Umuh Buka Pintu Keluar Untuk Pemain Yang Jarang Main
Thursday, 25 August 2016 | 16:28
Putaran pertama TSC 2016 hampir rampung, klub-klub kontesan pun mulai melakukan bongkar pasang pemain di jendela transfer. Selain mendatangkan amunisi baru, setiap tim juga bisa melepas pemainnya yang kurang memberi kontribusi. Di kubu Persib, masih banyak pemain yang minim kesempatan bermain. Jumlah pemain yang ada saat ini memang tergolong gemuk karena jatah 28 pemain didaftarkan di paruh musim pertama.
Disampaikan oleh sang manajer, Umuh Muchtar bahwa dirinya sudah mulai menjajakan pemainnya untuk dipinjam di paruh musim kedua. Namun justru penolakan datang dari pemain yang bersangkutan karena sudah merasa kerasan bersama Maung Bandung. Umuh mengatakan bahwa hijrah untuk sementara sebenarnya bisa dijadikan ajang untuk menyelamatkan karir mereka.
“Saya justru tawar-tawarin dan sudah ada banyak yang minta tapi malah pemainnya yang menolak, itu kan lucu sekali. Saya sudah bilang kamu ga ada kesempatan, sayang kalau masih mau di Persib. Daripada saya ambil pasal 20, kalau ada yang ga sesuai dengan yang kita harapkan bisa kita putus,” ujar Umuh saat ditemui di Graha Persib, Kamis (25/8).
Umuh menyebut bahwa harus ada perampingan skuat yang ada saat ini. Karena selain untuk efektifitas jumlah pemain, efisiensi pengeluaran juga harus dipikirkan oleh manajemen. Sehingga peminjaman pemain oleh klub lain menurutnya bisa menjadi solusi karena bisa memangkas beban Persib. Selain itu sang pemain juga bisa menambah jam terbang untuk mematangkan diri dan siap merebut tempat utama di Persib pada musim-musim berikutnya.
“Harusnya ada perampingan, kalau ditumpukin juga beban untuk sehari-harinya, banyak masalahnya. Saya juga tidak akan lihat kalau dia ini orang Bandung, profesional saja. Siapapun juga kalau ga mumpuni dan sesuai harapan, mohon maaf belajar dulu lah di luar supaya ada jam terbang,” ujarnya.
Lebih lanjut, Umuh bersama pihak manajemen akan melakukan evaluasi terkait komposisi tim dari paruh musim pertama. Persib juga disampaikan oleh pria berusia 68 tahun itu akan lebih dulu membiarkan Gian Zola dan Febri Hariyadi untuk bermain bersama PON Jabar atau Persib U-21. Karena meski mereka mempunyai talenta di atas rata-rata, namun pengalamannya belum bisa dimaksimalkan untuk gelaran turnamen kasta tertinggi.
“Kalau Zola sama Febri kalau bisa dipinjamkan ya akan kita pinjamkan. Dia kan baru bisa main kalau poinnya sudah aman, tapi kalau seperti ini kan kejar-kejaran (poin). Kalau dicoba lalu amburadul kan nama mereka juga akan merosot,” tuntasnya.

Putaran pertama TSC 2016 hampir rampung, klub-klub kontesan pun mulai melakukan bongkar pasang pemain di jendela transfer. Selain mendatangkan amunisi baru, setiap tim juga bisa melepas pemainnya yang kurang memberi kontribusi. Di kubu Persib, masih banyak pemain yang minim kesempatan bermain. Jumlah pemain yang ada saat ini memang tergolong gemuk karena jatah 28 pemain didaftarkan di paruh musim pertama.
Disampaikan oleh sang manajer, Umuh Muchtar bahwa dirinya sudah mulai menjajakan pemainnya untuk dipinjam di paruh musim kedua. Namun justru penolakan datang dari pemain yang bersangkutan karena sudah merasa kerasan bersama Maung Bandung. Umuh mengatakan bahwa hijrah untuk sementara sebenarnya bisa dijadikan ajang untuk menyelamatkan karir mereka.
“Saya justru tawar-tawarin dan sudah ada banyak yang minta tapi malah pemainnya yang menolak, itu kan lucu sekali. Saya sudah bilang kamu ga ada kesempatan, sayang kalau masih mau di Persib. Daripada saya ambil pasal 20, kalau ada yang ga sesuai dengan yang kita harapkan bisa kita putus,” ujar Umuh saat ditemui di Graha Persib, Kamis (25/8).
Umuh menyebut bahwa harus ada perampingan skuat yang ada saat ini. Karena selain untuk efektifitas jumlah pemain, efisiensi pengeluaran juga harus dipikirkan oleh manajemen. Sehingga peminjaman pemain oleh klub lain menurutnya bisa menjadi solusi karena bisa memangkas beban Persib. Selain itu sang pemain juga bisa menambah jam terbang untuk mematangkan diri dan siap merebut tempat utama di Persib pada musim-musim berikutnya.
“Harusnya ada perampingan, kalau ditumpukin juga beban untuk sehari-harinya, banyak masalahnya. Saya juga tidak akan lihat kalau dia ini orang Bandung, profesional saja. Siapapun juga kalau ga mumpuni dan sesuai harapan, mohon maaf belajar dulu lah di luar supaya ada jam terbang,” ujarnya.
Lebih lanjut, Umuh bersama pihak manajemen akan melakukan evaluasi terkait komposisi tim dari paruh musim pertama. Persib juga disampaikan oleh pria berusia 68 tahun itu akan lebih dulu membiarkan Gian Zola dan Febri Hariyadi untuk bermain bersama PON Jabar atau Persib U-21. Karena meski mereka mempunyai talenta di atas rata-rata, namun pengalamannya belum bisa dimaksimalkan untuk gelaran turnamen kasta tertinggi.
“Kalau Zola sama Febri kalau bisa dipinjamkan ya akan kita pinjamkan. Dia kan baru bisa main kalau poinnya sudah aman, tapi kalau seperti ini kan kejar-kejaran (poin). Kalau dicoba lalu amburadul kan nama mereka juga akan merosot,” tuntasnya.

Ssssssstttttttt….lurr keun wae etamah masalah interen PERSIB, ke ge aya jalan kaluarna,.ànu hade jang pemain + managemen.kondisi kumaha oge urang mah mung tiasa saukur ngaharepken PERSIB ttp Sukses.
Aneh pada betah jd cadangan abadi Hadooooh.moal maju atuh pemain nu kitu mah.ari prinsipnya kur menang gaji tanpa maen mah.benten sareung di luar negeri arembungen jd cadangan teh.tajong we lah wa
Main di Persib suatu kebanggaan dan cita-cita na meren. mun ingkah teh asa kumaha kitu.
padahal mah mun masih ngora keneh mah neangan klub lain weh ke geus jadi karak balik deui ka persib
kasusna kudu kawas si belen meureun.di asingkeun heula karek ngundurkeun diri.
Dipinjmakan ke TIM batur, di Indonesia Alhamdulillah Persib can sampe telat mayar gaji pemain, kan dibaturmah masih aya keneh nu kitu bahkan sampe teu dibayar. tah meren sarieun mun ka tim selain Persib teh siga kitu.
Da angger pemian oge butuh duit da hirup. jadi tong suudon ngan hayang dahar gaji buta.
strategi meh kapake di persib mah terutama pemaen diklat,mending ngacleng hela weh ka klub lain contoh:atep,tantan.soalna ari di indonesia mah rereana maenkeun pemaen anu karolot,di negri ieu mah pemaena makin kolot teh makin hade,da sarua keur ngorana mah teu kapake