Tim Satelit Hampir Pasti Degradasi, Robert Bijak Menanggapi
Tuesday, 01 October 2019 | 19:57
Menyisakan tiga pertandingan lagi, tim satelit Persib di Liga 2 Blitar Bandung United hampir pasti terdegradasi ke Liga 3. Tim yang kali ini ditangani Budiman pasrah, karena peluang untuk lolos hanya sebesar lubang jarum. 11 poin dari 19 pertandingan adalah yang terburuk di klasemen.
Masuknya beberapa pemain pinjaman Persib pun tak mampu mengubah banyak keadaan. Kondisi itu tentu adalah tamparan bagi manajemen Persib. Ini bagaikan proyek gagal manajemen karena tak bisa bertahan di Liga 2.
Robert Albert menyebut hasil yang diraih tim satelitnya tentu tak diharapkan ia maupun jajaran manajemen. Namun hasil tersebut dinilai sebanding dengan persiapan sempit dua minggu persiapan yang dilakukan di awal musim oleh pelatih Liestiadi.
“Bukan hal yang diharapkan, tapi itu kembali pada terbatasnya waktu yang diberikan untuk melakukan seleksi dan mayoritas pemain sudah bergabung dengan tim lain. Rencana untuk bertahan di Liga 2 tidak berjalan,” paparnya.
Tim satelit Persib harus berjiwa besar dan rela turun kasta musim ini. Pekerjaan rumah di depan harus segera dikejar, bagaimana caranya musim depan mengejar target untuk naik kembali ke Liga 2. Merekrut pelatih satu visi dan misi juga merekrut pemain sesuai skenario.
“Sekarang bagaimana caranya untuk bangkit dan secepat mungkin kembali ke Liga 2, jadi pekerjaan harus segera dikerjakan, bagaimana membangun tim yang kuat musim depan supaya kembali ke Liga 2. Supaya tim satelit ini bisa kembali bekerja untuk membentuk para pemain muda agar lebih cepat berkembang,” urainya.

Menyisakan tiga pertandingan lagi, tim satelit Persib di Liga 2 Blitar Bandung United hampir pasti terdegradasi ke Liga 3. Tim yang kali ini ditangani Budiman pasrah, karena peluang untuk lolos hanya sebesar lubang jarum. 11 poin dari 19 pertandingan adalah yang terburuk di klasemen.
Masuknya beberapa pemain pinjaman Persib pun tak mampu mengubah banyak keadaan. Kondisi itu tentu adalah tamparan bagi manajemen Persib. Ini bagaikan proyek gagal manajemen karena tak bisa bertahan di Liga 2.
Robert Albert menyebut hasil yang diraih tim satelitnya tentu tak diharapkan ia maupun jajaran manajemen. Namun hasil tersebut dinilai sebanding dengan persiapan sempit dua minggu persiapan yang dilakukan di awal musim oleh pelatih Liestiadi.
“Bukan hal yang diharapkan, tapi itu kembali pada terbatasnya waktu yang diberikan untuk melakukan seleksi dan mayoritas pemain sudah bergabung dengan tim lain. Rencana untuk bertahan di Liga 2 tidak berjalan,” paparnya.
Tim satelit Persib harus berjiwa besar dan rela turun kasta musim ini. Pekerjaan rumah di depan harus segera dikejar, bagaimana caranya musim depan mengejar target untuk naik kembali ke Liga 2. Merekrut pelatih satu visi dan misi juga merekrut pemain sesuai skenario.
“Sekarang bagaimana caranya untuk bangkit dan secepat mungkin kembali ke Liga 2, jadi pekerjaan harus segera dikerjakan, bagaimana membangun tim yang kuat musim depan supaya kembali ke Liga 2. Supaya tim satelit ini bisa kembali bekerja untuk membentuk para pemain muda agar lebih cepat berkembang,” urainya.

Yg muda2 pada kemana??? Lagi pada Sekolah??? Yg maen di tim satelit kok Aang suparman, budiawan tantan dkk. Yg muda2 justru pindahan dari persib senior semuanya. Ini tim arahnya mau kemana sebenarnya????? Tolong manajemen dan rene FOKUS di tim senior PERSIB yg sedang tersendat2 jg, ga perlu memikirkan satelit yg jelas2 sudah AMBYARRRRRR
Ongkoh tim satelit teh keur pembinaan jeung regenerasi, naha pamaenna rea aki2…?
Saha?
sae laah mayunan degradasi..
lmn tujuan na ngan sekedar berpartisipasi wungkul ya sah2 wae rek regenerasi, pembinaan pemain muda, dll, ceuk Bah Obet lmn hayang konsisten juara kudu sabar & berproses, teu bs instant, tp lmn ningali fakta di zaman ayeuna sepakbola geus jd industri, anu koňsisten juara teh nu tiap tahun konsisten meuli pemain bintang nu alus, contoh manchester city, juventus, barcelona, madrid, munchen, Psg, malah liverpool oge juara kan meuli 5 pemain mahal allison becker, van dijk, trio striker Salah, Mane, Firmino, mahal uy, triliunan, jd lmn ngan ngandelkeun pemain muda teu relevan oge zaman ayeuna mah, kudu konsisten berkorban finansial gede jang meuli pemain bintang nu alus lmn hayang persib juara tiap tahun mah, lmn pembinaan pemain muda kualitas na di bawah standar mah kan rek juara kumaha, Era na geus beda uy ayeuna mah.
Mang naha mundur??