Tony Pilih Tidak Rayakan Hari Ibu
Tuesday, 22 December 2015 | 15:50
Bek serba bisa Persib, Tony Sucipto memilih untuk tidak merayakan hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember. Bukan dia tidak sayang pada sang bunda, melainkan karena baginya memperlihatkan kasih sayang tidak harus menunggu hari yang istimewa. Terlebih keluarga Tony memang jarang merayakan moment khusus sekalipun itu hari ulang tahun. Menurut Tony, menyayangi orang yang melahirkan manusia ke dunia perlu dilakukan setiap saat mengingat jasanya tidak akan pernah terbayar.
“Maknanya ga harus dirayakan tanggal 22 Desember aja, harusnya tiap hari dari Senin sampai Minggu. Dia kan udah ngerawat kita dari kecil, sampai ada nyamuk nempel aja dikipas sama ibu. Pengorbanannya banyak lah dan ga bisa diganti,” ungkap pemilik nomor punggung 6 itu saat dijumpai di Mess Persib, Selasa (22/12).
Tony sendiri mengaku dia jarang bertemu ibunya yang bernama Karnuah lantaran dia tinggal di Surabaya. Sedangkan sang pemain mesti mengadu nasib di kota kembang sambil mengurus beberapa bisnis kulinernya. Dia pun punya kebiasaan unik saat pulang ke kota Pahlawan dengan tidur di samping atau pangkuan ibunya.
“Kalau kenangan sih mungkin karena Tony jauh dari umur 14 tahun udah merantau jadi setiap kali ketemu orang tua pastinya tidur di sebelahnya. Masih tetap sampai sekarang kalau pulang ke Surabaya ya seperti masih jadi anak kecil,” terangnya.
Tony sendiri mempunyai niat mulia untuk memberangkatkan kedua orang tuanya ke tanah suci. Dia pun sudah sanggup untuk membiayai perjalanan religi tersebut. Namun masih ada kendala karena ibu dan ayahnya masih belum siap untuk menunaikan rukun Islam yang kelima tersebut. Tony juga sebelumnya sempat mengajak ibunya umrah ketika Persib mendapat bonus pasca menjuarai ISL 2014. Namun sang bunda memilih untuk menjaga Jihan, putri semata wayang Tony.
“Bukan mempermasalahkan masalah dana cuma inginnya Tony mereka berangkat kalau benar-benar siap. Sekarang nunggu kesiapan kedua orang tua,” tukasnya.

Bek serba bisa Persib, Tony Sucipto memilih untuk tidak merayakan hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember. Bukan dia tidak sayang pada sang bunda, melainkan karena baginya memperlihatkan kasih sayang tidak harus menunggu hari yang istimewa. Terlebih keluarga Tony memang jarang merayakan moment khusus sekalipun itu hari ulang tahun. Menurut Tony, menyayangi orang yang melahirkan manusia ke dunia perlu dilakukan setiap saat mengingat jasanya tidak akan pernah terbayar.
“Maknanya ga harus dirayakan tanggal 22 Desember aja, harusnya tiap hari dari Senin sampai Minggu. Dia kan udah ngerawat kita dari kecil, sampai ada nyamuk nempel aja dikipas sama ibu. Pengorbanannya banyak lah dan ga bisa diganti,” ungkap pemilik nomor punggung 6 itu saat dijumpai di Mess Persib, Selasa (22/12).
Tony sendiri mengaku dia jarang bertemu ibunya yang bernama Karnuah lantaran dia tinggal di Surabaya. Sedangkan sang pemain mesti mengadu nasib di kota kembang sambil mengurus beberapa bisnis kulinernya. Dia pun punya kebiasaan unik saat pulang ke kota Pahlawan dengan tidur di samping atau pangkuan ibunya.
“Kalau kenangan sih mungkin karena Tony jauh dari umur 14 tahun udah merantau jadi setiap kali ketemu orang tua pastinya tidur di sebelahnya. Masih tetap sampai sekarang kalau pulang ke Surabaya ya seperti masih jadi anak kecil,” terangnya.
Tony sendiri mempunyai niat mulia untuk memberangkatkan kedua orang tuanya ke tanah suci. Dia pun sudah sanggup untuk membiayai perjalanan religi tersebut. Namun masih ada kendala karena ibu dan ayahnya masih belum siap untuk menunaikan rukun Islam yang kelima tersebut. Tony juga sebelumnya sempat mengajak ibunya umrah ketika Persib mendapat bonus pasca menjuarai ISL 2014. Namun sang bunda memilih untuk menjaga Jihan, putri semata wayang Tony.
“Bukan mempermasalahkan masalah dana cuma inginnya Tony mereka berangkat kalau benar-benar siap. Sekarang nunggu kesiapan kedua orang tua,” tukasnya.
