Di tengah menanjaknya performa Persib bersama Mario Gomez, sang pelatih membuat pernyataan menggemparkan. Dirinya mengaku tidak menjamin bertahan di Bandung setelah bulan Juni berakhir. Gomez mengaku sudah dihubungi tim lain dan dirinya mungkin pergi jika fasilitas tim Persib tidak kunjung diperhatikan manajemen.
Manajemen pun langsung menemui Mario Gomez usai pernyataan yang mengejutkan itu. Umuh Muchtar bersama Kuswara S. Taryono maupun Teddy Tjahjono selaku petinggi PT. PBB pun terlihat hadir dalam rombongan tim di Bali. Umuh pun menjelaskan bahwa omongan Gomez bukan ancaman supaya dirinya bisa putus hubungan kerja dari tim Maung Bandung.
“Engga, ternyata kemarin saya juga sudah ngomong sama Gomez dan Soler menjelaskan semua. Jadi buat meminta fasilitas lebih kita ini lapangan yang masalah ya,” tutur Umuh ketika diwawancara di Bandara Husein Sastranegara, kemarin.
Umuh mengatakan Gomez mengeluh karena Persib tak punya lapangan pribadi. Sehingga Gomez tidak bisa leluasa menggunakan lapangan untuk menggelar sesi latihan. Selain itu ada tuntutan lain dari Gomez meski Umuh tidak mau membukanya kepada publik. Tetapi dia mengatakan keluhan utama sang pelatih adalah soal lapangan.
“Lapangan kan di kita memang hari ini bisa main dan kalau besok dipake sama yang lain. Itu minta fasilitas seperti itu juga dan ada beberapa permintaan tapi gak usah diutarakan lah,” ujarnya.
Umuh juga mewajarkan apa yang diinginkan oleh Gomez sebab semua ini demi kebaikan tim. Celoteh Gomez soal lapangan latihan juga sebenarnya sudah diutarakan di awal-awal dirinya menduduki slot pelatih kepala Persib. Tetapi sampai kini belum ada solusi yang kongkrit dari manajemen terkait kebutuhan pria 61 tahun ini.
“Wajar karena mereka juga berkeinginan untuk menaikan tim untuk lebih bagus gitu ya. Jadi mereka minta latihan khusus dan kalau bisa punya lapangan sendiri,” ujar manajer berusia 69 tahun ini.
Sementara itu kencang kabar berhembus Gomez sedang dirayu pihak manajemen Bali United. Umuh sendiri mengaku dirinya belum sempat bicara soal rumor ini pada Gomez. Namun jika benar terjadi, dia menyebut pendekatan yang dilakukan Serdadu Tridatu bukan sikap yang etis.
“Saya tidak nanya sampai disitu kecuali kalau mungkin dari Bali menawar ngomong gitu kan bisa juga. Tapi kan itu tidak bagus ya dan kalau benar tidak etis dong namanya,” tutupnya.
Ujang cjr
30/05/2018 at 14:02
Tah sok ayeuna bobotoh dukung tah manajemen rek ngabangun fasilitas ulah nyieun wae rusuh… dari pada duit na di pake mayaran denda.. mending di pake jang ngabangun