Teja Dituntut Jalankan Peran Baru di Tim
Sunday, 01 March 2020 | 15:01
Penjaga gawang modern masa kini adalah mereka yang mampu terlibat lebih sering dalam permain. Melakukan komando di area pertahanan, juga seringnya ia keluar dari sarangnya.
Istilah tersebut dikenal sebagai sweeper keeper. Banyak situasi built-up serangan dimulai dari bola yang diberikan kiper sampai terjadi gol.
Namun tentu itu tidak mudah. Penjaga gawang Persib Teja Pakualam mengaku sempat kesulitan melakukan peran baru itu. Namun karena instingnya terus diasah, beberapa momen mampu ia jalankan.
“Awalnya kesulitan, tapi lama kelamaan jadi kebiasaan,” kata Teja. Robert Alberts pelatih Persib bahkan menginstruksikan ia agar lebih lihai menjadi sweeper keeper tersebut.
“Itu istruksi dari pelatih, coach Robert juga. Itu jadi pelajaran buat saya,” ungkat eks penjaga gawan Sriwijaya FC dan Semen Padang tersebut.
Guna menjalankan posisi penjaga gawang modern ia mesti memiliki kepercayaan diri yang tinggi, disertai teknik olah bola yang juga baik selain lihai dalam menangkap si kulit bundar.
Teja mengaku mulai dikenalkan peran tersebut ketika memperkuat tim sepakbola PON Sumatera Selatan pada perhelatan PON Jabar 2016 lalu. Namun saat itu ia tidak terlalu berani meninggalkan garis gawangnya, dan terkesan ragu.
“Mungkin di PON juga pernah seperti itu, cuma enggak terlalu sampai ke tengah, kalo sekarang kan sampai garis tengah,” ceritanya.
Dalam beberapa uji coba pramusim Persib lalu, Teja beberapa kali terlibat langsung di permainan. Sering melihatnya meninggalkan sarangnya guna melakukan penyelamatan.

Penjaga gawang modern masa kini adalah mereka yang mampu terlibat lebih sering dalam permain. Melakukan komando di area pertahanan, juga seringnya ia keluar dari sarangnya.
Istilah tersebut dikenal sebagai sweeper keeper. Banyak situasi built-up serangan dimulai dari bola yang diberikan kiper sampai terjadi gol.
Namun tentu itu tidak mudah. Penjaga gawang Persib Teja Pakualam mengaku sempat kesulitan melakukan peran baru itu. Namun karena instingnya terus diasah, beberapa momen mampu ia jalankan.
“Awalnya kesulitan, tapi lama kelamaan jadi kebiasaan,” kata Teja. Robert Alberts pelatih Persib bahkan menginstruksikan ia agar lebih lihai menjadi sweeper keeper tersebut.
“Itu istruksi dari pelatih, coach Robert juga. Itu jadi pelajaran buat saya,” ungkat eks penjaga gawan Sriwijaya FC dan Semen Padang tersebut.
Guna menjalankan posisi penjaga gawang modern ia mesti memiliki kepercayaan diri yang tinggi, disertai teknik olah bola yang juga baik selain lihai dalam menangkap si kulit bundar.
Teja mengaku mulai dikenalkan peran tersebut ketika memperkuat tim sepakbola PON Sumatera Selatan pada perhelatan PON Jabar 2016 lalu. Namun saat itu ia tidak terlalu berani meninggalkan garis gawangnya, dan terkesan ragu.
“Mungkin di PON juga pernah seperti itu, cuma enggak terlalu sampai ke tengah, kalo sekarang kan sampai garis tengah,” ceritanya.
Dalam beberapa uji coba pramusim Persib lalu, Teja beberapa kali terlibat langsung di permainan. Sering melihatnya meninggalkan sarangnya guna melakukan penyelamatan.

Ningali tatangga sabeulah maen meni gacor , kumaha atuh urang aya bahan di kekeak yeuh ku tatangga sabeulah.
ya mudah2n waeh persib rombak menejemenna.
Ah menurut urang mh biasa ttnga maen teu istimewa nu gacor mh persik bisa ngimbangan tuan rumah
Bobotoh karbitan mah bisana moyok jeung pesimis,
Teu kukumaha
Deuleu ayeuna tah kumaha… Kamari mah maen ge encan.
Kumeok memeh di pacok maen ge acan lain optimis
Soplok maneh mah
Mun pramusim hasil akhir bukan yg dicari, tah ayeuna mah kompetisi yg sesungguhnya hasil akhir yang utama. Rek maen alus rek goreng meunang ukur tina penalti teu masalah nu penting 3 poin. Gaya maen mah ngikuti mayoritas karakter pemain nu jadi starting line up we.
Insya Alloh persib juara
Persib mulai gacor yeuh.. Komo mun maenna di GBLA., 2 strikernya bisa hatrick.. semangat Sib.!!
Bobotoh karbitan mah bisana moyok jeung pesimis,