Umuh Geram dengan Adanya Kasus Match Fixing
Thursday, 18 June 2015 | 20:10
Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar cukup kesal mendengar adanya kasus match fixing atau pengaturan skor yang terjadi saat laga semi final SEA Games 2015 di Singapura. Hal itu terkuak ketika pria berinisial BS sebagai orang yang berkecimpung dengan seorang bandar judi asal Malaysia, melapor dan mengakui kepada Badan Reserse Kriminal Kepolisian Republik Indonesia dan menyerahkan bukti-bukti berupa rekaman percakapan dan bukti transfer.
Celakanya, bukan hanya ajang SEA Games yang terindikasi menjadi sasaran pengaturan skor pertandingan, bahkan dugaan Liga Indonesia selama periode musim 2000-2015 menjadi bahan para mafia. Umuh tidak menyangka sedikit demi sedikit keculasan dalam sepak bola Indonesia mulai tergali. Jika benar hal itu terbukti adanya, sangat memalukan sepak bola tanah air. Ia pun turut curiga atas adanya pengakuan dari BS.
“Ya kalau itu sampai benar-benar terjadi memalukan, saya berbicara keras, tapi kita tunggu dulu sampai dimana kebenarannya. Saya jadi ikut curiga, saya melihat kalau para pemain tidak melihat seperti itu (melakukan suap), kalau sampai kalah 5-0 itu bingung, kenapa permainan seperti itu,” bebernya kesal.
Umuh pun mengakui baru mengetahui akan adanya kasus baru ini. Ia pun mengharapkan agar kasus mafia sepakbola diusut tuntas. Jika terbukti akan kebenarannya, Umuh akan menekankan untuk adanya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI ulang.
“Baru tahu saya ada kasus itu, harus diusut, langsung ganti, harus ada KLB lagi siapapun itu nanti pemimpinnya,” ujarnya.


Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar cukup kesal mendengar adanya kasus match fixing atau pengaturan skor yang terjadi saat laga semi final SEA Games 2015 di Singapura. Hal itu terkuak ketika pria berinisial BS sebagai orang yang berkecimpung dengan seorang bandar judi asal Malaysia, melapor dan mengakui kepada Badan Reserse Kriminal Kepolisian Republik Indonesia dan menyerahkan bukti-bukti berupa rekaman percakapan dan bukti transfer.
Celakanya, bukan hanya ajang SEA Games yang terindikasi menjadi sasaran pengaturan skor pertandingan, bahkan dugaan Liga Indonesia selama periode musim 2000-2015 menjadi bahan para mafia. Umuh tidak menyangka sedikit demi sedikit keculasan dalam sepak bola Indonesia mulai tergali. Jika benar hal itu terbukti adanya, sangat memalukan sepak bola tanah air. Ia pun turut curiga atas adanya pengakuan dari BS.
“Ya kalau itu sampai benar-benar terjadi memalukan, saya berbicara keras, tapi kita tunggu dulu sampai dimana kebenarannya. Saya jadi ikut curiga, saya melihat kalau para pemain tidak melihat seperti itu (melakukan suap), kalau sampai kalah 5-0 itu bingung, kenapa permainan seperti itu,” bebernya kesal.
Umuh pun mengakui baru mengetahui akan adanya kasus baru ini. Ia pun mengharapkan agar kasus mafia sepakbola diusut tuntas. Jika terbukti akan kebenarannya, Umuh akan menekankan untuk adanya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI ulang.
“Baru tahu saya ada kasus itu, harus diusut, langsung ganti, harus ada KLB lagi siapapun itu nanti pemimpinnya,” ujarnya.

abah merasa ngeri dengan tindakan BS (kalo benar) melakukan perbuatan kotor/pengaturan skor. apalagi bila terjadi pada pertandingan SeaGames kemaren. itu tandanya sudah merusak mental anak-anak bangsa yangtengah berjuang untuk negaranya. sama artinya menjadi pengkhianat bangsa dan negara. pelaku dan apalagi yang memprakarsai harus mendapatkan hukuman berat, karena judulnya Pengkhianat Bangsa dan Negara.
sok geura bebersih, introspeksi diri lebih baik daripada pahereng2, pakeukeuh2
punya jiwa besar boh ferderasi atanapi sadaya pelaku sepak bola, sanes masih tetep hoyong nancebkeun hegemoni diri bari mawa sepak bola k wilayah politik…
geus bosen ningali bola teh jadi alat politik dan pencitraan pejabat publik, termasuk di tim persib oger pernah seperti kitu…yah u know who lah orangna nu nebeng ngaran di persib.
Mulai ti ayeuna mah profesional saprofesionalna lain dipaksa buat profesional tanpa parameter nu bisa diabaikan!