Tendangan Ular Yudi Guntara
Monday, 12 October 2009 | 17:19Tim Persib Bandung kembali akan menghadapi tuan rumah PSM Makassar di lanjutan pertandingan Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010 di Stadion Andi Matalatta, Mattoangin, 14 Oktober 2009. Pertemuan kedua tim akan menjadi pertemuan yang kesekian kali dalam sejarah kedua tim.
Mendengar Persib Bandung dan PSM Makassar, maka penulis kembali teringat ke pertandingan Final kompetisi Perserikatan 1993/1994 yang merupakan kompetisi perserikatan terakhir yang digelar PSSI. Pertandingan tersebut sungguh sangat membekas dalam ingatan.
Persib berhasil menembus grand final setelah mengalahkan Persija Jakarta di babak semifinal lewat adu penalti. Seperti biasa, pertandingan final digelar di Stadion Utama (sekarang Gelora Bung Karno), Senayan Jakarta. Dan seperti biasa pula, bobotoh Persib datang menduduki Senayan. Terhitung, sekitar 80 ribu bobotoh Persib memadati dan membirukan Senayan.
Salah satu hal yang paling penulis ingat dalam pertandingan final tersebut adalah gol spektakuler yang dicetak Yudi Guntara di menit 26. Sebuah tendangan keras yang dilepaskan Yudi tidak mampu dijinakan oleh penjaga gawang PSM Makassar saat itu.
”Tendangan ular”, itulah julukan penulis untuk tendangan kang Yudi tersebut. Bola dilepaskan dari luar kotak penalti, bergerak datar, kemudian bergerak sedikit ke bawah ketika mendekati penjaga gawang yang nampaknya terkejut dan tidak siap menerima bola. Penjaga gawang mencoba mengulurkan tangannya, dan berhasil menepis bola, namun sayang, bola tepisan tadi malah mengarah keras ke rumput yang berada di dalam area gawang.
Sebuah gol yang cukup spektakuler karena dibuat dari luar kotak penalti dan bola mengarah ke penjaga gawang. Sebuah gol yang akan selalu diingat.
Pada menit 76, Sutiono Lamso menambah gol bagi Persib. Kedudukan 2-0 pun bertahan sampai pertandingan selesai dan Persib berhasil menjadi juara di perhelatan kompetisi Perserikatan terakhir tersebut, sebelum PSSI membentuk Liga Indonesia.
Persib Bandung dan PSM Makassar memang tidak bisa dipisahkan, karena kedua tim ini turut mewarnai perjalanan sepakbola di Indonesia. Maka, pertandingan hari Rabu 14 Oktober 2009 merupakan pertandingan 2 tim legendaris Indonesia.
Semoga saja untuk kesekian kalinya, Persib bisa menjinakan PSM yang kali ini akan bertindak sebagai tuan rumah.
Amin.

Tim Persib Bandung kembali akan menghadapi tuan rumah PSM Makassar di lanjutan pertandingan Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010 di Stadion Andi Matalatta, Mattoangin, 14 Oktober 2009. Pertemuan kedua tim akan menjadi pertemuan yang kesekian kali dalam sejarah kedua tim.
Mendengar Persib Bandung dan PSM Makassar, maka penulis kembali teringat ke pertandingan Final kompetisi Perserikatan 1993/1994 yang merupakan kompetisi perserikatan terakhir yang digelar PSSI. Pertandingan tersebut sungguh sangat membekas dalam ingatan.
Persib berhasil menembus grand final setelah mengalahkan Persija Jakarta di babak semifinal lewat adu penalti. Seperti biasa, pertandingan final digelar di Stadion Utama (sekarang Gelora Bung Karno), Senayan Jakarta. Dan seperti biasa pula, bobotoh Persib datang menduduki Senayan. Terhitung, sekitar 80 ribu bobotoh Persib memadati dan membirukan Senayan.
Salah satu hal yang paling penulis ingat dalam pertandingan final tersebut adalah gol spektakuler yang dicetak Yudi Guntara di menit 26. Sebuah tendangan keras yang dilepaskan Yudi tidak mampu dijinakan oleh penjaga gawang PSM Makassar saat itu.
”Tendangan ular”, itulah julukan penulis untuk tendangan kang Yudi tersebut. Bola dilepaskan dari luar kotak penalti, bergerak datar, kemudian bergerak sedikit ke bawah ketika mendekati penjaga gawang yang nampaknya terkejut dan tidak siap menerima bola. Penjaga gawang mencoba mengulurkan tangannya, dan berhasil menepis bola, namun sayang, bola tepisan tadi malah mengarah keras ke rumput yang berada di dalam area gawang.
Sebuah gol yang cukup spektakuler karena dibuat dari luar kotak penalti dan bola mengarah ke penjaga gawang. Sebuah gol yang akan selalu diingat.
Pada menit 76, Sutiono Lamso menambah gol bagi Persib. Kedudukan 2-0 pun bertahan sampai pertandingan selesai dan Persib berhasil menjadi juara di perhelatan kompetisi Perserikatan terakhir tersebut, sebelum PSSI membentuk Liga Indonesia.
Persib Bandung dan PSM Makassar memang tidak bisa dipisahkan, karena kedua tim ini turut mewarnai perjalanan sepakbola di Indonesia. Maka, pertandingan hari Rabu 14 Oktober 2009 merupakan pertandingan 2 tim legendaris Indonesia.
Semoga saja untuk kesekian kalinya, Persib bisa menjinakan PSM yang kali ini akan bertindak sebagai tuan rumah.
Amin.

teu bisa mhabayamhkeun 80 rebu penonton disenayan… biru kabeh sigana…
nuhun ah, mugia eta sejarah berulang
aduh te kajamanan masa-masa eta ,masa persib ker edan -edan na.,,
mudah2 han taun ayena persib tiasa ngulang kasuksesan masa kapungkur amin..
keren lahh!!!
keren.,.,!!!!!