Tidak Direspon, Pelatih Persib Kecewa Diabaikan PT LIB
Wednesday, 23 September 2020 | 19:19
Madura United akhirnya memutuskan untuk pulang dan memilih berkandang di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan. Sebelumnya Laskar Sapeh Kerrab ingin memakai Stadion Delta Sidoarjo selama sisa Liga 1 2020. Namun keinginan tersebut batal terlaksana karena pihak Pemerintah tidak mengizinkan.
Robert Rene Alberts mengatakan bahwa keputusan itu tentu mengubah rencana yang sudah dirancangnya. Karena Pamekasan berada di Pulau Madura yang secara jarak lebih jauh dari Sidoarjo. Itu juga mempengaruhi program berikutnya ketika bertandang ke Yogyakarta untuk melawan Barito Putera.
“Tentu itu akan mengubah rencana kami juga untuk melakukan perjalanan ke Sidoarjo, dan juga mengubah rencana perjalanan dari Sidoarjo ke Yogyakarta,” kata Robert saat diwawancara oleh wartawan secara virtual, Rabu (23/9).
Robert juga sebelumnya sudah mengajukan perubahan jadwal terkait dua laga tandang beruntun ini. Pelatih kepala Maung Bandung tersebut meminta supaya laga melawan Barito Putera yang semula digelar 10 Oktober dipercepat dua hari. Karena ada jeda waktu yang terlalu panjang dari laga kontra Madura United (4 Oktober) dengan Barito.
Karena Persib berada di luar Bandung, tentu pengeluaran tim juga akan membengkak untuk operasional. Persib harus terus merogoh kocek untuk transportasi, penginapan dan konsumsi selama bertandang. Tentu itu pengeluaran yang sangat besar. Sedangkan mereka tidak mungkin pulang ke Bandung lebih dulu karena perjalanan menggunakan bus sangat melelahkan.
“Saya juga punya opini soal ini. Kami sudah menulis surat kepada PSSI dan PT. LIB tiga pekan lalu ketika mendapatkan jadwal. Kami meminta dengan sangat sopan, untuk memperbaiki jadwalnya. Maksudnya dari Surabaya (Sidoarjo), kami bisa berjalan lebih awal ke Yogyakarta,” kata Robert.
“Karena ada waktu 6 hari (jeda dari laga Madura United ke Barito Putera), dan bagi klub, itu adalah perjalanan yang sangat mahal. Kami tidak bisa pulang dulu ke Bandung (usai lawan Madura) karena membutuhkan waktu 15 jam memakai bus, dan berkendara lagi 10 jam ke Yogyakarta,” jelasnya.
Permintaan Persib adalah ingin laga melawan Barito Putera dipercepat. Agar ketika usai bertanding melawan Madura, tim asuhan Robert ini bisa langsung melakukan perjalanan ke Yogyakarta. Hanya saja tidak ada respon dari pihak PT. LIB dan itu sangat membuatnya kecewa.
“Kami meminta, apakah bisa memainkan laga tandang kedua dua hari lebih cepat. Jadi usai laga pertama, hanya empat hari waktu untuk berlaga memainkan laga tandang kedua (melawan Barito). Jadi kami bisa langsung melakukan perjalanan ke Yogyakarta,” kata Robert
“Harus dipikirkan, kami memainkan dua laga tandang dan itu menghabiskan waktu delapan hari di luar Bandung. Tapi semua diabaikan, dan itu menyisakan pertanyaan kenapa tidak bisa membuat jadwal yang lebih baik. Saya sangat kecewa, karena tidak ada surat balasan untuk Persib atas permintaan kami yang ingin memperbaiki jadwal,” pungkasnya.

Madura United akhirnya memutuskan untuk pulang dan memilih berkandang di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan. Sebelumnya Laskar Sapeh Kerrab ingin memakai Stadion Delta Sidoarjo selama sisa Liga 1 2020. Namun keinginan tersebut batal terlaksana karena pihak Pemerintah tidak mengizinkan.
Robert Rene Alberts mengatakan bahwa keputusan itu tentu mengubah rencana yang sudah dirancangnya. Karena Pamekasan berada di Pulau Madura yang secara jarak lebih jauh dari Sidoarjo. Itu juga mempengaruhi program berikutnya ketika bertandang ke Yogyakarta untuk melawan Barito Putera.
“Tentu itu akan mengubah rencana kami juga untuk melakukan perjalanan ke Sidoarjo, dan juga mengubah rencana perjalanan dari Sidoarjo ke Yogyakarta,” kata Robert saat diwawancara oleh wartawan secara virtual, Rabu (23/9).
Robert juga sebelumnya sudah mengajukan perubahan jadwal terkait dua laga tandang beruntun ini. Pelatih kepala Maung Bandung tersebut meminta supaya laga melawan Barito Putera yang semula digelar 10 Oktober dipercepat dua hari. Karena ada jeda waktu yang terlalu panjang dari laga kontra Madura United (4 Oktober) dengan Barito.
Karena Persib berada di luar Bandung, tentu pengeluaran tim juga akan membengkak untuk operasional. Persib harus terus merogoh kocek untuk transportasi, penginapan dan konsumsi selama bertandang. Tentu itu pengeluaran yang sangat besar. Sedangkan mereka tidak mungkin pulang ke Bandung lebih dulu karena perjalanan menggunakan bus sangat melelahkan.
“Saya juga punya opini soal ini. Kami sudah menulis surat kepada PSSI dan PT. LIB tiga pekan lalu ketika mendapatkan jadwal. Kami meminta dengan sangat sopan, untuk memperbaiki jadwalnya. Maksudnya dari Surabaya (Sidoarjo), kami bisa berjalan lebih awal ke Yogyakarta,” kata Robert.
“Karena ada waktu 6 hari (jeda dari laga Madura United ke Barito Putera), dan bagi klub, itu adalah perjalanan yang sangat mahal. Kami tidak bisa pulang dulu ke Bandung (usai lawan Madura) karena membutuhkan waktu 15 jam memakai bus, dan berkendara lagi 10 jam ke Yogyakarta,” jelasnya.
Permintaan Persib adalah ingin laga melawan Barito Putera dipercepat. Agar ketika usai bertanding melawan Madura, tim asuhan Robert ini bisa langsung melakukan perjalanan ke Yogyakarta. Hanya saja tidak ada respon dari pihak PT. LIB dan itu sangat membuatnya kecewa.
“Kami meminta, apakah bisa memainkan laga tandang kedua dua hari lebih cepat. Jadi usai laga pertama, hanya empat hari waktu untuk berlaga memainkan laga tandang kedua (melawan Barito). Jadi kami bisa langsung melakukan perjalanan ke Yogyakarta,” kata Robert
“Harus dipikirkan, kami memainkan dua laga tandang dan itu menghabiskan waktu delapan hari di luar Bandung. Tapi semua diabaikan, dan itu menyisakan pertanyaan kenapa tidak bisa membuat jadwal yang lebih baik. Saya sangat kecewa, karena tidak ada surat balasan untuk Persib atas permintaan kami yang ingin memperbaiki jadwal,” pungkasnya.

teu aneh persib dicuekin mah bah….
beda jeng si eta nya………
Hidup PSSI !!!
Ati-ati Abah.. ulah diemutan teuing… jantung…. jantung