Connect with us

Berita Nasional

Titel Turnamen Pramusim Akan Diumumkan Senin

Published

on


Setelah disepakati akan digelarnya turnamen pramusim 2022, Organizing Committee (OC) PSSI akan mengumumkan titel turnamen dalam waktu dekat. OC PSSI yang juga menjabat Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ahmad Hadian Lukita, menyebutkan kick-off turnamen digelar Sabtu (11/6/2022) di Solo.

Empat kota ditunjuk sebagai tuan rumah turnamen pramusim 2022. Grup A Solo (Persis Solo, PSIS Semarang, Dewa United, Persita Tangerang, PSS Sleman), Grup B Samarinda (Borneo FC Samarinda, PS Barito Putera, Persija Jakarta, RANS Nusantara, Madura United), Grup C Bandung (Persib Bandung, Bhayangkara FC, Bali United, Persebaya Surabaya), dan Grup D Malang (Arema FC, Persikabo 1973, PSM Makassar, Persik Kediri). Drawing sudah dilakukan pada Minggu (29/5/2022) lalu di Kota Bandung.

“Kita sudah drawing kemarin kan dalam waktu dekat kita akan ada acara lagi launching, khususnya akan memperkenalkan atau akan menginformasikan lebih detail soal apa nama pialanya, dimana tempatnya, siapa yang jadi tuan rumah. Formatnya seperti apa dan jadwalnya, yang jelas kita sudah dekat dengan kick-off tanggal 11 (Juni) ini tentu akan kami publikasikan,” papar Ahmad Lukita.

Lebih lanjut Sudjarno penanggungjawab operasional mengatakan titel sponsor akan diumumkan Senin (6/6/2022). Format turnamen, jadwal pertandingan, serta laga apa yang akan dipilih sebagai pembuka dari turnamen juga akan dipublikasikan dalam launching nanti.

“Jadi untuk turnamen pramusim yang kemarin kita drawing nanti mudah-mudahan hari Senin, sekaligus kita akan launching terkait dengan titel, jadwal, itu yang akan kita siapkan. Termasuk siapa yang akan pertama (main),” terang Sudjarno menambahkan.

Turnamen ini juga akan menjadi titik balik kembalinya suporter ke stadion. Ya, berbeda dengan turnamen pramusim tahun lalu (Piala Menpora) yang tidak diperbolehkan adanya penonton karena protokol kesehatan Covid-19, maka kali ini OC PSSI berusaha untuk mendapatkan izin keramaian dihadiri penonton.

Advertisement
Mangga Komentar di Dieu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Berita Nasional

Si Jalak Harupat Masih Punya PR Besar Jelang Kunjungan FIFA

Avatar photo

Published

on


Stadion Si Jalak Harupat dalam renovasi besar menuju gelaran Piala Dunia U-20. Demi menghindari situasi yang tidak diinginkan berupa pencoretan, Ketua INAFOC Zainudin Amali dan ketua LOC Piala Dunia U-20 Erick Thohir melakukan peninjauan stadion pada Sabtu (11/3/2023), setelah sebelumnya mengunjungi Stadion Jakabaring Palembang pada hari yang sama.

FIFA direncanakan akan datang pada tanggal 21-27 Maret nanti untuk melakukan audit kepada enam stadion yang telah ditetapkan. Diantaranya Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Stadion Manahan Solo, Stadion Jakabaring Palembang, Stadion Bung Tomo Surabaya, Stadion I Wayan Dipta, dan Stadion Si Jalak Harupat.

Pada audit nanto FIFA berhak mencoret beberapa venue jika dianggap tidak sesuai standar atau renovasi yang dianggap tak akan selesai menjelang kick off 20 Mei mendatang. Zainudin Amali meninjau seperti apa kesiapan SJH sebelum FIFA datang melakukan audit. Masih banyak pekerjaan besar yang harus dirampungkan.

“Tujuan kedatangan kami memastikan, karena semua gubernur, bupati, yang sudah menandatangani host city agreement, itu FIFA pegang. Apa yang dijanjikan, apa yang sudah dikomitmenkan, disamping itu pelaksanaan pertandingannya itu di PSSI, LOC,” papar Zainudin Amali.

Ia berharap dengan segala pekerjaan yang mesti harus dirampungkan, Si Jalak Harupat tetap lolos penilaian untuk menjadi salah satu venue Piala Dunia U-202. Memang kita menunggu FIFA akan datang kembali tanggal 21-27 (Maret), kita harap Jalak Harupat tetap menjadi pilihan, tapi kita belum tahu penilaian FIFA seperti apa,” ungkapnya.

Situasi terkini, lapangan Si Jalak Harupat belum sepenuhnya sempurna. Trek atletik masih dalam perombakan besar, kursi tribun penonton terutama di VIP, dan tribun media tengah diperbaiki. Juga sarana prasarana pendukung di luar stadion contohnya jalan, tempat parkir, masih dalam tahap pengaspalan ulang.

Essy Asiah selaku Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Essy Asiah berharap pekerjaan besar di SJH dapat selesai tepat waktu. Pihaknya berkomitmen agar SJH tidak dicoret jadi salah satu venue Piala Dunia U-20.

“Jadi kami dari PUPR berkomitmen, seperti tadi diharapkan, agar stadion ini tetap jadi pilihan Piala Dunia U-20. Sekarang semuanya sedang on progres, kita harap Maret ini sebelum FIFA tiba, ini sudah beres. Jadi PUPR sangat berkomitmen sekali bisa dilaksanakan di Jabar untuk Piala Dunia U-20,” bebernya.

Lanjut Membaca

Berita Nasional

PSSI Gelar Sarasehan, Bahas Bisnis dan Format Liga

Avatar photo

Published

on


PSSI menggelar sarasehan bersama klub Liga 1 dan Liga 2 pada Sabtu (4/3) kemarin di Surabaya. Dalam kegiatan ini dibahas beberapa hal seperti gelaran kompetisi di musim depan dan juga berbicara mengenai bisnis. Pada kesempatan ini Erick Thohir selaku Ketum PSSI yang baru turut hadir.

Dalam kesempatan ini disebutkan bahwa mulai musim depan Liga 1 akan diubah namanya menjadi Liga Indonesia. Lalu untuk Liga 2 akan disebut sebagai Liga Nusantara. Namun dari keputusan ini tidak disampaikan bahwa Liga 2 musim ini dilanjutkan dan aturan degradasi tetap dihapuskan di Liga 1.

Erick menyampaikan banyak hal yang dibahas pada agenda sarasehan ini. Output dari pertemuan ini adalah usaha untuk membuat klub sehat termasuk klub Liga 1 dan Liga 2. Nantinya juga diupayakan Liga 2 akan punya slot tersendiri agar seminimal mungkin beririsan dengan Liga 1.

“Banyak yang hal kita bicarakan di sarasehan. Kita bicara bisnis, kompetisi yang ideal dan bagus, dan ujung-ujungnya tujuannya adalah menyehatkan klub. Kalau pemilik klub harus bakar duit terus, ya klub itu pasti tidak akan sehat. Saya kira kita sepakat semua ingin maju, ingin klub sehat, dan tentu ujungnya adalah tim nasional yang tangguh,” imbuh Erick dilansir dari laman resmi PSSI.

Erick pun memberi contoh soal pendapatan liga-liga di dunia dari banyak cabang olahraga bukan hanya sepakbola. Salah satu seperti market value NBA yang mencapai US$8 miliar. Demikian juga liga-liga top Eropa seperti Serie A, Bundesliga, La Liga, Premier League dan lain-lain.

“Jadi mereka belum bertanding saja sudah untung. Jadi ke depan kita ingin seperti itu. Apakah bisa? Bisa. Saya yakin. Ke depan akan ada sarasehan dengan Liga 3, Asosiasi Provinsi (Asprov), jambore suporter dam kita juga bicara bisnis. Liga sepakbola itu bukan komunitas yang eksklusif. Kita bersaing dengan negara lain. Jadi banyak hal yang akan kita lakukan,” lanjutnya.

Selain itu dibahas mengenai timeline dan opsi format untuk Liga 1 musim depan. Rencananya kompetisi akan dimulai pada April 2023 dan selesai pada Februari 2024 dengan perizinan yang diurus terpusat. Format kompetisi sendiri ada dua opsi dan masih memerlukan kajian untuk memutuskannya.

Opsi pertama adalah melibatkan 18 tim dengan membagi ke dalam tiga grup dan tiga putaran. Hingga akhirnya di putaran ketiga didapat grup 8 besar dan 10 kecil. Lalu untuk opsi kedua adalah membagi dalam dua fase, untuk fase pertama dimainkan liga secara full. Nantinya empat besar klasemen akan terpilih maju ke final series untuk bertarung memberebutkan gelar juara.

Keputusan sarasehan liga 1 & liga 2:
1. Kalender kompetisi antara liga 1 dan 2 akan seminimal mungkin beririsan satu sama lain, hal ini guna meningkatkan nilai komersial dan keolahragaan bagi Liga 2, agar kualitasnya naik secara signifikan.

2. Proteksi ekosistem bisnis Liga 1 dan Liga 2 yang akan dibangun dengan kepastian jadwal dan perizinan secara terpusat.

3. Regulasi dan format kompetisi yang ditentukan dengan lebih menarik, dengan adanya sistem play-off

4. Klub Liga 1 dan klub Liga 2 sepakat untuk menatap ke depan mempersiapkan tim untuk musim 2023/2024, dan di sela waktu khusus untuk Liga 2 akan dibuat mini turnamen untuk mempersiapkan tim.

Lanjut Membaca

Berita Nasional

Poin Penting Pembenahan yang Disodorkan Wakil Ketua Komisi X DPR RI

Published

on

Insiden Kanjuruhan menewaskan ratusan korban jiwa adalah tragedi kemanusian, wajib menjadi pembelajaran dan evaluasi bersama. Berdasarkan hasil investigasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) bentukan pemerintah, beberapa pihak harus ikut bertanggung jawab atas segala kelalaian yang terjadi.

Kanjuruhan menjadi tempat pembantaian suporter setelah polisi meletupkan gas air mata. Adalah suatu bentuk kesalahan standard operating procedure (SOP) jika mengacu kepada statuta FIFA. Atas insiden tersebut seluruh pihak harus mengevaluasi diri berkaitan dengan penyelenggaraan pertandingan.

Dede Yusuf Macan Effendi Wakil Ketua Komisi X DPR RI, menilai saat ini adalah momentum yang tepat untuk seluruh klub melakukan pembenahan menyeluruh. Pembenahan terkait dengan penyelenggaraan pertandingan, sejatinya harus memenuhi hak-hak penonton yang datang ke stadion sesuai UU No 11 tahun 2022 tentang keolahragaan.

“Ini momentum untuk pembenahan terhadap adik-adik kita, karena wanita, familiy mereka berhak punya rasa aman, nyaman, dan selamat saat menonton ke stadion. Karena sepak bola itu adalah hiburan bukan kuburan,” kata Dede Yusuf dalam diskusi media dan aspirasi pada Sabtu (29/10/2022) di salah satu cafe di Jl Ir H Juanda.

Aspek-aspek yang harus dibenahi mulai dari manajemen penonton. Ia setuju dengan aspirasi yang muncul, jika saat ini tengah berproses pergeseran tipikal penonton tradisional ke penonton lebih modern.

Seperti yang terjadi di tengah-tengah suporter Persib Bandung, mereka yang mulai menerima mekanisme tiket online demi keamanan dan kenyamanan fans-nya di stadion saat menonton Persib. Sedemikian mekanisme dimodifikasi mengakali agar insiden meninggalnya bobotoh di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) dalam laga pramusim Piala Presiden 2022 tidak terulang.

“Yang harus dibenahi mulai dari manajemen penonton, kedua standard operating procedure (SOP) yang harus diturunkan ke pemerintah, pelaksana pertandingan, dan keamanan,” paparnya.

Terakhir harus adanya verifikasi kepada stadion-stadion di Indonesia tentang kelayakannya menggelar pertandingan dengan skala tertentu. Dalam verifikasi ini bisa dilakukan oleh PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator dan dibantu Menteri Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) diawasi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

“Ini juga momentum meminta liga untuk evaluasi memverifikasi stadion-stadion bisa oleh PSSI, menteri PUPR, PSSI, atau PT liga sebagai penyelenggara dan Kemenpora,” papar Dede Yusuf.

Lanjut Membaca
Advertisement

Advertisement

Komentar Bobotoh

Arsip

Trending