Tantangan Bagi Atep di Balik Golnya
Saturday, 15 September 2018 | 13:36
Generasi emas Persib di 2014 lalu perlahan mulai diregenerasi, tercatat hanya beberapa nama yang kini promosi ke skuat inti atau masih bertahan di starting eleven. Bahkan, sang kapten Atep pun harus bersabar banyak duduk di bangku cadangan musim ini.
Musim telah berganti, pemain baru berdatangan, pelatih Mario Gomez membawa perubahan signifikan. Bagi Atep, kondisi tersebut adalah sebuah tantangan bagi pemain-pemain lama agar bisa terus bersaing di dalam tim dengan sistem yang baru.
“Yang pasti setiap musim kita kedatangan pemain pemain baru, otomtis kita harus bersaing apalagi dengan pelatih baru kita harus beradaptasi dengan sistem yang diterapkan,” papar Atep menjawab tantangan ia musim ini.
Atep mengerti akan keperluan pelatih menjalankan skemanya. Materi pemain Persib di starting pun berubah drastis dibanding dua musim sebelumnya. Tercatat hanya Supardi, Dedi Kusnandar, dan M Natshir, pemain lama yang sering jadi langganan inti.
Itu memberikan efek dampak kepada lawan, mereka sulit menebak bagaimana sistem skema dari Gomez berjalan. Terlebih penerapan formasi 4-4-2 mengubah pakem 4-3-3 Maung Bandung sebelumnya yang telah diketahui klub-klub Liga 1 yang mengandalkan sayap dimana ada Atep dan Febri Hariyadi di kedua sisinya.
“Tentu tidak mudah karena tim tim lain pasti akan mengantisipasi karena lebih tahu karakter kalau saya main. Jadi tidak mudah lagi untuk saya bisa cetak gol,” terangnya.
Pasca mencetak gol kontra Arema FC kemarin membuat Atep tak akan pernah menyerah untuk terus berjuang demi mendapat menit bermain dan berkontribusi untuk tim. Sedikit pembuktiannya kemarin, menunjukkan ‘The Lord’ masih bisa memberikan hal positif di tim.
“Jadi kunci susksenya adalah tetap berusaha latihan keras karena hanya itu yang bisa dilakukan karena saya juga harus bisa bersaing dengan pemain pemain muda yang baru muncul. Saya juga harus menjaga touch saya, saya juga jarus menjaga kondisi saya, pola makanan harus dijaga, disiplin, pola tidur juga harus dijaga,” bebernya.

Generasi emas Persib di 2014 lalu perlahan mulai diregenerasi, tercatat hanya beberapa nama yang kini promosi ke skuat inti atau masih bertahan di starting eleven. Bahkan, sang kapten Atep pun harus bersabar banyak duduk di bangku cadangan musim ini.
Musim telah berganti, pemain baru berdatangan, pelatih Mario Gomez membawa perubahan signifikan. Bagi Atep, kondisi tersebut adalah sebuah tantangan bagi pemain-pemain lama agar bisa terus bersaing di dalam tim dengan sistem yang baru.
“Yang pasti setiap musim kita kedatangan pemain pemain baru, otomtis kita harus bersaing apalagi dengan pelatih baru kita harus beradaptasi dengan sistem yang diterapkan,” papar Atep menjawab tantangan ia musim ini.
Atep mengerti akan keperluan pelatih menjalankan skemanya. Materi pemain Persib di starting pun berubah drastis dibanding dua musim sebelumnya. Tercatat hanya Supardi, Dedi Kusnandar, dan M Natshir, pemain lama yang sering jadi langganan inti.
Itu memberikan efek dampak kepada lawan, mereka sulit menebak bagaimana sistem skema dari Gomez berjalan. Terlebih penerapan formasi 4-4-2 mengubah pakem 4-3-3 Maung Bandung sebelumnya yang telah diketahui klub-klub Liga 1 yang mengandalkan sayap dimana ada Atep dan Febri Hariyadi di kedua sisinya.
“Tentu tidak mudah karena tim tim lain pasti akan mengantisipasi karena lebih tahu karakter kalau saya main. Jadi tidak mudah lagi untuk saya bisa cetak gol,” terangnya.
Pasca mencetak gol kontra Arema FC kemarin membuat Atep tak akan pernah menyerah untuk terus berjuang demi mendapat menit bermain dan berkontribusi untuk tim. Sedikit pembuktiannya kemarin, menunjukkan ‘The Lord’ masih bisa memberikan hal positif di tim.
“Jadi kunci susksenya adalah tetap berusaha latihan keras karena hanya itu yang bisa dilakukan karena saya juga harus bisa bersaing dengan pemain pemain muda yang baru muncul. Saya juga harus menjaga touch saya, saya juga jarus menjaga kondisi saya, pola makanan harus dijaga, disiplin, pola tidur juga harus dijaga,” bebernya.

Syukur atuh tep ari msh inget mah… Saingana berat tuda, gojali, febri, pmain ngora. Bahkn si patrick og bs jd syp.
Menurut uing si patrick wanggai ga bisa jadi sayap, dia cuma bisa striker atau second striker.
Tos teu aneh kang si patrick maen di sayap mah…
Semua pemain harus siap berkontribusi ketika pelatih memberi kepercayaan untuk bermain.
Atep alusna maen babak ka 2..
Supersub