Ultah, Dias Harapkan Liga Cepat Kembali Digelar
Wednesday, 06 May 2015 | 17:04
Dias Angga Putra mendapat lemparan telur dari rekan-rekannya di Persib saat diperjalanan pulang pasca menjalani latihan pagi di Pusdikpom Selasa (6/5). Hal itu dilakukan atas surprise ulang tahunnya yang ke-26. Pemain kelahiran 6 Mei 1989 ini terpaksa pulang menuju mes Persib dengan keadaan ceceran isi telur di kepalanya.
“Tadi anak-anak kaya Deden, Shahar ngelemparin telur tapi itu sebagai bentuk perhatian aja sih,” katanya saat ditemui di Mess Persib.
Melihat situasi sepak bola Indonesia yang sedang mengalami kekisruhan, tentu ia anggap sebagai pukulan sendiri di umurnya yang baru. Tidak menyangka buntut dari pembekuan PSSI oleh Kemenpora membuat induk sepak bola nasional itu memutuskan untuk mengakhir kompetisi pada Sabtu (2/5) lalu.
“Baru kali ini masalah kaya gini, selama ulang tahun di sepak bola semuanya lancar, cuman ultah yang ke-26 ini kita dihadapkan dengan suasana seperti ini,” tuturnya
Lebih lanjut Dias mengatakan alangkah lebih baiknya Kemenpora dan PSSI bisa duduk bersama menyelesaikan permasalahan dengan solusi. “Semoga PSSI dan Menpora juga bisa saling bermusyarawah,” tambahnya.
Mantan pemain Pelita Bandung Raya (PBR) ini mengharapkan kompetisi bisa kembali berjalan demi kelangsungan karir sepak bolanya dan hiburan bersama. “Harapan di tahun yang ke-26 ini khusunya untuk saya sebagai pemain, kompetisi bisa cepat jalan lagi, seperti kita tahu semua rata-rata pemain bola ingin bermain sepak bola,” harapnya.

Dias Angga Putra mendapat lemparan telur dari rekan-rekannya di Persib saat diperjalanan pulang pasca menjalani latihan pagi di Pusdikpom Selasa (6/5). Hal itu dilakukan atas surprise ulang tahunnya yang ke-26. Pemain kelahiran 6 Mei 1989 ini terpaksa pulang menuju mes Persib dengan keadaan ceceran isi telur di kepalanya.
“Tadi anak-anak kaya Deden, Shahar ngelemparin telur tapi itu sebagai bentuk perhatian aja sih,” katanya saat ditemui di Mess Persib.
Melihat situasi sepak bola Indonesia yang sedang mengalami kekisruhan, tentu ia anggap sebagai pukulan sendiri di umurnya yang baru. Tidak menyangka buntut dari pembekuan PSSI oleh Kemenpora membuat induk sepak bola nasional itu memutuskan untuk mengakhir kompetisi pada Sabtu (2/5) lalu.
“Baru kali ini masalah kaya gini, selama ulang tahun di sepak bola semuanya lancar, cuman ultah yang ke-26 ini kita dihadapkan dengan suasana seperti ini,” tuturnya
Lebih lanjut Dias mengatakan alangkah lebih baiknya Kemenpora dan PSSI bisa duduk bersama menyelesaikan permasalahan dengan solusi. “Semoga PSSI dan Menpora juga bisa saling bermusyarawah,” tambahnya.
Mantan pemain Pelita Bandung Raya (PBR) ini mengharapkan kompetisi bisa kembali berjalan demi kelangsungan karir sepak bolanya dan hiburan bersama. “Harapan di tahun yang ke-26 ini khusunya untuk saya sebagai pemain, kompetisi bisa cepat jalan lagi, seperti kita tahu semua rata-rata pemain bola ingin bermain sepak bola,” harapnya.
