Ulang Tahun, Rudiyana Dirundung Kabar Buruk
Monday, 04 May 2015 | 19:26
Striker Persib Bandung, Rudiyana, menyambut hari ulang tahunnya yang ke-23 dengan dirundung kabar buruk. Pemain kelahiran 4 Mei 1992 ini harus menemani sang ayah di Rumah Sakit Hasan Sadikin pada Senin (4/5) karena sakit. Persib pun memang sedang libur latihan sejak Kamis (30/4) dan baru akan berkumpul lagi Selasa (5/5) besok.
Rudi mengatakan tidak ada perayaan dalam hari spesialnya. Kesehatan dan kesembuhan ayahnya lebih utama. “Enggak ada acara khusus karena saya harus antar bapak ke rumah sakit. Acara bisa buat kapan saja tapi saat ini yang paling penting adalah kesehatan papah,” ungkapnya.
Lebih lanjut Rudi menjelaskan jika ayahnya menjalani rawat inap karena mengalami pembengkakan kelenjar tiroid sejak 2 bulan lalu. Pembengkakan yang terjadi turut mengganggu pernapasan ayahnya. Hal itu membuat sang ayah harus menjalani operasi guna memperbaiki keadaannya. “Dokter bilang harus diangkat benjolan yang ada di leher papah,” katanya.
Selain faktor keluarga, ia pun dirundung ketidakpastian mengenai karir sepak bolanya di Indonesia. Pasca PSSI dibekukan dan kompetisi diakhiri, pemain bernomor punggung 17 ini mengharapkan agar Liga Super Indonesia bisa kembali berjalan.
“Di ulang tahun ini, saya berdoa untuk kesembuhan papah, semoga juga Liga Indonesia segara dilanjutkan kembali, ada rasa cemas. Mata pencarian saya di sepakbola,” tuturnya.


Striker Persib Bandung, Rudiyana, menyambut hari ulang tahunnya yang ke-23 dengan dirundung kabar buruk. Pemain kelahiran 4 Mei 1992 ini harus menemani sang ayah di Rumah Sakit Hasan Sadikin pada Senin (4/5) karena sakit. Persib pun memang sedang libur latihan sejak Kamis (30/4) dan baru akan berkumpul lagi Selasa (5/5) besok.
Rudi mengatakan tidak ada perayaan dalam hari spesialnya. Kesehatan dan kesembuhan ayahnya lebih utama. “Enggak ada acara khusus karena saya harus antar bapak ke rumah sakit. Acara bisa buat kapan saja tapi saat ini yang paling penting adalah kesehatan papah,” ungkapnya.
Lebih lanjut Rudi menjelaskan jika ayahnya menjalani rawat inap karena mengalami pembengkakan kelenjar tiroid sejak 2 bulan lalu. Pembengkakan yang terjadi turut mengganggu pernapasan ayahnya. Hal itu membuat sang ayah harus menjalani operasi guna memperbaiki keadaannya. “Dokter bilang harus diangkat benjolan yang ada di leher papah,” katanya.
Selain faktor keluarga, ia pun dirundung ketidakpastian mengenai karir sepak bolanya di Indonesia. Pasca PSSI dibekukan dan kompetisi diakhiri, pemain bernomor punggung 17 ini mengharapkan agar Liga Super Indonesia bisa kembali berjalan.
“Di ulang tahun ini, saya berdoa untuk kesembuhan papah, semoga juga Liga Indonesia segara dilanjutkan kembali, ada rasa cemas. Mata pencarian saya di sepakbola,” tuturnya.

Wilujeng tepang taun…kanggo Rudi, oge kanggo papah na nu nuju teu damang…mugia sing didamangkeun tina panuawatna…amin