Tujuan Ibadah, Mulyana Belum Kapok Terjun di Sepakbola
Tuesday, 07 July 2015 | 16:24
Memasuki musim kompetisi 2015, Umuh Muchtar selaku manajer Persib mengangkat rekannya, Mulyana untuk menjabat posisi wakil manajer bagi Maung Bandung. Sayang baru beberapa bulan dia mengenyam tugas tersebut, manajemen PT. PBB malah membubarkan tim di tengah kisruh sepakbola nasional. Mulyana pun mengaku kaget dan sedih mendengar kabar tersebut karena gairah dia untuk mendampingi tim sedang tinggi.
Namun pria yang juga merupakan pemilik dari salah satu perguruan tinggi swasta di Bandung itu tidak jera berkecimpung di dunia sepakbola. “Kalau kapok sih ga, kita jalan aja, karena niatnya lillahitaala ingin menyenangkan dan menghibur orang, kalau untuk berbuat baik kenapa harus kapok,” kata Mulyana saat dihubungi lewat sambungan telepon, Senin (7/7).
Dengan mati surinya sepakbola Indonesia, Mulyana sangat prihatin terutama dengan nasib Firman Utina dan kawan-kawan yang kini statusnya adalah mantan punggawa Persib. Untuk itu hingga saat ini dia juga masih selalu menjaga komunikasi dengan para pemain. Meski begitu harapan dia untuk berkumpul lagi bisa terwujud ketika Persib dikabarkan akan ikut ambil bagian di Piala Indonesia Satu.
“Sepi lah, kasihan pemain semua kacau. Padahal sudah kita jalin keakrabkan, kita bina kekeluargaan, rasanya sedih. Supardi sempat sms katanya kangen pengen kumpul-kumpul, Atep dan pemain lainnya juga,” ungkapnya.
Pria yang bergabung dengan Persib pada Februari lalu itu mengaku paham akan perasaan awak Maung Bandung yang diputus hubungan kerja mereka. Namun dia juga tak lantas menunjuk bahwa kesalahan ada di pihak manajemen PT PBB lantaran kondisi sepakbola saat ini memang tengah berada di titik terendah.
“Sekarang pemain udah kaya adik sendiri. Kaget juga, saya aja orang baru sedih, apalagi mereka yang udah lama. Tapi hal ini memang rasional, saya juga menyadari situasinya sulit,” pungkasnya.

Memasuki musim kompetisi 2015, Umuh Muchtar selaku manajer Persib mengangkat rekannya, Mulyana untuk menjabat posisi wakil manajer bagi Maung Bandung. Sayang baru beberapa bulan dia mengenyam tugas tersebut, manajemen PT. PBB malah membubarkan tim di tengah kisruh sepakbola nasional. Mulyana pun mengaku kaget dan sedih mendengar kabar tersebut karena gairah dia untuk mendampingi tim sedang tinggi.
Namun pria yang juga merupakan pemilik dari salah satu perguruan tinggi swasta di Bandung itu tidak jera berkecimpung di dunia sepakbola. “Kalau kapok sih ga, kita jalan aja, karena niatnya lillahitaala ingin menyenangkan dan menghibur orang, kalau untuk berbuat baik kenapa harus kapok,” kata Mulyana saat dihubungi lewat sambungan telepon, Senin (7/7).
Dengan mati surinya sepakbola Indonesia, Mulyana sangat prihatin terutama dengan nasib Firman Utina dan kawan-kawan yang kini statusnya adalah mantan punggawa Persib. Untuk itu hingga saat ini dia juga masih selalu menjaga komunikasi dengan para pemain. Meski begitu harapan dia untuk berkumpul lagi bisa terwujud ketika Persib dikabarkan akan ikut ambil bagian di Piala Indonesia Satu.
“Sepi lah, kasihan pemain semua kacau. Padahal sudah kita jalin keakrabkan, kita bina kekeluargaan, rasanya sedih. Supardi sempat sms katanya kangen pengen kumpul-kumpul, Atep dan pemain lainnya juga,” ungkapnya.
Pria yang bergabung dengan Persib pada Februari lalu itu mengaku paham akan perasaan awak Maung Bandung yang diputus hubungan kerja mereka. Namun dia juga tak lantas menunjuk bahwa kesalahan ada di pihak manajemen PT PBB lantaran kondisi sepakbola saat ini memang tengah berada di titik terendah.
“Sekarang pemain udah kaya adik sendiri. Kaget juga, saya aja orang baru sedih, apalagi mereka yang udah lama. Tapi hal ini memang rasional, saya juga menyadari situasinya sulit,” pungkasnya.
