Tony Sucipto : Tegakkan Kepala dan Belajar Dari Kegagalan
Monday, 04 April 2016 | 19:54
Wakil kapten Persib, Tony Sucipto, mengungkapkan sudah seharusnya ia dan para pemain Persib menegakkan kepala dan langsung melupakan kekalahan atas Arema Cronus di final Bhayangkara. Trend positif Persib di lima pertandingan terakhir patah oleh klub asal Malang tersebut.
Bagi tim Persib, ini adalah pukulan telak, dimana tim masih belum cukup kuat meladeni permainan kolektif Singo Edan. Tentu, ini adalah pembelajaran bagi klub untuk bisa mengevaluasi segala kekurangan. “Hasil kemarin adalah pemebelajaran, untuk kedepannya supaya tim kita bisa lebih baik,” ucap Tony di Bandung, sepulang dari Jakarta Senin (4/4).
Terlepas dari permainan yang kurang efektif, Persib lagi-lagi dirugikan oleh keputusan wasit. Hal tersebut membuat para pemain Maung Bandung tersulut emosi. Termasuk Tony sendiri yang tak bisa menenangkan diri.
“Pastinya perlu pembenahan ada beberapa faktor juga. Pertama adalah mengendalikan emosi, meskipun ada dari wasit, tapi itu akan kita koreksi,” ucapnya.
Pemain yang dikenal mampu bermain diberbagai posisi itu mengharapkan supaya di turnamen jangka panjang Indonesia Soccer Championsip (ISC), operator turnamen bisa lebih jeli memilih dan memilah wasit. Dirinya tak ingin wasit menodai laga-laga di ISC nanti.
“Ya pastinya kita mau kepemimpinan wasit lebih baik lah, memang beberapa keputusan wasit ada yang salah, wasit juga manusia, mungkin kedepannya untuk kompetisi ISC semoga ada perbaikan untuk wasit,” paparnya.

Wakil kapten Persib, Tony Sucipto, mengungkapkan sudah seharusnya ia dan para pemain Persib menegakkan kepala dan langsung melupakan kekalahan atas Arema Cronus di final Bhayangkara. Trend positif Persib di lima pertandingan terakhir patah oleh klub asal Malang tersebut.
Bagi tim Persib, ini adalah pukulan telak, dimana tim masih belum cukup kuat meladeni permainan kolektif Singo Edan. Tentu, ini adalah pembelajaran bagi klub untuk bisa mengevaluasi segala kekurangan. “Hasil kemarin adalah pemebelajaran, untuk kedepannya supaya tim kita bisa lebih baik,” ucap Tony di Bandung, sepulang dari Jakarta Senin (4/4).
Terlepas dari permainan yang kurang efektif, Persib lagi-lagi dirugikan oleh keputusan wasit. Hal tersebut membuat para pemain Maung Bandung tersulut emosi. Termasuk Tony sendiri yang tak bisa menenangkan diri.
“Pastinya perlu pembenahan ada beberapa faktor juga. Pertama adalah mengendalikan emosi, meskipun ada dari wasit, tapi itu akan kita koreksi,” ucapnya.
Pemain yang dikenal mampu bermain diberbagai posisi itu mengharapkan supaya di turnamen jangka panjang Indonesia Soccer Championsip (ISC), operator turnamen bisa lebih jeli memilih dan memilah wasit. Dirinya tak ingin wasit menodai laga-laga di ISC nanti.
“Ya pastinya kita mau kepemimpinan wasit lebih baik lah, memang beberapa keputusan wasit ada yang salah, wasit juga manusia, mungkin kedepannya untuk kompetisi ISC semoga ada perbaikan untuk wasit,” paparnya.

Jupe ambil atuh. Mayan keur ditengah ngarah aya nu jangkung. Aslina jupe memang posisi hariono
Apresiasi yg setinggi-tingginya utk semua element Persib atas kerjasama dan kerja kerasnya hingga Persib bisa mnjadi Runner Up di Piala Bhayangkara yg baru lalu. Secara keseluruhan Persib sdh bagus, namun tdk dipungkiri kalau Persib mmg blm siap utk jadi JUARA di Piala Bhayangkara tsb, mengingat Persib skrg adlah Tim yg baru, dgn Pelatih dan para pemain baru. Kita patut brsyukur dgn kondisi yg serba baru trnyata Persib msh mmpu masuk Final dan menjadi runner up. Semoga utk ISC nnti Persib lbh matang dan lbh siap dlm mnghadapi segala terpaan dan hadangan yg dihadapi.
Terkait soal mitos, bhwa sepanjang sejarah Persib blm prnh ada Pelatih asing yg bisa mmbawa Persib sukses jadi juara dan soal Jersey Putih tdk cocok utk Persib, hal itu mgkn bisa dibicarakan dgn brbagai element Persib, kalau mmg sdh tdk bisa ditawar lagi, knp tidak.
Kaos bodasmh tmaslh ngan kolorna kudu warna biru bahelage kitu atuh, ide sahanya jadi kolor bodasteh
Kalah menang udh biasa.yg penting ada perbaikan untuk kdepan’y.memang msh bnyk PR para pemain persib mulai dr pengendalian emosi,nervous krn sbaik apapun skill kl ga bs mengendalikan emosi n rasa nervous maka akn jelek permainan’y.bravo persib
Wasit sableng semoga dapat laknat… tocip dikartu kuning agar kalah dari si fariji utk perebutan pemain terbaik…padahal si fariji juga tekling2 nya keras….
http://www.kaskus.co.id/thread/57027073a2c06e24318b4568/kejanggalan-final-piala-bhayangkara-kemarin/
Menurut saya persib sudah bagus tapi kerja sama tim yang belum kompak sangat keliatan salah pasing kurang komunikasi dan yang paling penting kehilangan sosok derijen lapangan tengah sebagus apa pun striker nya pasti akan mati kutu kalau yang melayani nya ga ada dan dari dulu penyakit persib tidak ilang meskipun gonta ganti pemain ya itu terlalu bernasfu melepaskan serangan jadi mudah di baca oleh lawan hanya satu yang bisa bikin persib kuat lagi mari bangun chemistry sesama pemain pahami karakter pemain baru dan lama insya alloh persib bisa jadi tim yang di segani lagi karna sepak bola bukan permainan individu tapi permainan kolektiv yang menggabungkan berbagai karakter menjadi satu yang kuat “”juara””
Warna kaos bukan jd masalah menang atau kalahnya…sepak bola ada menang ada kalah…mungkin di final persib belum di ijinin jd juara…gk ada tim yg bisa menang terus sekalipun sekelas barcelona,,,mudah mudahan kedepannya persib bisa nambah gelar lg….aminnn
#bobotoh sejati pasti ngadukung persib najan eleh najan meunang najan juara najan henteu pasti di dukung terus….
#persib salawasna
Bayu gatra ambil tuh karunya can boga klub
Tidak sepenuhnya salah wasit,
Melihat permainan kmaren sangat terlihat persib kurang greget dalam menyerang, kreativitas lini tengah yg sebelumny dipegang oleh firman dan koneta belum terlihat menonjol lagi, mudah2an hadirny robertino p bisa menjadi solusi. Dan kalau menurut saya tambah gelandang bertahan yg bertubuh agak tinggi, si jupe tah cokot deui weh jang gelandang bertahan, jeng si supardi jang bek kanan,
Ges bakal berjaya deui ges skuadna kitu mah yakin InsyaA