Umuh Akan Layangkan Surat Tuntutan Ke PSSI
Wednesday, 28 May 2014 | 09:19
Manajer Persib Bandung sekaligus Anggota Komite Tetap Bidang Fair Play dan Tanggung Jawab Sosial, Umuh Muchtar mengatakan akan melayangkan surat resmi dari manajemen Persib untuk meminta Komisi Wasit PSSI agar mereview ulang kartu kuning untuk bek Persib, Vladimir Vujovic. Pemain asal Montenegro ini dihadiahi kartu kuning oleh wasit Suyanto dalam laga Arema Cronus melawan Persib di Stadion Kanjuruhan, Minggu (25/5) lalu. Umuh berharap kartu kuning yang didapat oleh Vujovic bisa dicabut.
“Saya sudah konsultasi dengan Jimmy Napitulu selaku Ketua Bidang Penunjukkan Wasit PSSI atas keputusan wasit Suyanto. Atas dasar itu, kami akan melayangkan surat resmi ke PSSI. Tuntutannya, agar kartu kuning itu dicabut,” ujar Umuh saat dihubungi melalui ponselnya, Selasa (27/5).
Manajer yang juga sehari-harinya bertindak sebagai pengusaha itu mengaku tidak mempermasalahkan raihan poin Persib di laga yang berjalan sengit tersebut. Hanya saja, kartu kuning yang dicabut dari saku Suyanto bagi Vujovic itu tidak sejalan dengan sikap fair play karena dalam kejadian tersebut I Gede Sukadana dinilainya murni melakukan diving. Dan itu yang dikatakan Umuh sangat menyakitinya.
“Kami hanya minta itu saja. Soal poin biarkan saja. Kartu kuning itu membuat Vladimir dan kami sangat tersakiti,” ujarnya.
Memang dalam kejadian tersebut, Sukadana seperti mendapat terjangan dari bek yang biasa disapa Vlado ini, namun dalam tayangan ulang memperlihatkan Vujovic justru menghindar dan Gede Sukadana sengaja menjatuhkan dirinya.
“Silahkan review lagi videonya. Vladimir tidak melakukan pelanggaran, justru Sukadana yang melalukan diving,” tukasnya.

Manajer Persib Bandung sekaligus Anggota Komite Tetap Bidang Fair Play dan Tanggung Jawab Sosial, Umuh Muchtar mengatakan akan melayangkan surat resmi dari manajemen Persib untuk meminta Komisi Wasit PSSI agar mereview ulang kartu kuning untuk bek Persib, Vladimir Vujovic. Pemain asal Montenegro ini dihadiahi kartu kuning oleh wasit Suyanto dalam laga Arema Cronus melawan Persib di Stadion Kanjuruhan, Minggu (25/5) lalu. Umuh berharap kartu kuning yang didapat oleh Vujovic bisa dicabut.
“Saya sudah konsultasi dengan Jimmy Napitulu selaku Ketua Bidang Penunjukkan Wasit PSSI atas keputusan wasit Suyanto. Atas dasar itu, kami akan melayangkan surat resmi ke PSSI. Tuntutannya, agar kartu kuning itu dicabut,” ujar Umuh saat dihubungi melalui ponselnya, Selasa (27/5).
Manajer yang juga sehari-harinya bertindak sebagai pengusaha itu mengaku tidak mempermasalahkan raihan poin Persib di laga yang berjalan sengit tersebut. Hanya saja, kartu kuning yang dicabut dari saku Suyanto bagi Vujovic itu tidak sejalan dengan sikap fair play karena dalam kejadian tersebut I Gede Sukadana dinilainya murni melakukan diving. Dan itu yang dikatakan Umuh sangat menyakitinya.
“Kami hanya minta itu saja. Soal poin biarkan saja. Kartu kuning itu membuat Vladimir dan kami sangat tersakiti,” ujarnya.
Memang dalam kejadian tersebut, Sukadana seperti mendapat terjangan dari bek yang biasa disapa Vlado ini, namun dalam tayangan ulang memperlihatkan Vujovic justru menghindar dan Gede Sukadana sengaja menjatuhkan dirinya.
“Silahkan review lagi videonya. Vladimir tidak melakukan pelanggaran, justru Sukadana yang melalukan diving,” tukasnya.

memang wasit oge manusia [ kecuali msi Suyanto etamah jurig jarian ] memang Sukadana diving ceuk saha2 oge lain ceuk bobotoh wungkul
BOBOTOH SEJATI tidak akan melakukan tindakan yang merugikan PERSIB BANDUNG
Jika masih ada yang menyalakan Flare,Petasan,Bom Asap dan melemparkan botol / benda lain ke dalam lapangan pertandingan dan kepada tim lawan maka mereka pantas disebut PENGKHIANAT & MUSUH BERSAMA para BOBOTOH se-alam dunia
Menang,Seri,Kalah tetap PERSIB
#respect,noflare,nofireworks,noviolence
kalah atau menang, persib tetap di hati.
tapi yeuh tapi, kalau persib diperlakukan tidak fair oleh wasit dalam pertandingan, saya kutuk eta wasit jadi odading !
SETUJU BUAT @ ORGI , TAPI SAYANG GI “BOBOTOH” NU LALAJO KA STADION MAYORITAS KARBITAN UNGKUL, OTAK UDANG, DAN ORANG2 SEPERTI ANDA MALAH BERBALIK MENJADI MUSUH ORANG2 YANG MENGAKU “BOBOTOH” SEJATI KETIKA MEREKA DIKOREKSI DAN DIINGATKAN OLEH KITA. PADAHAL DISTADION MEREKA RASIS, MABOK, NYALAKAN PETASAN,FLARE DAN TINDAKAN PRIMITIF LAINNYA, BELUM LAGI DIJALAN MEREKA MELANGGAR ATURAN LALU LINTAS PULA!! HANYA SEDIKIT SAJA BOBOTOH SEJATI YANG MENONTON ITU BETUL2 MEMBELA NAMA BAIK PERSIB DAN ORANG JABAR!!
ah teu satuju. saya oge nu datang ka stadion teu ngalungan botol. mun mabok saeutik rumasa da lalaki. hahaha. di jalan tara ngalanggar da sieun cilaka. ilikan geura ka selatan. eweuh nu maledogan ka lapang (da puguh jauh teu nepi. percumah oge). kade nu maledogan kitu minoritas kang sanes mayoritas. sahenteuna bobotoh nu datang ka lapang ngabantuan tinu mere pendapatan jang persib tina tiket. coba mun lalajo tv di imah. mantuan naon
beneran nonton tartib ? kan didinya keur mabok lin, emang inget ? xixixi
emang na nu mabok rehe kabeh. saya mah nginum oge meh lepas gogorowokan weh
Heueuh siah mah mabok we kadinya meh ngeunah gogorowokan komo ke di naraka leuwih ngeunah tah gogorowokanna disiksa malaikat. Tobat jang mabok bangga??? nu kitu ngaku bobotoh??? hakaneun jurig sia mah jang
PSSI paling asik menghukum Persib
tapi mun Persib dirugikeun… kamana PSSI?
Komentar teh kamarana karep kadon silih hujat teu sesuai jeung tema, tah tingali komentar kang adi
Tukang bakso d suruh jadi wasit itulah hasilnya…..PSSI ga profesional
dari dulu saya tidak suka PSSI terkesan selalu menghukum PERSIB. Sudah byk uang yg dikeluarkan PERSIB utk denda/sanksi yg diberikan. Tp disaat team lain melakukan kesalahan malah terkesan dibiarkan. Aneh tapi nyata.
Hanya ada di Indonesia mang…..
Saya merasa heran dengan PSSI dan Wasit di Indonesia,Dia itu maunya nyakiti Persib dan Bobotoh. kayanya PSSI itu merasa berdosa kalau belum memberikan hukuman pada Persib dan bagi wasit kayanya merasa wajib untuk melakukan curang kepada Persib. tolong sampaikan kepada PSSI kalau Persib hanya untuk di perlakukan sebagai tempat pengumpulan dana denda lebih baik persib tidak di masukkan ke ISL, mohon maaf pd bobotoh bukannya aku tidak mau melihat persib tapi karena aku merasa sakit hati dengan perlakuan PSSI dan wasit terhadap Persib dan warga JABAR.