Tim Diesel ala Djajang Nurdjaman
Thursday, 13 November 2014 | 20:33
Akhir-akhir ini, Kota Bandung sering terlihat basah karena diguyur hujan. Saat rinai hujan menghujam bumi, banyak sepeda motor menepi untuk sekedar berteduh bagi yang santai, atau sekedar untuk memasang jas hujan di tubuh orang-orang yang terlihat terburu. Sejumlah pejalan kaki pun harus berteduh karena tidak membawa payung, atau menyiapkan jas hujan sebelumnya. Sementara di pojok toko tua, sepasang abg saling bercanda dengan sesekali si lelaki muda mencuri pelukan hangat di tubuh sang wanitanya. Si wanita muda berpura-pura menolak, meronta hangat saat tubuh rampingnya didekap.
Air hujan deras menerpa keras tanah yang mulai membasah. Sepertinya, air hujan membawa pesan dan salam rindu sang langit kepada bumi. Sekumpulan anak-anak kecil bermain bola di tanah basah itu. Mereka berlari dan mengoper ke sana ke mari, tertawa lepas dengan riang gembira. Mereka melahap setiap jengkal tanah lapangan yang luas itu, tanpa rasa lelah. Stamina mereka tampak tak akan pernah habis, seperti stamina para pemain Persib saat mengarungi musim 2014 yang melelahkan ini.

Sebanyak 28 pertandingan liga termasuk 8 besar dan babak final harus dilalui anak-anak Maung Bandung di Liga Super Indonesia 2014 ini. Ini sudah termasuk 2 pertandingan terakhir yang diselesaikan sampai babak extra time 120 menit di semifinal dan final. Total, pemain Persib harus menyelesaikan 2580 menit pertandingan dari awal sampai akhir musim.
Pelatih Djajang Nurdjaman sepertinya menganut faham filsafat pragmatisme dalam melatih timnya. Apapun caranya, tim ini harus menang, juara, dengan mengabaikan nilai-nilai lain, seperti rotasi, pembinaan pemain muda, dan bla bla lainnya. Alhasil, ada pemain yang mampu bermain 28 kali dari 28 pertandingan Persib yaitu Supardi dan Makan Konate si tenaga kuda. Vladimir Vujovic mampu bermain 27 dari 28 pertandingan musim ini. Dan dengan metode tidak ideal ini, akhirnya Persib bisa juara.

Tabel jumlah menit bermain dan jumlah starter tim Persib Bandung di LSI 2014.
Stamina pemain tim Persib musim ini memang sangat luar biasa. Ada banyak jadwal yang sangat tidak ideal diterapkan pada olahraga seperti sepakbola. Di bulan Februari 2014, Persib Bandung harus memainkan 5 pertandingan dalam kurun waktu 14 hari. Itupun dengan harus melakukan tour ke Jepara dan Kediri, sebelum kembali ke Bandung menghadapi Semen Padang.
Di perjalanan akhir sang Maung Bandung musim ini, lagi-lagi stamina pemain diuji. Setelah berhasil menghabisi Arema dalam semifinal berdurasi 2 jam, Persib berhadapan dengan si Mutiara hitam di final yang berjarak 3 hari setelahnya. Dengan modal semangat, pertandingan final yang berdurasi 2 jam itu berhasil mereka lewati dengan semangat.
Faktor stamina memang cukup menjadi factor yang penting bagi Persib. Terlihat, bagaimana para pemain mampu bermain Spartan selama 90 menit. Bahkan menurut catatan di musim ini, hampir 67% gol Persib tercipta di babak kedua. Dan, 20 gol (hampir 30%) tercipta di 15 menit menuju akhir pertandingan. Di musim ini, Persib berhasil menyarangkan 58 gol ke gawang lawan dengan rata-rata mencetak 2 gol di tiap pertandingan.

Gol Persib menurut pembagian waktu di 2 musim terakhir Liga Super Indonesia.
Catatan di atas bisa jadi referensi bahwa di 15 menit terakhir, permainan Persib meningkat. Namun, jika kita bandingkan dan tambahkan dengan catatan gol musim lalu, ada grafik menanjak permainan Persib dilihat dari jumlah gol yang tercipta. Di dua musim ini, Djajang Nurdjaman seakan menjadi ahli fisika yang menghitung bahwa jumlah gol harus berbanding lurus dengan waktu pertandingan.
Dari grafik di bawah terlihat peningkatan gol Persib dari menit ke menit. Semakin lama pertandingan, semakin besar peluang tim Maung Bandung menciptakan gol. Dengan kata lain, semakin lama bermain, permainan Persib semakin panas. Diesel.

Grafik peningkatan prosentase gol Persib yang berbanding lurus dengan waktu pertandingan, di dua musim terakhir LSI.
Tim diesel yang kita kenal selama ini dalam sepakbola adalah tim nasional Jerman. Tim ini adalah tim spesialis turnamen dan selalu diunggulkan di tiap turnamen yang mereka ikuti. Rada-rada mirip lah dengan Persib yang juga jago turnamen. Gak percaya? Lihat saja, peluang Persib untuk juara selalu besar kalau liga berformat turnamen dan ada finalnya. Tidak berlebihan rasanya jika selama dua musim ini, Djajang Nurdjaman mengubah Persib menjadi sebuah tim diesel yang memadukan kreatifitas dan stamina stabil para pemainnya.
Semakin dikuasai lawan, Persib akan semakin meronta hangat menuju hasil akhir bahagia…
Penulis adalah bobotoh biasa yang berakun twitter di @hevifauzan

Akhir-akhir ini, Kota Bandung sering terlihat basah karena diguyur hujan. Saat rinai hujan menghujam bumi, banyak sepeda motor menepi untuk sekedar berteduh bagi yang santai, atau sekedar untuk memasang jas hujan di tubuh orang-orang yang terlihat terburu. Sejumlah pejalan kaki pun harus berteduh karena tidak membawa payung, atau menyiapkan jas hujan sebelumnya. Sementara di pojok toko tua, sepasang abg saling bercanda dengan sesekali si lelaki muda mencuri pelukan hangat di tubuh sang wanitanya. Si wanita muda berpura-pura menolak, meronta hangat saat tubuh rampingnya didekap.
Air hujan deras menerpa keras tanah yang mulai membasah. Sepertinya, air hujan membawa pesan dan salam rindu sang langit kepada bumi. Sekumpulan anak-anak kecil bermain bola di tanah basah itu. Mereka berlari dan mengoper ke sana ke mari, tertawa lepas dengan riang gembira. Mereka melahap setiap jengkal tanah lapangan yang luas itu, tanpa rasa lelah. Stamina mereka tampak tak akan pernah habis, seperti stamina para pemain Persib saat mengarungi musim 2014 yang melelahkan ini.
Sebanyak 28 pertandingan liga termasuk 8 besar dan babak final harus dilalui anak-anak Maung Bandung di Liga Super Indonesia 2014 ini. Ini sudah termasuk 2 pertandingan terakhir yang diselesaikan sampai babak extra time 120 menit di semifinal dan final. Total, pemain Persib harus menyelesaikan 2580 menit pertandingan dari awal sampai akhir musim.
Pelatih Djajang Nurdjaman sepertinya menganut faham filsafat pragmatisme dalam melatih timnya. Apapun caranya, tim ini harus menang, juara, dengan mengabaikan nilai-nilai lain, seperti rotasi, pembinaan pemain muda, dan bla bla lainnya. Alhasil, ada pemain yang mampu bermain 28 kali dari 28 pertandingan Persib yaitu Supardi dan Makan Konate si tenaga kuda. Vladimir Vujovic mampu bermain 27 dari 28 pertandingan musim ini. Dan dengan metode tidak ideal ini, akhirnya Persib bisa juara.

Tabel jumlah menit bermain dan jumlah starter tim Persib Bandung di LSI 2014.
Stamina pemain tim Persib musim ini memang sangat luar biasa. Ada banyak jadwal yang sangat tidak ideal diterapkan pada olahraga seperti sepakbola. Di bulan Februari 2014, Persib Bandung harus memainkan 5 pertandingan dalam kurun waktu 14 hari. Itupun dengan harus melakukan tour ke Jepara dan Kediri, sebelum kembali ke Bandung menghadapi Semen Padang.
Di perjalanan akhir sang Maung Bandung musim ini, lagi-lagi stamina pemain diuji. Setelah berhasil menghabisi Arema dalam semifinal berdurasi 2 jam, Persib berhadapan dengan si Mutiara hitam di final yang berjarak 3 hari setelahnya. Dengan modal semangat, pertandingan final yang berdurasi 2 jam itu berhasil mereka lewati dengan semangat.
Faktor stamina memang cukup menjadi factor yang penting bagi Persib. Terlihat, bagaimana para pemain mampu bermain Spartan selama 90 menit. Bahkan menurut catatan di musim ini, hampir 67% gol Persib tercipta di babak kedua. Dan, 20 gol (hampir 30%) tercipta di 15 menit menuju akhir pertandingan. Di musim ini, Persib berhasil menyarangkan 58 gol ke gawang lawan dengan rata-rata mencetak 2 gol di tiap pertandingan.

Gol Persib menurut pembagian waktu di 2 musim terakhir Liga Super Indonesia.
Catatan di atas bisa jadi referensi bahwa di 15 menit terakhir, permainan Persib meningkat. Namun, jika kita bandingkan dan tambahkan dengan catatan gol musim lalu, ada grafik menanjak permainan Persib dilihat dari jumlah gol yang tercipta. Di dua musim ini, Djajang Nurdjaman seakan menjadi ahli fisika yang menghitung bahwa jumlah gol harus berbanding lurus dengan waktu pertandingan.
Dari grafik di bawah terlihat peningkatan gol Persib dari menit ke menit. Semakin lama pertandingan, semakin besar peluang tim Maung Bandung menciptakan gol. Dengan kata lain, semakin lama bermain, permainan Persib semakin panas. Diesel.

Grafik peningkatan prosentase gol Persib yang berbanding lurus dengan waktu pertandingan, di dua musim terakhir LSI.
Tim diesel yang kita kenal selama ini dalam sepakbola adalah tim nasional Jerman. Tim ini adalah tim spesialis turnamen dan selalu diunggulkan di tiap turnamen yang mereka ikuti. Rada-rada mirip lah dengan Persib yang juga jago turnamen. Gak percaya? Lihat saja, peluang Persib untuk juara selalu besar kalau liga berformat turnamen dan ada finalnya. Tidak berlebihan rasanya jika selama dua musim ini, Djajang Nurdjaman mengubah Persib menjadi sebuah tim diesel yang memadukan kreatifitas dan stamina stabil para pemainnya.
Semakin dikuasai lawan, Persib akan semakin meronta hangat menuju hasil akhir bahagia…
Penulis adalah bobotoh biasa yang berakun twitter di @hevifauzan

Saur abdi mah teu kedah d rombak total da pemain ayna tos bagus tambah 4 sedeng ker mengarungi champion asia
wah statistik menit bermainna parah, mun maen di 3 atau 4 (mun lolos ferifikasi ACL) kompetisi sakaligus bakalan acak”an maenna
25 pemain mah kurang untuk 3-4 kompetisi (ISL, LCA atau AFC cup, Piala Indonesia dan satu lagi Inter-Island Cup) tambah 2-3 pemain magang
Untuk tahun depan sudah tidak ada lagi kompetisi pra-musim seperti IIC kamari kang.. Jadi setiap tim bebas untuk membuat kompetisi pra-musim sendiri, atau sekadar tanding persahabatan/TC mandiri.
Tapi saya setuju sama kan Libbie, dengan total 21 orang pemain saat ini, masih sangat kurang untuk mengarungi kompetisi ISL & AFC Cup/Champions Asia. Minimal 25 + 1/2 pemain magang..
Mudah-mudahan rencana TC di Milan bersama Inter juga terlaksana, untuk menambah wawasan taktik sekaligus penyegaran..
HIDUP PERSIB!
Akur sdr Libbie,ngan nukudu di pentimgkeunmah kajuaraan ISL,mun bisama 3x ber turut kudu juara ISL
persib bikin gemeter lawan
Pa Djadjang.
Rekrut Boaz tuh, bosen di Persipura cenah.
Lumayan, pemain finisher tapi bisa buka ruang oge.