Umuh Protes TSC Akan Dihentikan Menpora
Sunday, 26 June 2016 | 19:34
Dampak keributan yang dilakukan oleh suporter Persija Jakarta, Jakmania, di Stadion Utama Gelora Bung Karno hingga harus menelan korban jiwa terus berbuntut panjang. Pihak Kemenpora pun sudah memberikan warning bahwa gelaran Torabika Soccer Championship 2016 akan dihentikan lantaran pihak PT GTS belum mengindahkan persyaratan mereka. Kebijakan itu pun ditanggapi serius oleh Umuh Muchtar karena menurutnya TSC tidak perlu dihentikan. Baginya, Imam Nahrawi tidak bisa seenaknya memberangus turnamen sepakbola di tanah air.
“Bukan Umuh Muchtar dan Persib saja yang protes keras ya, semua juga ini merasa dibingungkan dan dirugikan, setingkat Menpora mengeluarkan statement seperti itu. Itu bukan seorang Menpora yang harus seperti itu, harusnya bijaksana. Menpora pun juga belajar dulu kejadian kemarin dan bercermin dengan kejadian kemarin dia membekukan PSSI,” tutur manajer Persib tersebut saat ditemui di Bandara Husein Sastanegara, Minggu (26/6).
Menurut Umuh pertikaian yang terjadi di Jakarta, Jumat (24/6) lalu, memang sangat tidak manusiawi. Namun bukan berarti event sepakbola di Indonesia kini menjadi barang haram sehingga semua klub harus merasakan dampak dari keributan tersebut. Menurutnya hukuman seharusnya hanya diberikan pada pihak Persija atau Jakmania saja. Sanksi tegas pun perlu diberikan pada klub terkait, sehingga jadi contoh yang tidak patut diikuti oleh klub lain.
“Harusnya kalau mau dihukum, terus terang saja saya juga prihatin dengan kejadian seperti ini. Tapi bukan artinya dengan semua klub, satu Persija saja dihukum tidak boleh ada penonton di kandang dan di tandang. Hukum seberat-beratnya, itu yang bijaksana dan tepat karena jadi pelajaran buat semua,” ujarnya.
Manajer berusia 68 tahun menyebut seharusnya Menpora tidak buru-buru mengambil sikap dan sebaiknya lebih dulu bertemu dengan GTS. Sehingga semua memahami kondisi yang terjadi di lapangan dan bagaimana dampak kebijakan yang nantinya diambil. Sejak pembekuan PSSI dicabut seluruh insan sepakbola di tanah air memang mulai kembali bergairah dan tragedi kemarin bisa merusak lagi semangat reformasi tersebut.
“Rembukan dulu jangan bicara seenaknya, Senin kan ada pertemuan dan berhitung untung ruginya apa. Kita lagi menunggu sebentar lagi KLB, kalau seperti ini bisa merusak semua nanti kita juga bikin masalah lagi. Jangan buat masalah lagi karena saya yakin Presiden tidak akan setuju sama perkataan Menpora,” tukasnya.

Dampak keributan yang dilakukan oleh suporter Persija Jakarta, Jakmania, di Stadion Utama Gelora Bung Karno hingga harus menelan korban jiwa terus berbuntut panjang. Pihak Kemenpora pun sudah memberikan warning bahwa gelaran Torabika Soccer Championship 2016 akan dihentikan lantaran pihak PT GTS belum mengindahkan persyaratan mereka. Kebijakan itu pun ditanggapi serius oleh Umuh Muchtar karena menurutnya TSC tidak perlu dihentikan. Baginya, Imam Nahrawi tidak bisa seenaknya memberangus turnamen sepakbola di tanah air.
“Bukan Umuh Muchtar dan Persib saja yang protes keras ya, semua juga ini merasa dibingungkan dan dirugikan, setingkat Menpora mengeluarkan statement seperti itu. Itu bukan seorang Menpora yang harus seperti itu, harusnya bijaksana. Menpora pun juga belajar dulu kejadian kemarin dan bercermin dengan kejadian kemarin dia membekukan PSSI,” tutur manajer Persib tersebut saat ditemui di Bandara Husein Sastanegara, Minggu (26/6).
Menurut Umuh pertikaian yang terjadi di Jakarta, Jumat (24/6) lalu, memang sangat tidak manusiawi. Namun bukan berarti event sepakbola di Indonesia kini menjadi barang haram sehingga semua klub harus merasakan dampak dari keributan tersebut. Menurutnya hukuman seharusnya hanya diberikan pada pihak Persija atau Jakmania saja. Sanksi tegas pun perlu diberikan pada klub terkait, sehingga jadi contoh yang tidak patut diikuti oleh klub lain.
“Harusnya kalau mau dihukum, terus terang saja saya juga prihatin dengan kejadian seperti ini. Tapi bukan artinya dengan semua klub, satu Persija saja dihukum tidak boleh ada penonton di kandang dan di tandang. Hukum seberat-beratnya, itu yang bijaksana dan tepat karena jadi pelajaran buat semua,” ujarnya.
Manajer berusia 68 tahun menyebut seharusnya Menpora tidak buru-buru mengambil sikap dan sebaiknya lebih dulu bertemu dengan GTS. Sehingga semua memahami kondisi yang terjadi di lapangan dan bagaimana dampak kebijakan yang nantinya diambil. Sejak pembekuan PSSI dicabut seluruh insan sepakbola di tanah air memang mulai kembali bergairah dan tragedi kemarin bisa merusak lagi semangat reformasi tersebut.
“Rembukan dulu jangan bicara seenaknya, Senin kan ada pertemuan dan berhitung untung ruginya apa. Kita lagi menunggu sebentar lagi KLB, kalau seperti ini bisa merusak semua nanti kita juga bikin masalah lagi. Jangan buat masalah lagi karena saya yakin Presiden tidak akan setuju sama perkataan Menpora,” tukasnya.

Bukan liga yg seharus nya di stop tapi menpora yg harus di stop
T e r l a l u
Bukan menpora yg d stop tp kelakuan rasis n anarkis nu kudu na d stop cik ulah zaman ungkul nu modern teh tp pmkran kudu modern.. Ulah nepi zaman modern tp d huni manusia purba. Tonk sok ngajarago lah mending ge duduluran tentram hirup loba dulur..
Menpora out….
#gantimenpora
Hal yg bodoh ko yg salah siapa yg kecipratanya semua ya kalo mau di hukum bukan pertandingannya tapi yg salah nya coba pikir sampai kapan sepak bola kita seperti ini
Mun rek nindak mah tindak we nu salah.Naha jadi kabeh nu beunang?
Menpora bukan sosok pemimpin yang berkompeten dibidangnya,terlalu arogan dan tidak mementingkan hajat hidup orang banyak.Memang buat dapet prestasi minimal tingkat ASEAN buat beberaoa taun kedepan gak akan mungkin,tp jgn juga ganggu hiburan rakyat (sepakbola) dengan pemberhentian Torabika Soccer Championship.
Bukan solusi dan jangan asal ngomong
Gara gara supporter sebelah kampungan, tinggal di kota, kelakuan barbar primitif….semoga Bobotoh tindak mencontoh perilaku memalukan
menpora…menpora…hadeuh
Lieur menpora ayna mh , sangetnahna wae , abong t ngarti olahraga menporana
Klo ada kutu di kepala, bUkan kepalanya yg dihancurin, tpi kutunya yg di basmi…
Sepok bola adalh hiburan masarakat sngat tida etis menpora ketika gara gara suporter yg ta punya pmikiran dewasa mngeluarkan statement yg yg dpat merugikan hiburan masarakat indonesia … hukum oknum anu bermsalahna ulah gra2 oknum kabeh ka bawa2 …
#sepakbola indonesia