Kekalahan Persib Bandung dari Persikabo Bogor 0-2 malam tadi merupakan kekalahan pertama di kandang selama uji coba Persib musim ini. Ini merupakan uji coba yang baik untuk Persib. Karena apalah artinya uji coba yang hasilnya selalu menang? Tidak akan banyak bahan evaluasi yang dapat dianalisis oleh Persib jika hal itu yang terjadi.
Sekarang tinggal bagaimana tim pelatih, pengurus, manajemen, pemain, panpel, dan tentu saja bobotoh menyikapi kekalahan ini. Ekspektasi yang besar dari media di bandung tentang Persib meninggalkan kekecewaan yang besar terhadap setiap kekalahan “pengeran biru”, terutama di kandang. Seakan Persib sekarang sudah diharamkan untuk menelan kekalahan di siliwangi. Mungkin semua akan menerima jika kita kalah oleh misalkan timnas Spanyol (?), tetapi tidak untuk klub-klub Indonesia.
Sesuatu yang akan sangat berdampak besar pada mental pemain di lapangan dan pikiran para pelatih di sisa malamnya. Apakah ini bersifat positif atau negatif? Bisa ya, bisa tidak.
Seperti kita ketahui, pada LSI 2008/2009 nanti, kompetisi akan dimainkan secara penuh. Artinya bahwa, tidak ada lagi babak 8 besar, 4 besar, dan final. Penentuan juara akan ditentukan oleh peringkat klasemen di akhir musim. Dan untuk menjadi juara, salah satu kuncinya adalah pertandingan kandang. Siliwangi yang menjadi kandang Persib selalu dipenuhi bobotoh. Selama Persib ada, saya tidak pernah tahu kalau siliwangi pernah dipenuhi pendukung lawan. Tidak seperti Stadion senayan (GBK) yang di era 80-90an merupakan kandang kedua tim-tim besar Indonesia.
Ya, pertandingan kandang menjadi salah satu kunci keberhasilan kita untuk merengkuh juara. Jika ada yang berhasil menyapu bersih seluruh pertandingan kandang, maka klub itu berpeluang menjadi salah satu calon juara. Dilihat dari sisi ini, kita bisa menilainya sebagai sisi positif tekanan untuk selalu menang.
Lalu sisi negatifnya?
Tekanan selalu berada di pundak pelatih dan pemain. Jika kita menganalisis pertandingan Persib musim kemarin, akan terlihat bahwa permainan Persib di kandang lawan begitu mempesona. Persib merupakan klub terbaik yang bermain di luar kandang. Karena pemain bermain seakan tidak ada beban, begitu lepas, begitu enjoy. Justru di akhir-akhir musim terlalu banyak tekanan bermain di kandang membuat kita banyak kehilangan poin.
Apalagi di pertandingan tadi malam, sebagian bobotoh masih memperlihatkan kebrutalannya. Melempari pemain dan para official lawan membuat pemain semakin tertekan mentalnya, dan sebaliknya membuat pemain lawan semakin lepas bermain. Serangan semakin terburu-buru, emosi semakin meningkat. Jika ini adalah kompetisi sesunguhnya, beberapa hari kedepan kita akan mendengar beberapa sanksi dari BLI. Partai usiran dan sanksi bermain kepada Cecep Supriatna adalah buah dari tekanan yang terlalu berlebihan dari bobotoh.
Padahal ini hanya sebuah pertandingan persahabatan yang lawannya pun Persikabo Bogor, suatu tempat yang pernah menjamu kita dengan baik di musim kemarin.
Dari segi permainan, kita patut mengacungi jempol pada tim asuhan “Abang” Suimin Diharja ini. Mereka bermain sangat efektif. Bertahan dengan sebanyak dan sebaik mungkin dan kemudian menyerang baik dengan bola-bola cepat melalui kedua sayap dan diikuti pergerakan tanpa bola yang sempurna dari para penyerang dan pemain tengahnya. Padahal jika dilihat dari materi pemain, bahkan pemain cadangan Persib mempunyai nilai kontrak yang lebih besar dari pemain inti mereka.
Persib sendiri bermain seperti melawan Persiwa. Menekan sepanjang permainan, menciptakan banyak peluang. Tetapi tetap, tidak ada yang mengubah skor. Mungkin diruang ganti, manajemen dan pelatih akan memberikan pujian untuk semangat pemain yang berusaha mengejar ketertinggalan, tapi jangan lupa pula yang dihitung di sepakbola adalah skor akhir bukan shot on goal.
Evaluasi patut di lakukan di banyak sektor. Salah satunya penjagaan pemain tanpa bola di lini belakang, penyelesaian akhir di depan, dan rekor kita bermain di malam hari. Dan yang terpenting adalah bagaimana kita menghadapi klub-klub yang secara materi berada di bawah Persib. Ini yang paling penting. Mereka akan bermain lepas dan bermotifasi tinggi jika berhadapan dengan Persib di kandang maung.
Karena mereka akan merasa biasa jika mereka kalah di siliwangi melawan Persib, tapi sebaliknya, jika menang mereka akan mendapat publikasi yang besar, dan jika ada, mungkin bonus yang besar. Ini yang harus jadi perhatian dari pihak Persib.
Liga Super Indonesia akan segera bergulir dalam hitungan hari, jika tidak ada pengunduran jadwal, Persib Bandung akan melawan Persela Lamongan di tanggal 13 nanti. Semoga uji coba terakhir ini dapat dimanfaatkan oleh kita semua untuk menatap kompetisi musim ini. Semoga kita punya semangat, punya gairah yang lebih besar dibandingkan musim lalu.
Ingatlah Persibku, kita selalu ada disisimu, apapun yang terjadi.
Komentar Bobotoh