Tim Medis Persib Berusaha Minimalisir Cedera Musim 2017
Wednesday, 08 February 2017 | 17:46
Cedera hamstring punggawa Persib pada musim 2016 lalu mencapai 45%. Artinya, hampir setengah kasus cedera di Persib didapat dari otot paha. Dari 45% itu, fisioterapi Persib Benidektus Adi Prianto membaginya ke dalam tiga jenis hamstring yang ia susun dalam catatan frekuensi cedera.
Sebesar 27% kebanyakan pemain megalami hamstring ringan yang dikategorikan kedalam grade 1. Sedangkan grade 2, hamstring berat hingga mengalami robek masuk dalam frekuensi 7%, dan jenis tendin opathy hamstring lateral 11%. Tahap penyembuhannya memerlukan waktu 2-3 minggu grade 1 dan penyembuhan 2 bulan lamanya untuk hamstring grade 2.
“Tahun kemarin ada sekitar 45% cedera hamstring. Grade 1 hamstring strain 27% cuman otot ketarik aja, grade 2 ada robekan 7% disebut strain tendon, 11% tendin opathy hamstring lateral. Penyembuhan kalau hamstring 1 atau 2 bulan lamanya itu kalau sampe robek (grade 2), kalau grade 1 (hamstring ringan) 2-3 minggu,” jelas Beni.
Pencatatan cedera di atas akan dilakukan dirinya musim 2017 dan musim berikutnya. Dianggap penting lantaran tim medis akan berkoordinasi dengan staf pelatih mengenai apa yang mesti dilakukan guna menekan angka pemain yang megalami cedera. Latihan penguatan otot paha atau program nordic hamstring pula mulai diterapkan dalam pemanasan skuat Persib.
“Pertahun ada cedera dicatet, dari berapa banyak pemain cedera dari jenis semua cedera per-tahun perlu ada plan dalam latihan apa itu kekurangan atau kelebihan bisa koreksi untuk tahun depan. Makanya di latihan ke Pak Yaya (pelatih fisik) lebih ke penguatan ke hamstringnya nama nya latihan nordic hamstring, mudah-mudahan bisa bantu enggak sebanyak tahun kemarin,” katanya.
Lebih lanjut Benny menceritakan, pemain Persib kini sudah semakin sadar akan perawatan menghindari cedera lebih parah dengan melakukan laporan. Istilah menghindari dari pada mengobati lebih diterapkan hingga kedisiplinan pemain soal kondisi prima akan lebih terjaga.
“Setiap yang sudah kena cedera tentu bisa kena lagi. Balik lagi ke pemain gimana pemain itu sendiri menyikapinya. Misal pemain itu setelah cedera punya kesadaran latihan spesifik ke penguatan tertentu. Ada juga pemain ya sudah habis sembuh udah aja. Kalau pemain punya disiplin tinggi latihan sendiri mandiri,” tuturnya.
“Kalau dulu pemain asing kalau sakit sedikit langsung laporan, dulu pemain lokal enggak kaya gitu, tapi sekarang mereka (pemain lokal) sadar juga terasa sakit dikit, laporan terus kita bantu maintenance,” tambahnya

Cedera hamstring punggawa Persib pada musim 2016 lalu mencapai 45%. Artinya, hampir setengah kasus cedera di Persib didapat dari otot paha. Dari 45% itu, fisioterapi Persib Benidektus Adi Prianto membaginya ke dalam tiga jenis hamstring yang ia susun dalam catatan frekuensi cedera.
Sebesar 27% kebanyakan pemain megalami hamstring ringan yang dikategorikan kedalam grade 1. Sedangkan grade 2, hamstring berat hingga mengalami robek masuk dalam frekuensi 7%, dan jenis tendin opathy hamstring lateral 11%. Tahap penyembuhannya memerlukan waktu 2-3 minggu grade 1 dan penyembuhan 2 bulan lamanya untuk hamstring grade 2.
“Tahun kemarin ada sekitar 45% cedera hamstring. Grade 1 hamstring strain 27% cuman otot ketarik aja, grade 2 ada robekan 7% disebut strain tendon, 11% tendin opathy hamstring lateral. Penyembuhan kalau hamstring 1 atau 2 bulan lamanya itu kalau sampe robek (grade 2), kalau grade 1 (hamstring ringan) 2-3 minggu,” jelas Beni.
Pencatatan cedera di atas akan dilakukan dirinya musim 2017 dan musim berikutnya. Dianggap penting lantaran tim medis akan berkoordinasi dengan staf pelatih mengenai apa yang mesti dilakukan guna menekan angka pemain yang megalami cedera. Latihan penguatan otot paha atau program nordic hamstring pula mulai diterapkan dalam pemanasan skuat Persib.
“Pertahun ada cedera dicatet, dari berapa banyak pemain cedera dari jenis semua cedera per-tahun perlu ada plan dalam latihan apa itu kekurangan atau kelebihan bisa koreksi untuk tahun depan. Makanya di latihan ke Pak Yaya (pelatih fisik) lebih ke penguatan ke hamstringnya nama nya latihan nordic hamstring, mudah-mudahan bisa bantu enggak sebanyak tahun kemarin,” katanya.
Lebih lanjut Benny menceritakan, pemain Persib kini sudah semakin sadar akan perawatan menghindari cedera lebih parah dengan melakukan laporan. Istilah menghindari dari pada mengobati lebih diterapkan hingga kedisiplinan pemain soal kondisi prima akan lebih terjaga.
“Setiap yang sudah kena cedera tentu bisa kena lagi. Balik lagi ke pemain gimana pemain itu sendiri menyikapinya. Misal pemain itu setelah cedera punya kesadaran latihan spesifik ke penguatan tertentu. Ada juga pemain ya sudah habis sembuh udah aja. Kalau pemain punya disiplin tinggi latihan sendiri mandiri,” tuturnya.
“Kalau dulu pemain asing kalau sakit sedikit langsung laporan, dulu pemain lokal enggak kaya gitu, tapi sekarang mereka (pemain lokal) sadar juga terasa sakit dikit, laporan terus kita bantu maintenance,” tambahnya

‘hemmmm aing ek hitutt….’
kalahka lieur macaan angka jeung persentase % % % % % 😀
Kanggo ngajagi pemain inti cedera … usul …kmh upami tantan sareng atep liron tambih sareng ucing karung ….hi hi hi 😀
Kim tara cidera mantap…
Tah kan aya manfaat positipna pemaen asing we. Nularkeun ilmu jeung sikap professional pemaen bola.
???
kade Kim tong kikituan ah bilih gohgoy liang e’e’
Pola latihan tos sae. Kontrol kebugaran pemain sudah bagus. Tinggal nu laina nyusul…
Sok, da teu aya kata finish dina enggoning peningkatan dan perbaikan kualitas mah…