Tanpa Titel Juara, Gelar Top Skorer Samsul Terasa Hambar
Wednesday, 06 April 2016 | 13:22
Penyerang Persib Bandung, Samsul Arif, muncul sebagai top scorer Piala Bhayangkara 2016 bersama Alberto ‘Beto’ Goncalves dengan torehan 3 gol. Hanya saja sang bomber mengaku tidak bangga dengan penghargaan yang diterimanya. Bukan karena harus berbagi tempat dengan Beto, tapi lantaran Maung Bandung gagal menyabet trofi utama sebagai kampiun turnamen. Sejak awal targetnya adalah membawa Persib juara, bukan menjadi pencetak gol terbanyak.
Di partai final, Samsul memang kurang menunjukkan aksinya sebagai tumpuan mencetak gol bersama Juan Belencoso di depan. Dia tampak kesulitan melepaskan penjagaan dari pemain terbaik turnamen, Johan Alfarizie hingga akhirnya diganti oleh David Laly. Padahal di fase grup, aksi pemain yang sering disandingkan dengan Del Piero itu begitu moncer karena mampu mencetak gol beruntun dalam 3 laga.
“Rasanya hambar, karena Persib kalah di final,” kata pemain asal Bojonegoro ini, Senin (4/4) lalu.
Namun predikat top scorer harus tetap dia syukuri karena cukup sulit untuk meraih titel tersebut di tengah ketatnya persaingan dengan striker klub rival. Hal ini juga semakin mendongkrak semangatnya dalam menatap ISC 2016 bersama Persib dan memutus rasa penasarannya. Terlebih Samsul sudah semakin nyetel dengan taktik Dejan Antonic dan rekan-rekannya yang lain di tim.
“Tapi tentunya saya bersyukur. Alhamdulilah bisa menjadi top skor,” tegasnya.

Penyerang Persib Bandung, Samsul Arif, muncul sebagai top scorer Piala Bhayangkara 2016 bersama Alberto ‘Beto’ Goncalves dengan torehan 3 gol. Hanya saja sang bomber mengaku tidak bangga dengan penghargaan yang diterimanya. Bukan karena harus berbagi tempat dengan Beto, tapi lantaran Maung Bandung gagal menyabet trofi utama sebagai kampiun turnamen. Sejak awal targetnya adalah membawa Persib juara, bukan menjadi pencetak gol terbanyak.
Di partai final, Samsul memang kurang menunjukkan aksinya sebagai tumpuan mencetak gol bersama Juan Belencoso di depan. Dia tampak kesulitan melepaskan penjagaan dari pemain terbaik turnamen, Johan Alfarizie hingga akhirnya diganti oleh David Laly. Padahal di fase grup, aksi pemain yang sering disandingkan dengan Del Piero itu begitu moncer karena mampu mencetak gol beruntun dalam 3 laga.
“Rasanya hambar, karena Persib kalah di final,” kata pemain asal Bojonegoro ini, Senin (4/4) lalu.
Namun predikat top scorer harus tetap dia syukuri karena cukup sulit untuk meraih titel tersebut di tengah ketatnya persaingan dengan striker klub rival. Hal ini juga semakin mendongkrak semangatnya dalam menatap ISC 2016 bersama Persib dan memutus rasa penasarannya. Terlebih Samsul sudah semakin nyetel dengan taktik Dejan Antonic dan rekan-rekannya yang lain di tim.
“Tapi tentunya saya bersyukur. Alhamdulilah bisa menjadi top skor,” tegasnya.
