Udo kah Yang Dibutuhkan Persib?
Monday, 20 January 2014 | 15:11
Karena satu dan lain hal, Serginho van Dijk dan Persib akhirnya memutuskan untuk mengakhiri kerjasama. SvD sapaan akrabnya akhirnya pergi ketika tim sedang melakukan Training Centre menyambut Liga baru musim 2014. Kepergian yang ditangisi oleh bobotoh dan pastinya sangat disesalkan oleh manajemen dan tim pelatih Persib. Bisa mencetak 21 gol dengan waktu adaptasi yang singkat dan dalam waktu semusim merupakan pencapaian yang menakjubkan. Sebagai catatan, hanya Sutiono Lamso penyerang yang bisa mencetak 21 gol dalam semusim dan itu terjadi pada tahun 1995. Artinya sudah hampir 18 tahun tidak ada yang bisa mencetak gol sebanyak itu hingga akhirnya SvD datang dan mencatatkan rekor menyamai Sutiono.
Pra musim 2014 sekarang Persib mempunyai lini serang tercanggih di Indonesia. SvD, Djibril Coulibally, Ferdinand Sinaga, Tantan, Sigit Hermawan dan pemain muda potensial Rudiyana. Djibril dan SvD sama-sama mencetak 21 gol musim lalu, Ferdinand Sinaga catatan gol setiap musimnya selalu menembus angka 10 lebih. Belum lagi ditambah Tantan, Sigit dan Rudiyana yang selalu siap untuk berlari. Modal yang lebih dari cukup untuk mengarungi liga dengan kampanye menjadi juara.
Sayangnya, rencana Djadjang Nurdjaman pelan-pelan mulai bergeser. Setelah SvD memutuskan untuk pergi, Coulibally ikut-ikutan harus mengakhiri kontrak dengan sangat cepat. Cedera metatarsalnya dianggap manajamen akan merugikan tim jika dipaksakan untuk tetap masuk skuad. “Djibril butuh istirahat sekitar dua sampai tiga minggu untuk pulih total, ini belum jika cederanya sewaktu-waktu kambuh di liga nanti” kurang lebih begitu ucapan Djajang Nurjaman mengenai kondisi Djibril yang akhirnya harus diputus kontrak.
Persib lalu bergerak cepat. Pada hari yang sama ketika Djibril keluar, masuklah pemain “pengganti” yaitu Fortune Udo. Entah ini bagian dari panic buying atau memang karena Djibril dan Udo dibawah naungan agen yang sama, Udo akhirnya diikat Persib untuk menggantikan Djibril Coulibally. Last man standing, pada akhirnya Fortune Udo lah yang akan memimpin lini serang Persib untuk Indonesia Super League (ISL) 2014, bukan SvD, bukan juga Coulibally.
Udo? Siapa dia, pemain asal mana? Sebagian pasti bertanya-tanya, tapi untuk pemerhati sepakbola nasional Udo bukanlah nama yang asing. Mantan pemain Timnas Nigeria U-21 ini pertama kali datang ke Indonesia tahun 2009 memperkuat Arema. Di Malang, Udo hanya bermain 12 kali dan mencetak empat gol. Ketajaman dan adaptasinya terhadap sepakbola Indonesia mulai terlihat ketika Udo bermain untuk Persikab di Divisi Utama LI 2010-2011. Total ia menyumbangkan sembilan gol dari 22 penampilan.
Namanya benar-benar melambung di dimusim berikutnya ketika membela Persiba Bantul. Udo bersama Ezequeil Gonzalez dan Ugiex bahu membahu membawa Persiba Bantul menjuarai kompetisi Divisi Utama. Udo mencetak 34 gol dari 26 penampilannya. Gelar juara Divisi Utama dan pencetak gol terbanyak berhasil ia sandang. Di tahun itu, Udo menjadi pahlawan untuk warga Bantul. Inilah pencapaian terbaiknya semenjak ia datang ke Indonesia.
Sempat bermain di Vietnam dan Israel, Udo lalu kembali ke Indonesia untuk Persib Bandung dimusim ini. Usianya relatih muda (25 tahun) dan pastinya sangat diharapkan bisa membantu ambisi Persib meraih gelar juara Liga Super Indonesia.
“Saya merindukan sekali Bandung, Persib adalah tim besar di Indonesia, dan saya pikir Persib pantas untuk menjadi juara,” kata Udo, yang mengaku akan memberikan kontribusi semaksimal mungkin untuk Persib. Template dan basa-basi standar pemain baru yang datang ke Bandung.
Pelatih Djajang Nurjaman pun langsung memainkan Udo di pertandingan pertama babak 8 besar IIC 2014 di Solo kemarin melawan Persiram Raja Ampat. Waktu bermain yang kurang dari 30 menit terlalu singkat untuk menilai dengan dini penampilan Udo walaupun kontribusinya untuk tim pada pertandingan kemarin lumayan baik ketika tim tampil stagnan. Udo sempat memberikan sedikit variasi walaupun tidak membuahkan gol.Setelah pertandingan, Djajang berkomentar “Udo masih muda, posturnya juga bagus dan memiliki naluri mencetak gol yang bagus, saya pikir dia cukup potensial,” tegasnya.
Pertanyaannya, mampukah Udo menjawab ekspektasi publik untuk “menggantikan” peran SvD sebagai mesin gol yang sudah terlanjur melekat? Mampukah Udo menghapus nama Djibril Coulibally yang layu sebelum berkembang?
Duduk perkaranya adalah, mari membiasakan diri dengan mendukung pemain yang benar-benar ada untuk Persib. Pemain yang sudah tidak ada sebagus atau seburuk apapun prestasinya pada kenyataannya memang sudah tidak ada dan sebatas hanya untuk dikenang. Udo yang akan berjuang dimusim ini untuk tim ini, bukan Coulibally, bukan pula SvD. Semoga Udo bisa memberikan lebih dari apa yang dia punya untuk Persib. Karena template Persib tim bagus, saya akan berbuat baik bla.. bla.. blaa.. ketika konfrensi pers baru bisa dibuktikan dengan prestasi nyata di Liga yang sesungguhnya.
Udo kah yang dibutuhkan Persib? Hanya Udo sendiri yang bisa menjawabnya.
Penulis : Washal Falah (Penonton Bola) berakun twitter di @WashalFalah
Pendapat yang dinyatakan dalam karya ini sepenuhnya merupakan pendapat pribadi penulis, tidak mencerminkan pendapat redaksi Simamaung.
Ingin tulisannya dimuat di sini? silahkan kirim artikelmu ke email simamaung.com@gmail.com atau redaksi@simamaung.com

Karena satu dan lain hal, Serginho van Dijk dan Persib akhirnya memutuskan untuk mengakhiri kerjasama. SvD sapaan akrabnya akhirnya pergi ketika tim sedang melakukan Training Centre menyambut Liga baru musim 2014. Kepergian yang ditangisi oleh bobotoh dan pastinya sangat disesalkan oleh manajemen dan tim pelatih Persib. Bisa mencetak 21 gol dengan waktu adaptasi yang singkat dan dalam waktu semusim merupakan pencapaian yang menakjubkan. Sebagai catatan, hanya Sutiono Lamso penyerang yang bisa mencetak 21 gol dalam semusim dan itu terjadi pada tahun 1995. Artinya sudah hampir 18 tahun tidak ada yang bisa mencetak gol sebanyak itu hingga akhirnya SvD datang dan mencatatkan rekor menyamai Sutiono.
Pra musim 2014 sekarang Persib mempunyai lini serang tercanggih di Indonesia. SvD, Djibril Coulibally, Ferdinand Sinaga, Tantan, Sigit Hermawan dan pemain muda potensial Rudiyana. Djibril dan SvD sama-sama mencetak 21 gol musim lalu, Ferdinand Sinaga catatan gol setiap musimnya selalu menembus angka 10 lebih. Belum lagi ditambah Tantan, Sigit dan Rudiyana yang selalu siap untuk berlari. Modal yang lebih dari cukup untuk mengarungi liga dengan kampanye menjadi juara.
Sayangnya, rencana Djadjang Nurdjaman pelan-pelan mulai bergeser. Setelah SvD memutuskan untuk pergi, Coulibally ikut-ikutan harus mengakhiri kontrak dengan sangat cepat. Cedera metatarsalnya dianggap manajamen akan merugikan tim jika dipaksakan untuk tetap masuk skuad. “Djibril butuh istirahat sekitar dua sampai tiga minggu untuk pulih total, ini belum jika cederanya sewaktu-waktu kambuh di liga nanti” kurang lebih begitu ucapan Djajang Nurjaman mengenai kondisi Djibril yang akhirnya harus diputus kontrak.
Persib lalu bergerak cepat. Pada hari yang sama ketika Djibril keluar, masuklah pemain “pengganti” yaitu Fortune Udo. Entah ini bagian dari panic buying atau memang karena Djibril dan Udo dibawah naungan agen yang sama, Udo akhirnya diikat Persib untuk menggantikan Djibril Coulibally. Last man standing, pada akhirnya Fortune Udo lah yang akan memimpin lini serang Persib untuk Indonesia Super League (ISL) 2014, bukan SvD, bukan juga Coulibally.
Udo? Siapa dia, pemain asal mana? Sebagian pasti bertanya-tanya, tapi untuk pemerhati sepakbola nasional Udo bukanlah nama yang asing. Mantan pemain Timnas Nigeria U-21 ini pertama kali datang ke Indonesia tahun 2009 memperkuat Arema. Di Malang, Udo hanya bermain 12 kali dan mencetak empat gol. Ketajaman dan adaptasinya terhadap sepakbola Indonesia mulai terlihat ketika Udo bermain untuk Persikab di Divisi Utama LI 2010-2011. Total ia menyumbangkan sembilan gol dari 22 penampilan.
Namanya benar-benar melambung di dimusim berikutnya ketika membela Persiba Bantul. Udo bersama Ezequeil Gonzalez dan Ugiex bahu membahu membawa Persiba Bantul menjuarai kompetisi Divisi Utama. Udo mencetak 34 gol dari 26 penampilannya. Gelar juara Divisi Utama dan pencetak gol terbanyak berhasil ia sandang. Di tahun itu, Udo menjadi pahlawan untuk warga Bantul. Inilah pencapaian terbaiknya semenjak ia datang ke Indonesia.
Sempat bermain di Vietnam dan Israel, Udo lalu kembali ke Indonesia untuk Persib Bandung dimusim ini. Usianya relatih muda (25 tahun) dan pastinya sangat diharapkan bisa membantu ambisi Persib meraih gelar juara Liga Super Indonesia.
“Saya merindukan sekali Bandung, Persib adalah tim besar di Indonesia, dan saya pikir Persib pantas untuk menjadi juara,” kata Udo, yang mengaku akan memberikan kontribusi semaksimal mungkin untuk Persib. Template dan basa-basi standar pemain baru yang datang ke Bandung.
Pelatih Djajang Nurjaman pun langsung memainkan Udo di pertandingan pertama babak 8 besar IIC 2014 di Solo kemarin melawan Persiram Raja Ampat. Waktu bermain yang kurang dari 30 menit terlalu singkat untuk menilai dengan dini penampilan Udo walaupun kontribusinya untuk tim pada pertandingan kemarin lumayan baik ketika tim tampil stagnan. Udo sempat memberikan sedikit variasi walaupun tidak membuahkan gol.Setelah pertandingan, Djajang berkomentar “Udo masih muda, posturnya juga bagus dan memiliki naluri mencetak gol yang bagus, saya pikir dia cukup potensial,” tegasnya.
Pertanyaannya, mampukah Udo menjawab ekspektasi publik untuk “menggantikan” peran SvD sebagai mesin gol yang sudah terlanjur melekat? Mampukah Udo menghapus nama Djibril Coulibally yang layu sebelum berkembang?
Duduk perkaranya adalah, mari membiasakan diri dengan mendukung pemain yang benar-benar ada untuk Persib. Pemain yang sudah tidak ada sebagus atau seburuk apapun prestasinya pada kenyataannya memang sudah tidak ada dan sebatas hanya untuk dikenang. Udo yang akan berjuang dimusim ini untuk tim ini, bukan Coulibally, bukan pula SvD. Semoga Udo bisa memberikan lebih dari apa yang dia punya untuk Persib. Karena template Persib tim bagus, saya akan berbuat baik bla.. bla.. blaa.. ketika konfrensi pers baru bisa dibuktikan dengan prestasi nyata di Liga yang sesungguhnya.
Udo kah yang dibutuhkan Persib? Hanya Udo sendiri yang bisa menjawabnya.
Penulis : Washal Falah (Penonton Bola) berakun twitter di @WashalFalah
Pendapat yang dinyatakan dalam karya ini sepenuhnya merupakan pendapat pribadi penulis, tidak mencerminkan pendapat redaksi Simamaung.
Ingin tulisannya dimuat di sini? silahkan kirim artikelmu ke email simamaung.com@gmail.com atau redaksi@simamaung.com

asli urang mah tibaheula teu satuju pelatih na si janur mah. si udo teh pemain hade, genius cenah ceuk si janur mah, ningali kamari lawan mitra kukar asa haneeul. nu kieu jenius teh?? #pesimis
sing katepian lah persib juara ayena, bismillah.
bener mang, saya oge ragu persib mun dilatih ku janur… cangcaya! siga nu teu boga konsep, mode latihan jeung permaenan standar.. matak SvD pindah oge salah sahiji na KUALITAS pelatihna diragukan, kusabab SvD sebagai pemaen berpengalaman bisa ningali karakteristik jeung kualitas pelatih tina metode latihan jeung penerapan konsep permainan dilapangan. ayeuna mah uwang tingali perkembanganna heula, mun di awal2 kompetisi persib teu meyakinkan atawa butut, wayahna janur kudu MUNDUR atau DIGANTI !!! mudah2an taun ayeuna PERSIB JUARA…. Bismillah
pangdugikeun ka menegemen persib,, teu lepat nyandak pemain teh (UDO)
eta peluang nahareupeun panon teu asup…hayang utah ninggalina maena peuting teh…kuring nyebut kieuteh kulantaran kuring cinta kapersib..
Udo Mah Forune hartosna UNTUUUUUNG
ahhhh….goreng,pngusaan bola goreng,neangan dai lah….loba kneh striker nu hyangeun maen d persib teh…fortune mah ulah d kontrak
mendingan c kenji ue striker mah….ngadon d piceunnn
ai Aldo bareto kamana ayeuna nya?? naha teu si aldo wae atuh??
jadi sono ka airlangga ;(
FORTUNE UDO mah ngan saukur ngaheuheurinan wungkul qualitas na mah di bawah standar pisan…..teu isin kang jajang meser jang UDO teh….?….
BLUNDER DJANUR BLUNDER meuli pemaen nu eweuh fungsina …
kecewa aink mah kecewa …
tong loba comment udo goreng udo goreng sok maen menbal mnh da hese coment wae ahh.
geus ayna mh dkung persib spaya juara gs titik.
kang udo wayah na kedah di uihkeun deui.. ka agen na.. teu sanes kirang.. teu ka ange wen.. kang jajang..
mmm…ari hate mah teu merean ka cep udo teh, namung apa dikata da atos… nya ngan susuganan we keur adaptasi eudeuk jadi hade da penempatan posisi mah lumayan ngan finishing na hadeuh…geureugeut atuh da ningali miceunan peluang basa lawan persiram n mitra… tapi mun aya nu langkung mah katampi pisan ku amang ge, wios aldo bareto ge hehe.. tapi aslina can aya nu bisa ngaganti SvD n bekamenga mah, leureus kitu mang falah?