Tanpa Kompetisi, Rudiyana Makin Kehilangan Kesempatan
Saturday, 13 June 2015 | 20:23
Terhentinya kompetisi yang diikuti oleh Persib Bandung sangat disayangkan oleh penyerang mereka, Rudiyana. Karena dia berharap banyak mendapat kesempatan bermain di musim ini mengingat banyaknya laga yang akan dilakoni Maung Bandung. Semula Persib akan bertanding di 3 ajang sekaligus yaitu Liga Super Indonesia, AFC Cup dan Piala Indonesia. Nyatanya Persib harus tersingkir di babak 16 kompetisi antar klub Asia dan hanya bermain 2 kali di kompetisi domestik.
Alhasil di musim ini, Rudi belum sekalipun dipercaya untuk tampil di laga resmi. Padahal pemain berusia 23 tahun itu bertekad memperlihatkan kemampuannya pada sang arsitek, Jajang Nurjaman. Bahkan di laga uji coba pun menit bermainnya jauh berkurang ketimbang musim lalu.
“Sedih juga dengan banyaknya kompetisi Persib jalani banyak kesempatan main. Tapi nasib beda, FIFA banned kita jadi sedih, kesempatan perlihatkan kemampuan berkurang,” ujarnya saat diwawancara di rumahnya belum lama ini.
Untuk menjaga sentuhan dia agar tidak menurun drastis, di libur kompetisi ini dia mengaku sudah menerima tawaran untuk bermain di laga tarkam. Menurutnya pertandingan itu bagus untuk membuat kemampuan pemain terus terpelihara, bukan semata ingin mencari pemasukan tambahan.
“Kalau tarkam buat jaga kondisi, jaga kebugaran sentuhan bola. Ga terlalu materi, paling utama ke fisik. Ya kalau misalkan ada yang ngajak ga memungkiri ga ikut,” ujarnya.
Mengenai laga tarkam yang dikenal kerap berlangsung keras dan menjurus kasar, Rudi mengakui dia juga khawatir dengan hal itu. Karena bisa saja terjangan lawan membuatnya cedera. “Ketakutan pasti ada karena sepakbola ada kontak fisik. Main hati-hati aja,” tutupnya.

Terhentinya kompetisi yang diikuti oleh Persib Bandung sangat disayangkan oleh penyerang mereka, Rudiyana. Karena dia berharap banyak mendapat kesempatan bermain di musim ini mengingat banyaknya laga yang akan dilakoni Maung Bandung. Semula Persib akan bertanding di 3 ajang sekaligus yaitu Liga Super Indonesia, AFC Cup dan Piala Indonesia. Nyatanya Persib harus tersingkir di babak 16 kompetisi antar klub Asia dan hanya bermain 2 kali di kompetisi domestik.
Alhasil di musim ini, Rudi belum sekalipun dipercaya untuk tampil di laga resmi. Padahal pemain berusia 23 tahun itu bertekad memperlihatkan kemampuannya pada sang arsitek, Jajang Nurjaman. Bahkan di laga uji coba pun menit bermainnya jauh berkurang ketimbang musim lalu.
“Sedih juga dengan banyaknya kompetisi Persib jalani banyak kesempatan main. Tapi nasib beda, FIFA banned kita jadi sedih, kesempatan perlihatkan kemampuan berkurang,” ujarnya saat diwawancara di rumahnya belum lama ini.
Untuk menjaga sentuhan dia agar tidak menurun drastis, di libur kompetisi ini dia mengaku sudah menerima tawaran untuk bermain di laga tarkam. Menurutnya pertandingan itu bagus untuk membuat kemampuan pemain terus terpelihara, bukan semata ingin mencari pemasukan tambahan.
“Kalau tarkam buat jaga kondisi, jaga kebugaran sentuhan bola. Ga terlalu materi, paling utama ke fisik. Ya kalau misalkan ada yang ngajak ga memungkiri ga ikut,” ujarnya.
Mengenai laga tarkam yang dikenal kerap berlangsung keras dan menjurus kasar, Rudi mengakui dia juga khawatir dengan hal itu. Karena bisa saja terjangan lawan membuatnya cedera. “Ketakutan pasti ada karena sepakbola ada kontak fisik. Main hati-hati aja,” tutupnya.
