Terancam Akumulasi, Janur: Wasit Terlalu Mudah Keluarkan Kartu
Tuesday, 07 October 2014 | 15:43
Hujan kartu kuning membanjiri laga Persib Bandung melawan Pelita Bandung Raya dalam bentrokan yang terjadi di Stadion Si Jalak Harupat, kemarin. Total 8 kartu kuning plus 1 kartu merah dikeluarkan oleh sang pengadil, Hadi Yana, bagi kedua tim. Persib sendiri kebagian 3 kartu kuning setelah Vladimir Vujovic, Supardi dan Ferdinand Sinaga dianggap melakukan pelanggaran keras.
Mengenai potensi akumulasi yang menerpa timnya, pelatih Jajang Nurjaman mengatakan bahwa hal itu akan menjadi perhatian khusus. Terutama bagi para pemain belakang yang kemungkinan mendapat ganjaran kartu lebih besar karena bertindak sebagai pemain bertahan. Sedangkan untuk Ferdinand, pelatih asal Majalengka tersebut meminta supaya pemain temperamen tersebut bisa menjaga luapan emosinya.
“Ya itu menjadi warning (peringatan), tapi saya percaya dengan kebiasaan kemarin karena Ferdinand pemain depan saya pikir kecil kemungkinan untuk melakukan lagi asal dia nyadar dia sudah punya kartu kuning,” kata pelatih yang akrab disapa Janur tersebut saat diwawancara di Mess Persib, Selasa (7/10) pagi.
“Supardi juga sebenarnya jarang mendapatkan kartu kemudian Vladimir (Vujovic) juga itu yang harus hati-hati karena sebagai pemain belakang ya, sangat mungkin dia dapat kartu kuning lagi,” sambungnya.
Terlepas dari itu, mantan pemain Persib di era perserikatan tersebut mengatakan bahwa wasit memang cenderung boros dalam mengganjar para pemain di lapangan. Tapi duel panas 2 tim sekota itu juga menjadi pemicu punggawa masing-masing klub bermain dengan keras. Mengingat pertaruhan gengsi dan pentingnya poin di babak 8 besar akan menjadi modal berharga dalam menatap laga berikutnya.
”Saya pikir (wasit) terlalu mudah mengeluarkan kartu mungkin karena tensi pertandingan juga tinggi. Saya tidak menyalahkan wasit karena sangat wajar kartu yang diberikan wasit sama pemain,” tukasnya.

Hujan kartu kuning membanjiri laga Persib Bandung melawan Pelita Bandung Raya dalam bentrokan yang terjadi di Stadion Si Jalak Harupat, kemarin. Total 8 kartu kuning plus 1 kartu merah dikeluarkan oleh sang pengadil, Hadi Yana, bagi kedua tim. Persib sendiri kebagian 3 kartu kuning setelah Vladimir Vujovic, Supardi dan Ferdinand Sinaga dianggap melakukan pelanggaran keras.
Mengenai potensi akumulasi yang menerpa timnya, pelatih Jajang Nurjaman mengatakan bahwa hal itu akan menjadi perhatian khusus. Terutama bagi para pemain belakang yang kemungkinan mendapat ganjaran kartu lebih besar karena bertindak sebagai pemain bertahan. Sedangkan untuk Ferdinand, pelatih asal Majalengka tersebut meminta supaya pemain temperamen tersebut bisa menjaga luapan emosinya.
“Ya itu menjadi warning (peringatan), tapi saya percaya dengan kebiasaan kemarin karena Ferdinand pemain depan saya pikir kecil kemungkinan untuk melakukan lagi asal dia nyadar dia sudah punya kartu kuning,” kata pelatih yang akrab disapa Janur tersebut saat diwawancara di Mess Persib, Selasa (7/10) pagi.
“Supardi juga sebenarnya jarang mendapatkan kartu kemudian Vladimir (Vujovic) juga itu yang harus hati-hati karena sebagai pemain belakang ya, sangat mungkin dia dapat kartu kuning lagi,” sambungnya.
Terlepas dari itu, mantan pemain Persib di era perserikatan tersebut mengatakan bahwa wasit memang cenderung boros dalam mengganjar para pemain di lapangan. Tapi duel panas 2 tim sekota itu juga menjadi pemicu punggawa masing-masing klub bermain dengan keras. Mengingat pertaruhan gengsi dan pentingnya poin di babak 8 besar akan menjadi modal berharga dalam menatap laga berikutnya.
”Saya pikir (wasit) terlalu mudah mengeluarkan kartu mungkin karena tensi pertandingan juga tinggi. Saya tidak menyalahkan wasit karena sangat wajar kartu yang diberikan wasit sama pemain,” tukasnya.
