Uji Kekompakan, Persib Gelar Game Internal di GBLA
Thursday, 10 April 2014 | 13:50
Urung melakukan sebuah partai ujicoba karena menghormati pemilu legislatif, pelatih kepala Persib Bandung, Jajang Nurjaman mengadakan game internal untuk mengganti agenda tersebut. Hal ini diakui oleh sang arsitek perlu dilakukan untuk mengetahui kekompakan tim. Seperti yang telah diketahui bahwa pemain Persib dalam beberapa pekan terakhir harus terpisah karena 7 punggawanya terpanggil oleh timnas Indonesia asuhan Alfred Riedl.
“Hari ini seperti yang sudah saya sampaikan bahwa saya hanya menggelar game internal sebagai pengganti pertandingan ujicoba yang batal kita lakukan. Hanya ini yang bisa kita lakukan untuk melihat sejauh mana kekompakan tim karena sudah lama berpisah antara pemain yang pergi ke timnas dengan yang tetap di sini,” ungkap pelatih yang akrab disapa Janur itu di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kamis (10/4).
Meski lama berlatih secara terpisah, dikatakan oleh coach Janur kerjasama antar pemain dalam game internal tadi tidak luntur dan terus menunjukkan perkembangan yang positif. Dari segi fisik dan stamina pun tidak ada perbedaan meski para pemain timnas tidak mengikuti pemusatan latihan ke Pangandaran.
“Hasilnya saya pikir kerjasama mereka sudah bagus dan tidak perlu meraba-raba lagi. Sebelumnya juga sudah terjadi kerjasama yang baik antara mereka. Kondisi fisik mereka juga sama,” imbuhnya.
Meski hanya uji tanding antar pemain, pagi tadi Persib mendapat kesempatan langka karena berlatih di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, stadion yang digadang-gadang akan menjadi home base Persib. Dikatakan oleh Janur, bahwa kondisi lapangan di Stadion Persib sudah semakin mengkhawatirkan sehingga ketika mendapat restu untuk menggunakan stadion GBLA, Janur langsung membawa pasukannya ke stadion yang masih belum rampung sepenuhnya itu.
“Ya karena tidak mungkin kita game di sana (Stadion Persib) karena tidak layak dan aliran bola juga tidak berjalan benar makanya saya minta latihan di sini (GBLA) dan Alhamdulillah dapat dikasih pinjam oleh pengelola di sini,” pungkasnya.

Urung melakukan sebuah partai ujicoba karena menghormati pemilu legislatif, pelatih kepala Persib Bandung, Jajang Nurjaman mengadakan game internal untuk mengganti agenda tersebut. Hal ini diakui oleh sang arsitek perlu dilakukan untuk mengetahui kekompakan tim. Seperti yang telah diketahui bahwa pemain Persib dalam beberapa pekan terakhir harus terpisah karena 7 punggawanya terpanggil oleh timnas Indonesia asuhan Alfred Riedl.
“Hari ini seperti yang sudah saya sampaikan bahwa saya hanya menggelar game internal sebagai pengganti pertandingan ujicoba yang batal kita lakukan. Hanya ini yang bisa kita lakukan untuk melihat sejauh mana kekompakan tim karena sudah lama berpisah antara pemain yang pergi ke timnas dengan yang tetap di sini,” ungkap pelatih yang akrab disapa Janur itu di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kamis (10/4).
Meski lama berlatih secara terpisah, dikatakan oleh coach Janur kerjasama antar pemain dalam game internal tadi tidak luntur dan terus menunjukkan perkembangan yang positif. Dari segi fisik dan stamina pun tidak ada perbedaan meski para pemain timnas tidak mengikuti pemusatan latihan ke Pangandaran.
“Hasilnya saya pikir kerjasama mereka sudah bagus dan tidak perlu meraba-raba lagi. Sebelumnya juga sudah terjadi kerjasama yang baik antara mereka. Kondisi fisik mereka juga sama,” imbuhnya.
Meski hanya uji tanding antar pemain, pagi tadi Persib mendapat kesempatan langka karena berlatih di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, stadion yang digadang-gadang akan menjadi home base Persib. Dikatakan oleh Janur, bahwa kondisi lapangan di Stadion Persib sudah semakin mengkhawatirkan sehingga ketika mendapat restu untuk menggunakan stadion GBLA, Janur langsung membawa pasukannya ke stadion yang masih belum rampung sepenuhnya itu.
“Ya karena tidak mungkin kita game di sana (Stadion Persib) karena tidak layak dan aliran bola juga tidak berjalan benar makanya saya minta latihan di sini (GBLA) dan Alhamdulillah dapat dikasih pinjam oleh pengelola di sini,” pungkasnya.

Na iraha atuh dipakena, bolay wae.