Terkait Sanksi Komdis, Persib Ajukan Banding
Friday, 25 April 2014 | 17:18
Pihak Komisi Disiplin kembali mengeluarkan rilis mengenai hasil sidang yang dilakukan mereka pada 22 April lalu. Hasilnya mereka menelurkan 23 putusan yang 2 diantaranya ditujukan pada Persib Bandung. Surat resmi pun sudah diterima oleh pihak manajemen Persib pada hari yang sama tepatnya pukul 17.30 wib. Dikatakan oleh Komisaris PT. PBB, Kuswara S Taryono, surat yang ditujukan pada Persib intinya berisi tentang sanksi akibat perlakuan tidak pantas dari suporter Persib saat menjamu Arema dan sanksi lainya adalah karena bobotoh terlihat datang menyaksikan Persib saat bertandang ke Gresik.
“Ada 2 putusan yaitu yaitu surat komdis nomor 33 Keputusan komdis terhadap panpel berkaitan dengan penonton yang melakukan pelemparan botol ke bench Arema, menyalakan flare dan membunyikan pluit sehingga pertandingan terhenti 2 menit pada pertandingan Persib vs Arema pada tanggal 13 April 2014, dengan hukuman denda Rp. 50 juta yang dibayarkan paling lambat 21 Mei 2014. Apabila terjadi pelanggaran serupa akan dikenakan sanksi pertandingan tanpa penonton.”
“Dan sanksi lainya yaitu dalam surat nomor 36 yang intinya dikatakan bahwa komdis menjatuhkan kepada penonton tambahan sanksi 6 bulan terhitung sejak 11 september 2014 untuk tidak hadir pada laga tandang dan kepada klub dengan denda sebesar 10 juta. Karena klub Persib tidak mampu menangani hukuman komdis terhadap penonton,” kata Kuswara dalam konferensi pers di Graha Persib, Jumat (25/4).
Menanggapi hal tersebut, Kuswara mengungkapkan dirinya bersama jajaran manajemen lainnya sudah berdiskusi dan hasilnya mereka telah mengajukan banding terhadap sanksi tersebut. Meski begitu memori banding yang isinya adalah keberatan Persib terhadap sanksi tersebut belum disampaikan kepada komisi banding.
“Dari pihak PT. PBB sudah berembuk untuk menyatakan sikap. Kami sudah mengajukan banding per hari ini. Menyangkut memori banding, kami akan susulkan. Kami juga memohon pada komisi banding agar sanksi tersebut tidak dilaksanakan sebelum memori banding diberikan,” ungkapnya.
Salah satu yang menjadi alasan keberatan Persib menerima sanksi tersebut adalah karena pihak Persib mengaku belum pernah menerima surat resmi dari komdis. Yang menyatakan bahwa suporternya dilarang hadir mendukung klub kebanggaanya saat laga tandang pasca laga kontra Persija di Sleman musim lalu. Untuk itu manajemen akan berkomunikasi terlebih dahulu dengan komdis dan akan meminta salinan surat tersebut bila memang ada.
“Ada putusan pasca pertandingan di Sleman, dan setelah di cek, kami belum pernah menerima putusan laga tandang tanpa penonton. Maka kami akan komunikasikan supaya lebih pasti. Kami juga sedang mengecek di internal kami,” tegasnya.

Pihak Komisi Disiplin kembali mengeluarkan rilis mengenai hasil sidang yang dilakukan mereka pada 22 April lalu. Hasilnya mereka menelurkan 23 putusan yang 2 diantaranya ditujukan pada Persib Bandung. Surat resmi pun sudah diterima oleh pihak manajemen Persib pada hari yang sama tepatnya pukul 17.30 wib. Dikatakan oleh Komisaris PT. PBB, Kuswara S Taryono, surat yang ditujukan pada Persib intinya berisi tentang sanksi akibat perlakuan tidak pantas dari suporter Persib saat menjamu Arema dan sanksi lainya adalah karena bobotoh terlihat datang menyaksikan Persib saat bertandang ke Gresik.
“Ada 2 putusan yaitu yaitu surat komdis nomor 33 Keputusan komdis terhadap panpel berkaitan dengan penonton yang melakukan pelemparan botol ke bench Arema, menyalakan flare dan membunyikan pluit sehingga pertandingan terhenti 2 menit pada pertandingan Persib vs Arema pada tanggal 13 April 2014, dengan hukuman denda Rp. 50 juta yang dibayarkan paling lambat 21 Mei 2014. Apabila terjadi pelanggaran serupa akan dikenakan sanksi pertandingan tanpa penonton.”
“Dan sanksi lainya yaitu dalam surat nomor 36 yang intinya dikatakan bahwa komdis menjatuhkan kepada penonton tambahan sanksi 6 bulan terhitung sejak 11 september 2014 untuk tidak hadir pada laga tandang dan kepada klub dengan denda sebesar 10 juta. Karena klub Persib tidak mampu menangani hukuman komdis terhadap penonton,” kata Kuswara dalam konferensi pers di Graha Persib, Jumat (25/4).
Menanggapi hal tersebut, Kuswara mengungkapkan dirinya bersama jajaran manajemen lainnya sudah berdiskusi dan hasilnya mereka telah mengajukan banding terhadap sanksi tersebut. Meski begitu memori banding yang isinya adalah keberatan Persib terhadap sanksi tersebut belum disampaikan kepada komisi banding.
“Dari pihak PT. PBB sudah berembuk untuk menyatakan sikap. Kami sudah mengajukan banding per hari ini. Menyangkut memori banding, kami akan susulkan. Kami juga memohon pada komisi banding agar sanksi tersebut tidak dilaksanakan sebelum memori banding diberikan,” ungkapnya.
Salah satu yang menjadi alasan keberatan Persib menerima sanksi tersebut adalah karena pihak Persib mengaku belum pernah menerima surat resmi dari komdis. Yang menyatakan bahwa suporternya dilarang hadir mendukung klub kebanggaanya saat laga tandang pasca laga kontra Persija di Sleman musim lalu. Untuk itu manajemen akan berkomunikasi terlebih dahulu dengan komdis dan akan meminta salinan surat tersebut bila memang ada.
“Ada putusan pasca pertandingan di Sleman, dan setelah di cek, kami belum pernah menerima putusan laga tandang tanpa penonton. Maka kami akan komunikasikan supaya lebih pasti. Kami juga sedang mengecek di internal kami,” tegasnya.

tah lur tingali 50 juta euy,bisa keur ngupat satauneun, bisa paranti ngupat tahu pemain, manager, staf, jeung bobotoh
naha atuh dipiceunan 50 juta teh? bingah bobotoh?
bogoh ka persib tapi kitu geningnya kalakuanna
TAAAH KITU SARUA JEUNG NU HITUTNA BUJUR…..NU ERANA BEUNGEUT…NUNYIEUN ULAH OKNUM BOBOTOH….NU DIDENDA PERSIB…ARELING EUY
Sip!! Tindak lanjuti dengan cantik, kasihan bobotoh yg kebanyakan jadi korban para oknum??!!
eta PSSI teu seneng ka PERSIB nu bde JUARA. bukti na ayena maen tandang ges alus. eh PSSI na ngahukum PERSIB tanpa penonton.
biasa na eta mah, mun tangkal makin luhur makin kenceung oge tiupan angin na, kitu ge sami jeung persib… makin memuncaki klasmen makin seeur cobaan na semoga persib tetap solid jeung kompak. bravo persib
Hayu urang introspeksi diri. teu kudu nyalahkeun PSSI, da puguh kabuktian aya oknum suporter anu sportif. ka hareupna, persib kudu wani newak oknum tukang rusuh, kitu oge bobotoh nu lain, kudu daek nyarek, sahanteuna pang motokeun tah beungeut oknum-oknum nu jahat teh. meh mun persib keuna denda, nya tinggal limpahkeun eta dendana ka oknum.
Jadikan semuanya sebuah pelajaran yg berarti bagi kita semua, jadilah bobotoh yg santun
PSSI teu resep ka PERSB, tingngali we lmun pengurus PSSI ka bandung, dukuk mobilna. . .
Urang te tes
Harus lebih ditingkatkan lagi kedewasaan Bobotoh juga kinerja dari Panpel dan Pihak Keamanan.
Engke deui mun aya oknum Bobotoh anu nyeungeut flar atawa nyieun masalah, cik ku Bobotoh nu lain teh tewak, bikeun ka pangurus, sina mayar denda, sugan kapok tah si kasebelan teh….
Lain bobotoh sajati nu kitu teh,mun kapanggih urang cerek ku sarerea da rarasaan mah loba keneh bobotoh anu benerna.nu kitu mah lain di papatahan ku omongan tapi kudu ku peureup.
Ari hukuman ka pamaen Persipura vs Persiba baheula naon nya euy, asa can ngadenge
Mun geuskisusah nu rugi.
Aeny rek ngbeunghaarkeun pssi nu condongna ka lersija jeung arema yuk ah …urang sadar lur..