Indonesia Tenggelam Dihempas Vietnam
Monday, 15 June 2015 | 15:05
Sesak terasa bagi punggawa timnas Indonesia U-23, terpukul, dihempaskan macan Asia Tenggara Vietnam U-23 dalam perebutan perunggu cabang sepak bola event SEA Games 2015. Kembali Indonesia dipermalukan dengan skor mencolok 5-0, Senin (15/6) di National Stadium, Singapora. Medali perunggu pun lenyap tak bisa dibawa pulang, Nuviandani dkk harus pulang dengan tangan hampa.
Pada pertandingan perebutan perunggu ini, rotasi dilakukan coach Aji Santoso dengan mencadangkan Evan Dimas dan Paulo Sitanggang. Peluit wasit dibunyikan, Vietnam langsung menggebrak dengan cara menekan pertahanan Indonesia. Organisasi serangan tersusun dengan rapih dan terskema. Sementara Indonesia bermain menunggu dan sekali-kali melakukan serangan balik.
Gol pertama lahir dari titik putih oleh Mac Hong Quan menit 13, setelah sebelumnya Hansamu Yama tidak sengaja menyentuh bola di dalam kotak penalty. Selang 7 menit, Vietnam kembali menambah keunggulan melalui shooting keras Vo Huy Toan, 2-0 Vietnam memimpin.
Tim asuhan Aji Santoso sempat menguasai bola periode menit 30-an, namun Lesataluhu dan kolega sering tidak bisa menembus kotak penalty lawan. Satu-satunya peluang emas lahir melalui kaki Muclis Hadi menit 39 setelah menerima umpan terobosan. Namun fenetrasinya disebelah kiri berujung finishing yang tidak sempurna.
Semenit berselang, Vo Huy Toan kembali mencatatkan namanya di papan skor setelah menambah kemenangan menjadi 3-0, kembai lewat tendangan kerasnya. Menit 43 Nguyen Cong hampir menembus kembali jala gawang Teguh Amiruddin andai tendangan kerasnya tidak menyamping.
Mimpi Buruk makin dalam membenamkan asa Garuda Muda setelah sontekan Nguyen Huu Dung menggetarkan kembali gawang Teguh, 4-0 Indonesia tertinggal. Skor itupun mengakhiri babak pertama.
Memasuki paruh kedua, Adam Alis mencoba peruntungan melalui tendangan keras luar kotak penalty, namun bisa diantisipasi dengan gampang oleh kiper Phi Ming Long. Di babak kedua ini para pemain Indonesia nampak bisa lebih keluar dari tekanan. Aji nampak ingin memperkuat lini pertahanan dan menambah daya gedor. Zalnando ditarik keluar dimasukkan Syaiful Indra, Yandi Sofyan masuk menggantikan Zulfiandi, serta Wawan Febrianto digantikan Ilham Udin.
Berusaha mengejar ketertinggalan Indonesia yang pada pertandingan itu memakai kostum putih hijau harus kembali kebobolan menit 70. Berawal dari tendangan sudut kapten kesebelasan Que Ngok Hai melepaskan sontekan setelah terjadi kemelut, 5-0 Vietnam semakin memimpin.
Berawal dari serangan balik Muclis Hadi kembali mendapatkan peluang satu lawan satu dengan penjaga gawang Vietnam menit 78. Sayang, seribu sayang, driblingnya terlalu kencang sehingga ia gagal menyelesaikannya dengan gol. Stamina yang cukup terkuras terlihat bagi kubu Indonesia yang memasukin menit 80, permainan semakin tidak berkembang dan sulit memasuki kotak penalty lawan. Hingga peluit wasit dibunyikan skor 5-0 bertahan. Indonesia pulang tanpa sumbangsih medali bagi negara.

Sesak terasa bagi punggawa timnas Indonesia U-23, terpukul, dihempaskan macan Asia Tenggara Vietnam U-23 dalam perebutan perunggu cabang sepak bola event SEA Games 2015. Kembali Indonesia dipermalukan dengan skor mencolok 5-0, Senin (15/6) di National Stadium, Singapora. Medali perunggu pun lenyap tak bisa dibawa pulang, Nuviandani dkk harus pulang dengan tangan hampa.
Pada pertandingan perebutan perunggu ini, rotasi dilakukan coach Aji Santoso dengan mencadangkan Evan Dimas dan Paulo Sitanggang. Peluit wasit dibunyikan, Vietnam langsung menggebrak dengan cara menekan pertahanan Indonesia. Organisasi serangan tersusun dengan rapih dan terskema. Sementara Indonesia bermain menunggu dan sekali-kali melakukan serangan balik.
Gol pertama lahir dari titik putih oleh Mac Hong Quan menit 13, setelah sebelumnya Hansamu Yama tidak sengaja menyentuh bola di dalam kotak penalty. Selang 7 menit, Vietnam kembali menambah keunggulan melalui shooting keras Vo Huy Toan, 2-0 Vietnam memimpin.
Tim asuhan Aji Santoso sempat menguasai bola periode menit 30-an, namun Lesataluhu dan kolega sering tidak bisa menembus kotak penalty lawan. Satu-satunya peluang emas lahir melalui kaki Muclis Hadi menit 39 setelah menerima umpan terobosan. Namun fenetrasinya disebelah kiri berujung finishing yang tidak sempurna.
Semenit berselang, Vo Huy Toan kembali mencatatkan namanya di papan skor setelah menambah kemenangan menjadi 3-0, kembai lewat tendangan kerasnya. Menit 43 Nguyen Cong hampir menembus kembali jala gawang Teguh Amiruddin andai tendangan kerasnya tidak menyamping.
Mimpi Buruk makin dalam membenamkan asa Garuda Muda setelah sontekan Nguyen Huu Dung menggetarkan kembali gawang Teguh, 4-0 Indonesia tertinggal. Skor itupun mengakhiri babak pertama.
Memasuki paruh kedua, Adam Alis mencoba peruntungan melalui tendangan keras luar kotak penalty, namun bisa diantisipasi dengan gampang oleh kiper Phi Ming Long. Di babak kedua ini para pemain Indonesia nampak bisa lebih keluar dari tekanan. Aji nampak ingin memperkuat lini pertahanan dan menambah daya gedor. Zalnando ditarik keluar dimasukkan Syaiful Indra, Yandi Sofyan masuk menggantikan Zulfiandi, serta Wawan Febrianto digantikan Ilham Udin.
Berusaha mengejar ketertinggalan Indonesia yang pada pertandingan itu memakai kostum putih hijau harus kembali kebobolan menit 70. Berawal dari tendangan sudut kapten kesebelasan Que Ngok Hai melepaskan sontekan setelah terjadi kemelut, 5-0 Vietnam semakin memimpin.
Berawal dari serangan balik Muclis Hadi kembali mendapatkan peluang satu lawan satu dengan penjaga gawang Vietnam menit 78. Sayang, seribu sayang, driblingnya terlalu kencang sehingga ia gagal menyelesaikannya dengan gol. Stamina yang cukup terkuras terlihat bagi kubu Indonesia yang memasukin menit 80, permainan semakin tidak berkembang dan sulit memasuki kotak penalty lawan. Hingga peluit wasit dibunyikan skor 5-0 bertahan. Indonesia pulang tanpa sumbangsih medali bagi negara.
