Umuh Muchtar Sikapi Netral Hasil Putusan PTUN
Tuesday, 14 July 2015 | 20:55
Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar, tidak ingin berkomentar banyak mengenai keputusan dari hasil Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) yang memenangkan gugatan PSSI berdasarkan hasl sidang PTUN pada Selasa (14/7) di Jakarta. Keputusan itu terkait gugatannya kepada Menpora Imam Nahrawi mengenai Surat Keputusan (SK) No. 01307 pada 17 April tentang sanksi administratif berupa pembekuan PSSI.
Setelah PSSI memenangkan sidang PTUN, Menpora pun mewajibkan mencabut SK pembekuan. Kendati demikian pihak Nahrawi akan melakukan banding sebagai haknya, minimal 14 hari sejak putusan diteapkan.
Umuh Muchtar tidak ingin mengomentari banyak akan hal tersebut. Ia serta Persib yang diwakili tidak ingin memihak siapapun antara dua kubu yang sedang bertikai. Terpenting baginya ialah bagaimana roda kompetisi Liga Indonesia bisa diputar kembali dengan perizinan yang sah.
“Saya tidak akan ikut campur kalau masalah PTUN, yang penting turnamen manapun jika dizinkan polisi kita ikuti, saya kemanapun hayu ikut, asal polisi izinkan pertandingan,” bebernya saar diwawancarai di salah satu rumah makan di Jalan Riau Bandung, Selasa (14/7).
Pria yang juga dikenal sebagai pengusaha ini, tetap tidak berubah pada isyaratnya beberapa waktu lalu. Ia inginkan agar Menpora dan PSSI bisa islah dan jalan bersama membangun sepak bola Indonesia. Ia tidak ingin melihat organisasi dan menteri pemerintah itu saling menyalahkan dan saling serang statment melalui media.
“Bersatulah Menpora dan PSSI. PSSI bisa mengelola, Menpora bisa megawasi, di situ bisa ketahuan nanti sampai dimana ada kekeliruan harus dikoreksi,” ungkapnya.
Pria 67 tahun ini pun mengingatkan agar stakeholder di dua kubu itu harus menjadi panutan dan menjadi contoh untuk pengelolaan sepak bola yang baik. “Mereka yang yang ada di atas sana harusnya jadi contoh bersikap dewasa, ada kekuarang-kekurangan saling mengingatkan, jalan bersama, untuk sepak bola lebih maju lagi,” tandasnya.


Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar, tidak ingin berkomentar banyak mengenai keputusan dari hasil Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) yang memenangkan gugatan PSSI berdasarkan hasl sidang PTUN pada Selasa (14/7) di Jakarta. Keputusan itu terkait gugatannya kepada Menpora Imam Nahrawi mengenai Surat Keputusan (SK) No. 01307 pada 17 April tentang sanksi administratif berupa pembekuan PSSI.
Setelah PSSI memenangkan sidang PTUN, Menpora pun mewajibkan mencabut SK pembekuan. Kendati demikian pihak Nahrawi akan melakukan banding sebagai haknya, minimal 14 hari sejak putusan diteapkan.
Umuh Muchtar tidak ingin mengomentari banyak akan hal tersebut. Ia serta Persib yang diwakili tidak ingin memihak siapapun antara dua kubu yang sedang bertikai. Terpenting baginya ialah bagaimana roda kompetisi Liga Indonesia bisa diputar kembali dengan perizinan yang sah.
“Saya tidak akan ikut campur kalau masalah PTUN, yang penting turnamen manapun jika dizinkan polisi kita ikuti, saya kemanapun hayu ikut, asal polisi izinkan pertandingan,” bebernya saar diwawancarai di salah satu rumah makan di Jalan Riau Bandung, Selasa (14/7).
Pria yang juga dikenal sebagai pengusaha ini, tetap tidak berubah pada isyaratnya beberapa waktu lalu. Ia inginkan agar Menpora dan PSSI bisa islah dan jalan bersama membangun sepak bola Indonesia. Ia tidak ingin melihat organisasi dan menteri pemerintah itu saling menyalahkan dan saling serang statment melalui media.
“Bersatulah Menpora dan PSSI. PSSI bisa mengelola, Menpora bisa megawasi, di situ bisa ketahuan nanti sampai dimana ada kekeliruan harus dikoreksi,” ungkapnya.
Pria 67 tahun ini pun mengingatkan agar stakeholder di dua kubu itu harus menjadi panutan dan menjadi contoh untuk pengelolaan sepak bola yang baik. “Mereka yang yang ada di atas sana harusnya jadi contoh bersikap dewasa, ada kekuarang-kekurangan saling mengingatkan, jalan bersama, untuk sepak bola lebih maju lagi,” tandasnya.
