Tekad Dedi Jaga Tren Positif Masuki Fase Akhir Liga
Thursday, 24 February 2022 | 20:27
Tren positif ingin terus dirawat Persib demi memelihara peluang menjadi juara. Hasil positif digapai oleh Dedi Kusnandar dan kawan-kawan ketika bertanding melawan PSM dan Persipura di dua laga terakhir. Momentum ini tidak ingin dibiarkan lepas begitu saja oleh Dedi.
“Seperti biasa persiapan dari saya pribadi mempersiapkan fisik dan mental. Seperti apa yang dibilang pelatih tadi kita tahu waktu recovery kita tidak maksimal karena baru memainkan pertandingan. Tapi saya pribadi ingin menjaga momentum ini, kita ingin meraih kemenangan,” tutur Dedi dalam jumpa pers jelang laga, kamis (24/2).
Gelandang berusia 30 tahun ini kemungkinan akan mengisi pos Marc Klok karena akumulasi kartu kuning. Tekad untuk membantu Persib meraih hasil terbaik pun diusung Dedi. Sang pemain pun mengingatkan rekan setimnya untuk tidak percaya diri berlebih ketika menghadapi tim papan bawah.
“Tapi kami juga harus waspada, kita tahu Persela selalu memberikan kejutan. Jadinya kita harus tetap antisipasi walaupun kita juga sedang ada dalam tren positif. Kita pastinya optimis untuk bisa memenangkan pertandingan,” terang pemain bernomor punggung 11 ini.
Kompetisi Liga 1 2021/2022 sudah memasuki fase akhir, persaingan pun semakin ketat. Saling susul di klasemen juga ikut dipengaruhi laga lain seperti Arema yang pada laga kemarin tumbang di tangan Persebaya. Dengan jarak poin yang kian terpangkas, Dedi yakin gelar juara bisa dicapai Maung Bandung.
“Dari hasil pertandingan sebelumnya seperti tadi malam Arema itu (kalah). Jadi saya pribadi maupun teman-teman semakin optimistis kita masih ada di jalur juara. Mudah-mudahan bisa mendapat hasil yang bagus dan bisa semakin bagus lagi ke depannya,” tukasnya.

Tren positif ingin terus dirawat Persib demi memelihara peluang menjadi juara. Hasil positif digapai oleh Dedi Kusnandar dan kawan-kawan ketika bertanding melawan PSM dan Persipura di dua laga terakhir. Momentum ini tidak ingin dibiarkan lepas begitu saja oleh Dedi.
“Seperti biasa persiapan dari saya pribadi mempersiapkan fisik dan mental. Seperti apa yang dibilang pelatih tadi kita tahu waktu recovery kita tidak maksimal karena baru memainkan pertandingan. Tapi saya pribadi ingin menjaga momentum ini, kita ingin meraih kemenangan,” tutur Dedi dalam jumpa pers jelang laga, kamis (24/2).
Gelandang berusia 30 tahun ini kemungkinan akan mengisi pos Marc Klok karena akumulasi kartu kuning. Tekad untuk membantu Persib meraih hasil terbaik pun diusung Dedi. Sang pemain pun mengingatkan rekan setimnya untuk tidak percaya diri berlebih ketika menghadapi tim papan bawah.
“Tapi kami juga harus waspada, kita tahu Persela selalu memberikan kejutan. Jadinya kita harus tetap antisipasi walaupun kita juga sedang ada dalam tren positif. Kita pastinya optimis untuk bisa memenangkan pertandingan,” terang pemain bernomor punggung 11 ini.
Kompetisi Liga 1 2021/2022 sudah memasuki fase akhir, persaingan pun semakin ketat. Saling susul di klasemen juga ikut dipengaruhi laga lain seperti Arema yang pada laga kemarin tumbang di tangan Persebaya. Dengan jarak poin yang kian terpangkas, Dedi yakin gelar juara bisa dicapai Maung Bandung.
“Dari hasil pertandingan sebelumnya seperti tadi malam Arema itu (kalah). Jadi saya pribadi maupun teman-teman semakin optimistis kita masih ada di jalur juara. Mudah-mudahan bisa mendapat hasil yang bagus dan bisa semakin bagus lagi ke depannya,” tukasnya.

Memang persib belum saatnya jadi juara karena setiap kali harus memenangkan pertandingan malah mental pemain ngedrop ditambah lagi strategi pelatih di babak 1 malah memainkan pemain yang gak bisa lari seperti ezra & viscara
geus teu aneh ningali persib maen siga iat, geus teu aneh ningali maen imbang, geus teu aneh ningali persib medok, mun meunang kakara asa aneh, leuwih aneh deui mun kokorobet teu diganti… hahay deuuhh…
Untuk yg kesekian kali nya kecewa ku pelatih. Lawan tim papan bawah harus nya semangat buat memenangkan pertandingan, dan membuat gol sebanyak banyak nya. Tapi ini pemain pemain yg jelek malah di main kan. Padahal sisa pertandingan tinggal dikit lagi. Poin penuh wajib di tangan. Tapi pelatih merubah harapan untuk menggapai juara ðŸ˜ðŸ˜. Pelatih miskin strategi dan miskin melihat pemain yg siap turun dan yg blm.
Klo mau pemain jelek yang di main kan harus nya pelatih melihat skor nya dulu. Klo udah menang minimal 3-0 baru pemain cadangan yg turun. Bukan sebalik nya pemanin cadangan anu jadi stater pas katinggalan panik. Ujung ujung na ngorban keun peluang buat juara. Lebar pisan.
Leres eta pisan Kang, TERLALU MEREMEHKAN PERSELA Atawa si Robert ka interfensi ku WHU untuk menurunkan pemain TITIPAN (SUPARDI, VIZCARA, DEDI, JUPE, FEBRI)