Tropi dan Medali untuk Siapa??
Thursday, 20 November 2014 | 11:50
Satu minggu sudah, Persib Bandung klub kebanggan masyarakat Jawa Barat mengangkat tropi Liga Indonesia yang kedua setelah penantian panjang 19 tahun, akan tetapi Masih ingatkah dengan proses pengalungan medali dan penyerahan piala dari pihak PSSI yang dalam hal ini diwakili oleh MENPORA Bapak Imam Nahrawi kepada punggawa Persib ?. Tidak pasti berapa orang yang dapat medali oleh pihak PSSI tersebut, yang jelas jumlah penerima medali dari kubu Persib lebih banyak dari pada penerima medali dari kubu Persipura. Dari pemain , staff pelatih, Manajer, Komisaris sampai jajaran Direksi ikut mendapatkan medali kemenangan tersebut, bahkan seorang Gubernur, Walikota, anggota dewan yang terhormat pun ikut merasakan nikmatnya pengalungan medali kemenangan dari PSSI kepada kubu Persib.
Bagi publik sepak bola Indonesia yang sudah tebiasa dan dididik dengan tayangan sepak bola luar negeri, mungkin aneh melihat pengalungan medali tim Persib sampai begitu melibatkan banyak orang. Di liga top Eropa seperti di Spanyol, Jerman, Ingris bahkan Italia penyerahan medali dan tropi hanya diikuti oleh seluruh pemain yang terdaftar dan para staff pelatihnya saja, ketika Juventus menjuari serie-A musim lalu, tidak ada Walikota Turin yang ikut mendapatkan medali, bahkan Andrea Agneli yang notabene seorang Presiden klub kemudian Beppe Marotta, Pavel Nedved sebagai jajaran direksi hanya melakukan standing ovation di tribun penonton.
Sama halnya ketika Manchester City menjadi juara, seluruh penggawa City ikut mendapatkan medali, tapi apakah Syekh Mansyour ikut mendapatkan medali, jawabannya tentu saja tidak, sama halnya dengan yang dilakukan Agneli, Syekh Mansyour hanya melakukan standing ovation di tribun penonton sebari tersenyum lebar melihat klub miliknya mengangkat tropi EPL.
Contoh lain ketika Real Madrid menjuara Liga Champions Mei lalu, Penyerahan medali dan tropi hanya diikuti oleh seluruh pemain Madrid, tak terkecuali Xabi Alonso dan Jese Rodriguez yang tidak ikut bermain, akan tetapi ketika penyerahan medali tersebut apakah ada seorang Walikota Madrid, tentu saja tidak ada. Ketika Jerman meraih Piala Dunia di Brazil. Pengalungan medali dan penyerahan tropi Piala Dunia hanya diikuti oleh segenap pemain Jerman dan staff pelatihnya saja. Seorang Kanselir Jerman Angela Merkel hanya menyalami para pemain saja berjejer rapi dengan Presiden Brazil dan presiden FIFA, tidak ikut menemani para pemain menerima medali kemenangan.
Jika sudah seperti ini ada anggapan bahwa Persib Bandung sudah menjadi alat politik oleh sebagian kalangan, ketika seorang Gubernur, Walikota dan Anggota Dewan yang terhormat ikut mendapatkan medali, sebagian pihak pasti akan mempertanyakannya, sebenarnya fungsi mereka di klub itu apa? Jika mereka seorang pengurus, sah-sah saja mereka dikalungkan medali oleh PSSI. Akan tetapi jika konteksnya seorang bobotoh, maka dengan tidak mengurangi rasa hormat nampaknya cukup saja para politikus itu melihat para punggawa Persib mengangkat Piala di tribun penonton bersama para bobotoh lainnya Sesudah kita melihat PSSI melakukan tindakan “benar” dengan memainkan pertandingan terakhir laga delapan besar yang dilakukan serentak yang sudah menyerupai turnamen di Eropa.
Sudah saatnya pula PSSI mengadopsi tata cara pengalungan medali dan penyerahan tropi yang selama ini dirasa kurang pas. Agar esensi dari penyerahan medali itu bisa mempresentasikan klub yang juara tidak dipengaruhi oleh unsur-unsur politik.
Penulis berakun twitter @dadanresmana

Satu minggu sudah, Persib Bandung klub kebanggan masyarakat Jawa Barat mengangkat tropi Liga Indonesia yang kedua setelah penantian panjang 19 tahun, akan tetapi Masih ingatkah dengan proses pengalungan medali dan penyerahan piala dari pihak PSSI yang dalam hal ini diwakili oleh MENPORA Bapak Imam Nahrawi kepada punggawa Persib ?. Tidak pasti berapa orang yang dapat medali oleh pihak PSSI tersebut, yang jelas jumlah penerima medali dari kubu Persib lebih banyak dari pada penerima medali dari kubu Persipura. Dari pemain , staff pelatih, Manajer, Komisaris sampai jajaran Direksi ikut mendapatkan medali kemenangan tersebut, bahkan seorang Gubernur, Walikota, anggota dewan yang terhormat pun ikut merasakan nikmatnya pengalungan medali kemenangan dari PSSI kepada kubu Persib.
Bagi publik sepak bola Indonesia yang sudah tebiasa dan dididik dengan tayangan sepak bola luar negeri, mungkin aneh melihat pengalungan medali tim Persib sampai begitu melibatkan banyak orang. Di liga top Eropa seperti di Spanyol, Jerman, Ingris bahkan Italia penyerahan medali dan tropi hanya diikuti oleh seluruh pemain yang terdaftar dan para staff pelatihnya saja, ketika Juventus menjuari serie-A musim lalu, tidak ada Walikota Turin yang ikut mendapatkan medali, bahkan Andrea Agneli yang notabene seorang Presiden klub kemudian Beppe Marotta, Pavel Nedved sebagai jajaran direksi hanya melakukan standing ovation di tribun penonton.
Sama halnya ketika Manchester City menjadi juara, seluruh penggawa City ikut mendapatkan medali, tapi apakah Syekh Mansyour ikut mendapatkan medali, jawabannya tentu saja tidak, sama halnya dengan yang dilakukan Agneli, Syekh Mansyour hanya melakukan standing ovation di tribun penonton sebari tersenyum lebar melihat klub miliknya mengangkat tropi EPL.
Contoh lain ketika Real Madrid menjuara Liga Champions Mei lalu, Penyerahan medali dan tropi hanya diikuti oleh seluruh pemain Madrid, tak terkecuali Xabi Alonso dan Jese Rodriguez yang tidak ikut bermain, akan tetapi ketika penyerahan medali tersebut apakah ada seorang Walikota Madrid, tentu saja tidak ada. Ketika Jerman meraih Piala Dunia di Brazil. Pengalungan medali dan penyerahan tropi Piala Dunia hanya diikuti oleh segenap pemain Jerman dan staff pelatihnya saja. Seorang Kanselir Jerman Angela Merkel hanya menyalami para pemain saja berjejer rapi dengan Presiden Brazil dan presiden FIFA, tidak ikut menemani para pemain menerima medali kemenangan.
Jika sudah seperti ini ada anggapan bahwa Persib Bandung sudah menjadi alat politik oleh sebagian kalangan, ketika seorang Gubernur, Walikota dan Anggota Dewan yang terhormat ikut mendapatkan medali, sebagian pihak pasti akan mempertanyakannya, sebenarnya fungsi mereka di klub itu apa? Jika mereka seorang pengurus, sah-sah saja mereka dikalungkan medali oleh PSSI. Akan tetapi jika konteksnya seorang bobotoh, maka dengan tidak mengurangi rasa hormat nampaknya cukup saja para politikus itu melihat para punggawa Persib mengangkat Piala di tribun penonton bersama para bobotoh lainnya Sesudah kita melihat PSSI melakukan tindakan “benar” dengan memainkan pertandingan terakhir laga delapan besar yang dilakukan serentak yang sudah menyerupai turnamen di Eropa.
Sudah saatnya pula PSSI mengadopsi tata cara pengalungan medali dan penyerahan tropi yang selama ini dirasa kurang pas. Agar esensi dari penyerahan medali itu bisa mempresentasikan klub yang juara tidak dipengaruhi oleh unsur-unsur politik.
Penulis berakun twitter @dadanresmana

NU PENTING MAH PERSIB JUARA..REK KITU KIEU TERSERAH PSSI LAH DA EMANG KITU.INDONESIA TERCINTA MAH…HE..HEHHEEEE..TEU ANEH..
satuju lah… keun wae atuh milu bagja/ senang persib menang mah… da tidak merugikan.. wajarlah..
bener kang…
mereka datang oge bukan sebagai pejabat publik tapi sebagai bobotoh
laah kang nu kitu2 wae digede2keun..biasa weh atuh, da barina oge komisaris, gubernur, walkot ato anggota dewan meureun teu hayang2 teuing di bere medali..eta mah rasa milu kabungah, kabagja jang persib…
intina mah hyg milu ngarasakeun naon nu ke pemaen persib jeung bobotoh rasakeun, jeung euweuh nu di rugikeun ieuh barina oge
lain kitu bray, masalahna pemain persib minim. jadi aya kaleuwihan medali. lebar daripada medalina dianggurkeun, mending dibikeun ka walikota, gubernur nu aya :v
bray.. kang emil mah asa jauh dianggap memanfaatkan persib jang pulitik mah.. da cinta ka bandung jeung persib kang emil mah..
Kan nu nyadiakeun kapal teh saha atuh?
Nu ngayakeun pesta rakyat saha?
Di dukung ku pamarentah teh kuduna bagja lain di kalahkah d permasalahken kieu
anu kieu di permasalahkeun,cing atuh jang,keur bahagia keneh malah nyieun artikeul anu teu bermutu,memperkeruh suasana,ngewa da urang ka jelema anu nulis artikel…anu penting mah PERSIB juara..naha ari sia goreng hate pisan
Ihhhhhh Hade yeu artikel Jang, Ngan rudet euy! Cing Sms ka PSSI jang kirim artikel na ka kang Johar Nya ulah ka Bo2th bisi di kalungan Paku Ujang tah,…..ker Bari Kiih meren yeu artikel di tulisna Nya?
Cigana ceremonial pengalungan medali mah teuaya aturan baku ti fifa kumaha daerah jeung negarana weh…. jumlah kalung, bir nu di semprotkeun di urus masing masing di anggo mangga heunteu oge nya piraku weh henteu !
Artikel yang sangat cerdas, sangat setuju sekali mana politik dan mana olahraga, keduanya harus dipisahkan jangan dicampur aduk maaf kalau kurang berkenan, hargai setiap pemikiran orang lain. semoga persib GO Internasional
Tulisan KEREN !!
ini jga yang saya pikirkan ketika melihat siaran ulannya di TV, semoga semua official mendapatkan mendali, bukan memberikan jatah mendalinya pada BAPAK 🙂
Cik atuh euy nu kieu wae dibahas, asa lebay merhatikeun nu kararitu,, nu penting mah PERSIB JUARA, kabeh bungah,, aya aturan na teu ti FIFA? boa teuing medali eta dibikeun deui ka manajemen,, aah ieu penulis kamakan MEDIA!!!!..