Umuh: Bobotoh Tanpa Tiket Jangan ke GBLA!
Tuesday, 14 June 2016 | 05:22
Perbaikan Stadion Gelora Bandung Lautan Api yang belum rampung 100 persen membuat Persib hanya menjual 20 ribu tiket untuk pertandingan menjamu Mitra Kukar, Sabtu (18/6) nanti. Jumlah itu hanya separuh dari total kapasitas stadion yang mencapai 38 ribu kursi. Kebijakan itu diambil karena tribun Barat dan Utara masih dalam tahap perbaikan oleh pihak kontraktor. Selain mengikis setiap potensi kerusakan lebih parah karena kondisi GBLA yang rawan karena sempat ada pergeseran tanah.
Untuk itu Umuh Muchtar mengimbau bagi bobotoh untuk tidak memaksa masuk jika tidak mempunyai tiket. Kondisi ini memang sudah dianggap wajar dan kerap ditemui ketika Persib bermain di Jalak Harupat. Mereka nekat datang ke stadion tanpa bermodalkan tiket dan mengandalkan calo atau oknum yang mencari keuntungan. Baginya saat ini adalah momen bagi bobotoh untuk patuh pada setiap peraturan yang dibuat.
“Imbauan buat bobotoh, tolong yang tidak punya tiket janganlah datang ke GBLA karena sangat terbatas sekali. Kalau kita tidak bisa membuktikan ini ya tidak bisa dipakai lagi ya, kecuali kalau masih ada oknum yang mau bikin masalah,” papar Umuh saat diwawancara di Pendopo Kota Bandung, Senin (13/6) malam.
Resiko pendistribusian tiket keriting sendiri menjadi perhatian khusus bagi Umuh jelang laga akhir pekan nanti. Menurutnya tidak boleh ada oknum yang tidak menyobek tiket dan menjualnya lagi kepada bobotoh yang berkeliaran di luar stadion. Umuh pun meminta kepada aparat berwenang untuk berani bertindak tegas jika menemukan ada orang-orang yang bermain memanfaatkan terbatasnya jumlah tiket.
“Ya saya serahkan tadi Pak Wakapolres sudah bilang jangan sampai ada yang seperti itu (tiket keriting) dan nanti pengamanan lebih ketat. Kalau masih ada orang-orang yang suka ada permainan di sana, saya akan kita usir,” terangnya.
Kebijakan pembatasan jumlah bobotoh yang masuk sendiri sudah menjadi hasil perhitungan oleh pihak ahli. Karena jika ada over capacity, kondisi stadion bisa berbahaya mengingat cukup banyak pergeseran sehingga banyak retakan di tembok-tembok. “Kita benar-benar kerjasama dengan TNI dan Polisinya supaya jangan sampai ada kejadian lagi namanya tiket keriting. Menjaga oknum-oknum yang suka memakai ini jadi kesempatan,” tutup Umuh.

Perbaikan Stadion Gelora Bandung Lautan Api yang belum rampung 100 persen membuat Persib hanya menjual 20 ribu tiket untuk pertandingan menjamu Mitra Kukar, Sabtu (18/6) nanti. Jumlah itu hanya separuh dari total kapasitas stadion yang mencapai 38 ribu kursi. Kebijakan itu diambil karena tribun Barat dan Utara masih dalam tahap perbaikan oleh pihak kontraktor. Selain mengikis setiap potensi kerusakan lebih parah karena kondisi GBLA yang rawan karena sempat ada pergeseran tanah.
Untuk itu Umuh Muchtar mengimbau bagi bobotoh untuk tidak memaksa masuk jika tidak mempunyai tiket. Kondisi ini memang sudah dianggap wajar dan kerap ditemui ketika Persib bermain di Jalak Harupat. Mereka nekat datang ke stadion tanpa bermodalkan tiket dan mengandalkan calo atau oknum yang mencari keuntungan. Baginya saat ini adalah momen bagi bobotoh untuk patuh pada setiap peraturan yang dibuat.
“Imbauan buat bobotoh, tolong yang tidak punya tiket janganlah datang ke GBLA karena sangat terbatas sekali. Kalau kita tidak bisa membuktikan ini ya tidak bisa dipakai lagi ya, kecuali kalau masih ada oknum yang mau bikin masalah,” papar Umuh saat diwawancara di Pendopo Kota Bandung, Senin (13/6) malam.
Resiko pendistribusian tiket keriting sendiri menjadi perhatian khusus bagi Umuh jelang laga akhir pekan nanti. Menurutnya tidak boleh ada oknum yang tidak menyobek tiket dan menjualnya lagi kepada bobotoh yang berkeliaran di luar stadion. Umuh pun meminta kepada aparat berwenang untuk berani bertindak tegas jika menemukan ada orang-orang yang bermain memanfaatkan terbatasnya jumlah tiket.
“Ya saya serahkan tadi Pak Wakapolres sudah bilang jangan sampai ada yang seperti itu (tiket keriting) dan nanti pengamanan lebih ketat. Kalau masih ada orang-orang yang suka ada permainan di sana, saya akan kita usir,” terangnya.
Kebijakan pembatasan jumlah bobotoh yang masuk sendiri sudah menjadi hasil perhitungan oleh pihak ahli. Karena jika ada over capacity, kondisi stadion bisa berbahaya mengingat cukup banyak pergeseran sehingga banyak retakan di tembok-tembok. “Kita benar-benar kerjasama dengan TNI dan Polisinya supaya jangan sampai ada kejadian lagi namanya tiket keriting. Menjaga oknum-oknum yang suka memakai ini jadi kesempatan,” tutup Umuh.

sabenerna da nu ngarusak teh lain urang jauh, tapi urang deket keneh, cik atuh mun te kabagean mah nonton we di imah, jaba aya replay na, coba mun ka stadion pas urang ngicep heg teh gol,, jadi teu apal prosesna,,hahah
cihuuy gbla uy…
iraha deui bisa lalajo persib di stadion hade…
Enya iraha atuh bisa tertib tur rapih ciga luar nagreg?
Ulah silih salahkun ayuna mah…mending bantuan ku du’a meh Persib bisa jaya deui…amiiin barudak.
hatur nuhun wa…kana perhatosanna mgia Persib sing jaya salalamina
Ningali di batur mah penonton teh cicing we resep ningalinateh..yeu mah aya nu curat coret tembok kiih dina botol minuman nijekan korsi..hadeeeh urang sunda asli,tertib lah mun lain ku urang ku saha deui di jagana stadion hde btur mah hayang boga stadion hade kieu teh..persib nu aing ah piiis