liga ketoprak..
Ratu tisha+G.Randa+iwan B. Betah nya jdi pngurus pssi !
Ah timimiti ge aneh jeung teu nguteuk w nu milihna,jelema2 teu apal bola sina ngurus bola,hapeuukkk
Pssi na butut, persib na sarua butut..
Ah anda juga labil wa! Giliran gomez banyak omong tentang keburukan pssi anda teman2 mendepak dia! Apa gara2 anda dan teman2 kena kritik gomez juga hihi.. Kalian betul2 ga jelas!!!! Ingat gomez dikontrak 2 tahun dan target di tahun kedua juara tapi baru 1 tahun sudah di depak gara2 ATITUT, padahal kalian sendiri gimana?????
Sarua na jeung bobotoh labil
Aiihhh…sae pisan ieu komen, satujuu pisan Mang Asep..abong silet, meni seukeut sareng peurih
Mudah2an persib jadi alus tanpa WHU di lapang, euweh nu ngarecok pelatih ….
Duh bakal leungiteun topi koboy 👒 di bench eung nepi kelar puteran pertama…😢
👍👍👍
Pengurus PSSI jeung pengurus Persib euweuh bedana, sarua sangenahna sorangan, anti kritik… wkwkwkwkwkwk..
Attitude tah karma hahaha
sing haram tah duitna njink ahh