Taufiq Tanpa Kompromi Hadapi Mantan Tim
Sunday, 27 May 2018 | 10:23
Laga emosional akan dihadapi Taufiq ketika menjamu Persib dalam partai lanjutan Liga 1 2018. Karena gelandang mungil itu sempat menjadi punggawa Maung Bandung medio 2014-2016 lalu. Namun slot bermain yang minim di Kota Kembang lantas membuatnya memutuskan untuk angkat koper dan hijrah membela Bali United.
Taufiq pun menjelma menjadi pilar penting dalam pusat permainan Serdadu Tridatu. Bersama Fadil Sausu, peran dirinya membuat tim tetap seimbang saat menyerang dan bertahan. Musim 2017 pun jadi momentum reinkarnasi Taufiq dan nyaris saja sukses membawa Bali United naik tahta juara meski akhirnya kalah dari Bhayangkara.
Kembali bertemu dengan Persib namun dengan status lawan, pemain asal Tarakan itu pun siap tampil maksimal. Dirinya akan abaikan kedekatan hubungan dengan eks rekan setim demi profesionalisme. Karena kewajiban membawa Bali United meraih poin penuh di rumah sendiri adalah misi mutlak yang harus diburu.
“Ya perbedaannya engga ada, sama aja saya dengan menghadapi tim lain. Seperti saya saat ini saya bekerja di Bali, tentunya akan berikan 100 persen untuk Bali United ga ada (kompromi) dan sama-sama saja dengan tim yang lain,” ungkap Taufiq dalam jumpa pers jelang laga di Hotel Natya, Sabtu (26/5/).
Tiga tahun di Bandung, Taufiq cukup menikmati kesuksesan ketika mengenakan jersey Persib. Dirinya ikut berperan saat raih titel Jawara ISL 2014 sekaligus memutus catatan puasa gelar selama 19 tahun. Dia juga jadi bagian Persib kala naik podium di gelaran Piala Presiden 2015 silam.

Laga emosional akan dihadapi Taufiq ketika menjamu Persib dalam partai lanjutan Liga 1 2018. Karena gelandang mungil itu sempat menjadi punggawa Maung Bandung medio 2014-2016 lalu. Namun slot bermain yang minim di Kota Kembang lantas membuatnya memutuskan untuk angkat koper dan hijrah membela Bali United.
Taufiq pun menjelma menjadi pilar penting dalam pusat permainan Serdadu Tridatu. Bersama Fadil Sausu, peran dirinya membuat tim tetap seimbang saat menyerang dan bertahan. Musim 2017 pun jadi momentum reinkarnasi Taufiq dan nyaris saja sukses membawa Bali United naik tahta juara meski akhirnya kalah dari Bhayangkara.
Kembali bertemu dengan Persib namun dengan status lawan, pemain asal Tarakan itu pun siap tampil maksimal. Dirinya akan abaikan kedekatan hubungan dengan eks rekan setim demi profesionalisme. Karena kewajiban membawa Bali United meraih poin penuh di rumah sendiri adalah misi mutlak yang harus diburu.
“Ya perbedaannya engga ada, sama aja saya dengan menghadapi tim lain. Seperti saya saat ini saya bekerja di Bali, tentunya akan berikan 100 persen untuk Bali United ga ada (kompromi) dan sama-sama saja dengan tim yang lain,” ungkap Taufiq dalam jumpa pers jelang laga di Hotel Natya, Sabtu (26/5/).
Tiga tahun di Bandung, Taufiq cukup menikmati kesuksesan ketika mengenakan jersey Persib. Dirinya ikut berperan saat raih titel Jawara ISL 2014 sekaligus memutus catatan puasa gelar selama 19 tahun. Dia juga jadi bagian Persib kala naik podium di gelaran Piala Presiden 2015 silam.

ya bagus, profesional aja. cuma jiwa tarkam dan propaganda manajemen pelit doang yang masi mengelu-elukan maen pake hati
Balik k persib pik pling cdangn.
Biasa aja lagi, bumbu beritana sok rada didramatisir, ari gawe mah kumaha dunungan anu ngagajih …
(tugas) amaen profesional hanya hiji: membela yg BAYAR! Muhun?
Ngomong naon maneteh Taufiq, jiga pamaen Hade wae….
Di Persib pamaen jiga didinya moal kapake….