Terancam WO, Persib Akhirnya Bisa Bernafas Lega
Wednesday, 24 August 2016 | 22:45
Pihak Persib Bandung akhirnya bisa bernafas lega ketika pihak Bupati Bandung mengizinkan Stadion Si Jalak Harupat digunakan untuk menjamu Arema Cronus. Manajer Persib, Umuh Muchtar pun merasa sangat terbantu dengan izin dari Dadang Naser. Persib memang berada dalam situasi genting lantaran sudah memasuki H-3 laga namun belum juga bisa menetapkan homebase. Ultimatum soal kekalahan Walk Out pun sudah membuntuti.
“Persib dalam keadaan berbahaya kalau sore ini tidak ada keputusan kita akan kena WO. Itu yang akan sangat merugikan untuk Persib dari 1933 mungkin ini sejarah tapi Alhamdulillah tidak terjadi,” ungkap Umuh kepada awak media, Rabu (24/8).
Namun restu dari Bupati dan Dispopar bukan berarti tanpa syarat, banyak hal yang harus diperhatikan oleh pihak Persib. Selain pengamanan wajib diperketat untuk pengamanan venue PON yang sedang dibangun, waktu pertandingan pun harus dirubah. Laga Persib kontra Arema yang sedianya dihelat pada pukul 19.00 harus dimajukan menjadi pukul 15.30. Beruntung Persib sudah mendapat lampu hijau dari PT. GTS selaku operator turnamen soal perubahan waktu pertandingan.
“Dengan Bram kita berjuang dengan para Bobotoh, akhirnya kita bisa bisa main tanggal 27 Agustus jam 15.30 disetujui saya sudah telepon dengan Joko Driyono (CEO GTS) ini bisa dipakai,” terangnya.
Dispopar memang dengan tegas meminta jaminan dari Persib supaya pengerjaan venue PON yang sedang dibangun tidak terganggu. Umuh pun paham kenapa muncul kekhawatiran dari pengelola karena gelaran multi event itu akan dimulai kurang dari 1 bulan lagi. Untuk itu Umuh sangat mengharapkan respon yang baik dari bobotoh untuk bersikap santun dan tertib terutama kepada bobotoh yang tidak mempunyai tiket.
“Saya mohon kepada bobotoh, jangan ada oknum, karena ini terbatas tidak seperti biasanya. Tolong mengerti, yang tidak punyat tiket jangan datang ke Jalak Harupat. Kita juga tidak jual tiket di Soreang, kita jual di Sulanjana, tidak ada tiket jangan masuk.”
“Tidak ada yang boleh mengingap dari jauh-jauh hari, semua harus pagi-pagi dan tidak boleh ada yang masuk ke area-area sebelum diperbolehkan petugas. Sebelum orang masuk akan diperiksa tiket ke area. Yang tidak bisa masuk nonton di tv nanti kami akan buka layar lebar kita siapkan,” tuntasnya.

Pihak Persib Bandung akhirnya bisa bernafas lega ketika pihak Bupati Bandung mengizinkan Stadion Si Jalak Harupat digunakan untuk menjamu Arema Cronus. Manajer Persib, Umuh Muchtar pun merasa sangat terbantu dengan izin dari Dadang Naser. Persib memang berada dalam situasi genting lantaran sudah memasuki H-3 laga namun belum juga bisa menetapkan homebase. Ultimatum soal kekalahan Walk Out pun sudah membuntuti.
“Persib dalam keadaan berbahaya kalau sore ini tidak ada keputusan kita akan kena WO. Itu yang akan sangat merugikan untuk Persib dari 1933 mungkin ini sejarah tapi Alhamdulillah tidak terjadi,” ungkap Umuh kepada awak media, Rabu (24/8).
Namun restu dari Bupati dan Dispopar bukan berarti tanpa syarat, banyak hal yang harus diperhatikan oleh pihak Persib. Selain pengamanan wajib diperketat untuk pengamanan venue PON yang sedang dibangun, waktu pertandingan pun harus dirubah. Laga Persib kontra Arema yang sedianya dihelat pada pukul 19.00 harus dimajukan menjadi pukul 15.30. Beruntung Persib sudah mendapat lampu hijau dari PT. GTS selaku operator turnamen soal perubahan waktu pertandingan.
“Dengan Bram kita berjuang dengan para Bobotoh, akhirnya kita bisa bisa main tanggal 27 Agustus jam 15.30 disetujui saya sudah telepon dengan Joko Driyono (CEO GTS) ini bisa dipakai,” terangnya.
Dispopar memang dengan tegas meminta jaminan dari Persib supaya pengerjaan venue PON yang sedang dibangun tidak terganggu. Umuh pun paham kenapa muncul kekhawatiran dari pengelola karena gelaran multi event itu akan dimulai kurang dari 1 bulan lagi. Untuk itu Umuh sangat mengharapkan respon yang baik dari bobotoh untuk bersikap santun dan tertib terutama kepada bobotoh yang tidak mempunyai tiket.
“Saya mohon kepada bobotoh, jangan ada oknum, karena ini terbatas tidak seperti biasanya. Tolong mengerti, yang tidak punyat tiket jangan datang ke Jalak Harupat. Kita juga tidak jual tiket di Soreang, kita jual di Sulanjana, tidak ada tiket jangan masuk.”
“Tidak ada yang boleh mengingap dari jauh-jauh hari, semua harus pagi-pagi dan tidak boleh ada yang masuk ke area-area sebelum diperbolehkan petugas. Sebelum orang masuk akan diperiksa tiket ke area. Yang tidak bisa masuk nonton di tv nanti kami akan buka layar lebar kita siapkan,” tuntasnya.

Anu mantuan ku doa ge kudu di calon keun atuh calon kiai weh ngaganti aa gym