Tony Ungkap Momen Bersejarah Bersama Maung Bandung
Friday, 11 January 2019 | 20:03
Direkrut jelang musim 2012, Tony Sucipto menjelma menjadi satu pemain yang tidak tergantikan. Delapan tahun dirinya berkostum Persib dan banyak pengalaman selama tinggal di Bandung. Selama berada di Kota Kembang Tony pun mengaku dirinya sangat kerasan bahkan tidak merasa seperti pendatang.
“Kesannya yang pasti selama 8 musim itu bisa menjadi Tony yang sekarang ini dan malah seperti jadi warga Bandung,” terang bek serbabisa ini ketika diwawancara di kediamannya, Jumat (11/1).
Selama membela panji Maung Bandung, berbagai kejadian dialami olehnya. Dari kejadian indah yang tidak terlupakan hingga hal menyakitkan yang mengiris hatinya. Momentum mengangkat piala di final ISL 2014 menjadi hal paling bersejarah. Mengingat Maung Bandung sedang haus gelar juara di kompetisi teratas.
Sedangkan hal paling menyakitkan bagi Tony adalah hasil minor pada musim 2019. Persib sempat tampil trengginas di awal musim namun performa anjlok sejak insiden berdarah di GBLA. Mengingat sanksi KOmdis menghujani Persib hingga harus bertanding di sisa kompetisi tanpa dukungan langsung Bobotoh di Stadion.
“Momen terbaik pastinya juara, penantian 19 tahun, kita semua Bobotoh menunggu akhirnya juara dan momen terberat ya kemarin, dengan adanya Seperti itu pasti menyayangkan, jadi imbasnya ke Persib berjuangnya di lapangan sendiri,” jelasnya.
“Meskipun tahun kemarin ada masalah, mungkin di tahun ini yang Tony rasa berat cuma kita masih merangkul di tim. Bukan karena hampir juara, kita di akhir-akhir berjuang sendiri tanpa semua dukungan Bobotoh, meskipun Bobotoh selalu mendoakan,” tukasnya.

Direkrut jelang musim 2012, Tony Sucipto menjelma menjadi satu pemain yang tidak tergantikan. Delapan tahun dirinya berkostum Persib dan banyak pengalaman selama tinggal di Bandung. Selama berada di Kota Kembang Tony pun mengaku dirinya sangat kerasan bahkan tidak merasa seperti pendatang.
“Kesannya yang pasti selama 8 musim itu bisa menjadi Tony yang sekarang ini dan malah seperti jadi warga Bandung,” terang bek serbabisa ini ketika diwawancara di kediamannya, Jumat (11/1).
Selama membela panji Maung Bandung, berbagai kejadian dialami olehnya. Dari kejadian indah yang tidak terlupakan hingga hal menyakitkan yang mengiris hatinya. Momentum mengangkat piala di final ISL 2014 menjadi hal paling bersejarah. Mengingat Maung Bandung sedang haus gelar juara di kompetisi teratas.
Sedangkan hal paling menyakitkan bagi Tony adalah hasil minor pada musim 2019. Persib sempat tampil trengginas di awal musim namun performa anjlok sejak insiden berdarah di GBLA. Mengingat sanksi KOmdis menghujani Persib hingga harus bertanding di sisa kompetisi tanpa dukungan langsung Bobotoh di Stadion.
“Momen terbaik pastinya juara, penantian 19 tahun, kita semua Bobotoh menunggu akhirnya juara dan momen terberat ya kemarin, dengan adanya Seperti itu pasti menyayangkan, jadi imbasnya ke Persib berjuangnya di lapangan sendiri,” jelasnya.
“Meskipun tahun kemarin ada masalah, mungkin di tahun ini yang Tony rasa berat cuma kita masih merangkul di tim. Bukan karena hampir juara, kita di akhir-akhir berjuang sendiri tanpa semua dukungan Bobotoh, meskipun Bobotoh selalu mendoakan,” tukasnya.

Lamun aya bek kiri nu leuwih hebat ti Ardi Indrus, Tony wajar mundur, lantaran pamaen cadangan di posisi eta pasti Ardi Idrus.
Tapi mun euweuh nu leuwih hade ti Idrus, Tony masih layak jadi pamaen cadangan Idrus di posisi bek kiri.
Lebar na teh toncip mah bisa maen di sababaraha posisi. Bek kiri, bek kanan, bek tengah, gelndang bertahan. Pemaen kawas kieu mah dina lain pemaen inti na ge berguna jang cadangan.
Terus terang leungiteun. Kahayangmah pemain nu geus lila kieu mah… Nepi ka pensiun di Persib… Sedih lah ari geus lila mah. Rek kitu rek kieu… Nineung
Test
Selamat berjuang di club baru Tonny, jasamu akan dikenang bobotoh sepanjang masa.
Persib tahun 2019 dibawah RADoVIC dijamin tidak akan juara, jadi berjuang ditempat lain adalah hikmah yg lebih baik
Radovic can nanaon geus nyieun konflik
Selalu dikenang, dan mungkin salah satu legend juga bos.. sukses terus buat kang Toncip!!
skarang yg menentukan pemain baru dan lama adalah manajemen bukan pelatih, gomes pelatih yg tdk bisa di intervensi…….
lopicic…?
Mas toncip selalu dihati
Trimakasi buat konstribusinya mas
Sukses selalu di klub baru
ah riweuh lah bobotoh mah, kamari ceunah tony out, ayeuna lebay kabeh komenna…haseum