Umuh Sayangkan Ultah PSSI Dikenang Dalam Suasana Duka
Sunday, 19 April 2015 | 20:22
Dibekukannya PSSI selaku induk organisasi sepakbola tanah air ibarat menjadi kado paling tidak diharapkan dalam ulang tahunnya yang ke-85. Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar pun mengaku sedih melihat kondisi PSSI yang harus merayakan hari jadinya dalam keadaan berduka. Keputusan itu buntut dari perseteruan dengan BOPI dan Kemenpora yang meminta jalannya liga harus diikuti oleh klub yang profesional.
Kesedihan pun semakin dirasakan oleh Umuh karena pembekuan status itu disahkan pada 1 hari jelang ulang tahun. Padahal saat itu PSSI tengah melakukan kongres hingga muncul nama La Nyalla Mattalitti sebagai ketua umum. Umuh mun menandai rasa dukanya dengan beriziarah ke makam Soeratin Sosrosoegondo bersama Komunitas Wartawan Sepakbola Bandung (KWSB)
“Hari ini, di ulang tahun PSSI yang ke-85, dimana semua orang harusnya merayakannya dengan gembira tapi tahun ini berdirinya PSSI itu harus dikenang dalam keadaan sedih karena dibekukan. Tentu saja itu sangat sedih dan kita berduka akan hal ini,” ujarnya ketika diwawancara di TPU Sirnaraga, Minggu (19/4).
Soeratin sendiri adalah ketua umum pertama sekaligus pendiri PSSI pada tahun 1930 silam. Umuh berharap sepakbola Indonesia bisa menjadi alat pemersatu bangsa seperti yang menjadi cita-cita Soeratin. Dia juga meminta pada kelompok-kelompok tertentu untuk tidak menjadikan sepakbola sebagai kendaraan mereka dalam mencapai sebuah tujuan.
“Yang bahayanya kalau dibawa ke salah satu kepentingan, hingga membuat terjadinya pembekuan seperti ini. Ini yang disayangkan,” ungkapnya.

Dibekukannya PSSI selaku induk organisasi sepakbola tanah air ibarat menjadi kado paling tidak diharapkan dalam ulang tahunnya yang ke-85. Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar pun mengaku sedih melihat kondisi PSSI yang harus merayakan hari jadinya dalam keadaan berduka. Keputusan itu buntut dari perseteruan dengan BOPI dan Kemenpora yang meminta jalannya liga harus diikuti oleh klub yang profesional.
Kesedihan pun semakin dirasakan oleh Umuh karena pembekuan status itu disahkan pada 1 hari jelang ulang tahun. Padahal saat itu PSSI tengah melakukan kongres hingga muncul nama La Nyalla Mattalitti sebagai ketua umum. Umuh mun menandai rasa dukanya dengan beriziarah ke makam Soeratin Sosrosoegondo bersama Komunitas Wartawan Sepakbola Bandung (KWSB)
“Hari ini, di ulang tahun PSSI yang ke-85, dimana semua orang harusnya merayakannya dengan gembira tapi tahun ini berdirinya PSSI itu harus dikenang dalam keadaan sedih karena dibekukan. Tentu saja itu sangat sedih dan kita berduka akan hal ini,” ujarnya ketika diwawancara di TPU Sirnaraga, Minggu (19/4).
Soeratin sendiri adalah ketua umum pertama sekaligus pendiri PSSI pada tahun 1930 silam. Umuh berharap sepakbola Indonesia bisa menjadi alat pemersatu bangsa seperti yang menjadi cita-cita Soeratin. Dia juga meminta pada kelompok-kelompok tertentu untuk tidak menjadikan sepakbola sebagai kendaraan mereka dalam mencapai sebuah tujuan.
“Yang bahayanya kalau dibawa ke salah satu kepentingan, hingga membuat terjadinya pembekuan seperti ini. Ini yang disayangkan,” ungkapnya.

dulu ga ada BOPI Persepakbolaan Indonesia lancar-lancar aja tuh, kalo pun ada sedikit masalah ya sambil berjalan aja. rakyat Indonesia akan marah besar pada BOPI kalo sampe Sepak Bola Indonesia di hukum
Dulu para mafia anteng karena gak ada pengawasan dari institusi tertentu jadi adem2 aja, seolah nggak ada masalah besar padahal isinya banyak keborokan. Rakyat Indonesia yg mana yg akan marah,…??
Saya juga Rakyat Indonesia malah respect kepada MENPORA karena berani melakukan terobosan dan membekukan lembaga Korup model PSSI ini,… #REVOLUPSSI
Ka para penggemar sepak bola atau para seporter masing-masing club sebaiknya segera menentukan waktu/hari kapan untuk berkumpul di senayan untuk mendatangi kantor MENPORA serang-serang rame-rame sampai Kementerian Menpora hancur…, klo pembekuan PSSI tdk dibatalkan.