Tanpa Hati, Lebih Baik Pergi!
Monday, 07 December 2015 | 18:28
Beberapa hari ini berita terkait konflik yang terjadi ditubuh Persib Bandung, antara manajemen dengan pemain semakin memanas, bukan bermaksud memperkeruh keadaan yang ada saat ini tapi disini saya memiliki pandangan tersendiri sebagai bobotoh Persib, entah kebetulan atau tidak beberapa tahun terakhir ini Persib sering ditinggal pemain bintangnya tanpa adanya kejelasan bagi bobotoh, seperti kasus Serginho Van Dijk, Eka Ramdani, Ferdinand Sinaga, mereka pergi begitu saja dan meninggalkan sebuah tanda tanya dibenak para bobotoh, dengan adanya ketidak jelasan seperti ini malah menimbulkan banyak isu yang berkembang terkait manajemen dan pemain.
Bagi bobotoh, kepergian pemain yang berkontribusi besar terhadap tim mungkin memang berat tapi semua pasti dapat menerimanya, Persib tak perlu khawatir kehilangan dukungan dengan perginya beberapa pemain berkualitas tersebut, 19 tahun tanpa gelar pun bobotoh selalu ada untuk Persib, tapi bobotoh pun tentu ingin mendapatkan kejelasan terkait perginya pemain tersebut agar tidak termakan isu-isu yang berkembang liar, pemain datang dengan baik, pergi pun dengan baik.
Dengan adanya kejadian yang terasa berulang-ulang ini wajar saja jika para bobotoh memiliki tanda tanya besar kepada PT.PBB selaku pemilik sah Persib, ada apa dengan Persib? apakah ada orang yang tak memiliki hati untuk Persib didalam tubuh Persib itu sendiri? Kami semua pasti tahu sejak berdirinya PT.PBB ini membuat Persib menjadi tim professional yang tentu saja tujuannya bukan hanya prestasi tim tapi keuntungan agar neraca keuangan tetap surplus, kami pun tahu sebagai tim professional, Persib harus menjaga neraca keuangan tersebut untuk membiayai tim mengarungi kompetisi, tapi janganlah lupa jika Persib ini tim sepakbola yang harus terus berprestasi bukan sekedar tempat untuk berbisnis, jika hanya ingin mencari keuntungan tanpa memiliki hati untuk Persib, lebih baik pergi mencari bisnis ditempat lain.
Sebenarnya masalah ini tak harus terjadi, jika saja konflik antara PSSI dengan Menpora tidak terjadi yang mengakibatkan liga terhenti, karena liga terhenti maka dampaknya sangat terasa terutama pada Persib Bandung yang sudah menjalin banyak kerjasama dengan para sponsornya, dan terbukti saat sebelum adanya konflik antara PSSI dengan Menpora, para pemain Persib tidak ada yang mengeluh dengan kontrak yang diberikan. Dengan terhentinya liga maka membuat kerjasama antara manajemen Persib, sponsor, dan pemain menjadi tidak jelas, hingga akhirnya diadakan beberapa turnamen yang tentunya jauh berbeda dengan liga yang sudah jelas akan menjalani berapa banyak pertandingan selama satu musim, sedangkan turnamen hanya beberapa pertandingan saja yang pasti, yaitu pada babak penyisihan grup, sehingga menyulitkan untuk melakukan kontrak terhadap pemain dan akhirnya berujung seperti saat ini, satu persatu pemain pergi.
Pemain datang dan pergi, tapi Persib selalu dihati, untuk pemain yang memilih hijrah dari Persib, saya ucapkan terima kasih telah memberikan kemampuan terbaiknya selama ini hingga Persib juara, dan untuk pemain yang memilih tetap berseragam Persib, saya ucapkan terima kasih juga sebanyak-banyaknya karena masih mau membela dan berjuang bersama Persib meski dalam kondisi ketidakjelasan kompetisi, tunjukkanlah bahwa kalian mampu mengangkat kembali prestasi Persib. Kita semua harus menghargai setiap usaha yang mereka lakukan, baik itu pihak manajemen ataupun pemain yang sudah berusaha sebaik mungkin untuk Persib, tetapi saya berharap kasus-kasus ini tidak terulang lagi seperti yang saya katakan tadi, jika tak memiliki hati untuk Persib lebih baik pergi, dan spesial untuk PSSI dan Menpora semoga apa yang kalian lakukan saat ini benar-benar untuk kepentingan sepakbola nasional, bukan kepentingan pribadi atau golongan saja, sekali lagi bila tak memiliki hati lebih baik pergi!.
Sekian tulisan yang lebih mengarah pada curahan hati seorang bobotoh berakun twitter @AlbertWDNamara yang hanya merasa memiliki Persib dengan hati, mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan ataupun ada pihak yang tersinggung terhadap isi tulisan.

Beberapa hari ini berita terkait konflik yang terjadi ditubuh Persib Bandung, antara manajemen dengan pemain semakin memanas, bukan bermaksud memperkeruh keadaan yang ada saat ini tapi disini saya memiliki pandangan tersendiri sebagai bobotoh Persib, entah kebetulan atau tidak beberapa tahun terakhir ini Persib sering ditinggal pemain bintangnya tanpa adanya kejelasan bagi bobotoh, seperti kasus Serginho Van Dijk, Eka Ramdani, Ferdinand Sinaga, mereka pergi begitu saja dan meninggalkan sebuah tanda tanya dibenak para bobotoh, dengan adanya ketidak jelasan seperti ini malah menimbulkan banyak isu yang berkembang terkait manajemen dan pemain.
Bagi bobotoh, kepergian pemain yang berkontribusi besar terhadap tim mungkin memang berat tapi semua pasti dapat menerimanya, Persib tak perlu khawatir kehilangan dukungan dengan perginya beberapa pemain berkualitas tersebut, 19 tahun tanpa gelar pun bobotoh selalu ada untuk Persib, tapi bobotoh pun tentu ingin mendapatkan kejelasan terkait perginya pemain tersebut agar tidak termakan isu-isu yang berkembang liar, pemain datang dengan baik, pergi pun dengan baik.
Dengan adanya kejadian yang terasa berulang-ulang ini wajar saja jika para bobotoh memiliki tanda tanya besar kepada PT.PBB selaku pemilik sah Persib, ada apa dengan Persib? apakah ada orang yang tak memiliki hati untuk Persib didalam tubuh Persib itu sendiri? Kami semua pasti tahu sejak berdirinya PT.PBB ini membuat Persib menjadi tim professional yang tentu saja tujuannya bukan hanya prestasi tim tapi keuntungan agar neraca keuangan tetap surplus, kami pun tahu sebagai tim professional, Persib harus menjaga neraca keuangan tersebut untuk membiayai tim mengarungi kompetisi, tapi janganlah lupa jika Persib ini tim sepakbola yang harus terus berprestasi bukan sekedar tempat untuk berbisnis, jika hanya ingin mencari keuntungan tanpa memiliki hati untuk Persib, lebih baik pergi mencari bisnis ditempat lain.
Sebenarnya masalah ini tak harus terjadi, jika saja konflik antara PSSI dengan Menpora tidak terjadi yang mengakibatkan liga terhenti, karena liga terhenti maka dampaknya sangat terasa terutama pada Persib Bandung yang sudah menjalin banyak kerjasama dengan para sponsornya, dan terbukti saat sebelum adanya konflik antara PSSI dengan Menpora, para pemain Persib tidak ada yang mengeluh dengan kontrak yang diberikan. Dengan terhentinya liga maka membuat kerjasama antara manajemen Persib, sponsor, dan pemain menjadi tidak jelas, hingga akhirnya diadakan beberapa turnamen yang tentunya jauh berbeda dengan liga yang sudah jelas akan menjalani berapa banyak pertandingan selama satu musim, sedangkan turnamen hanya beberapa pertandingan saja yang pasti, yaitu pada babak penyisihan grup, sehingga menyulitkan untuk melakukan kontrak terhadap pemain dan akhirnya berujung seperti saat ini, satu persatu pemain pergi.
Pemain datang dan pergi, tapi Persib selalu dihati, untuk pemain yang memilih hijrah dari Persib, saya ucapkan terima kasih telah memberikan kemampuan terbaiknya selama ini hingga Persib juara, dan untuk pemain yang memilih tetap berseragam Persib, saya ucapkan terima kasih juga sebanyak-banyaknya karena masih mau membela dan berjuang bersama Persib meski dalam kondisi ketidakjelasan kompetisi, tunjukkanlah bahwa kalian mampu mengangkat kembali prestasi Persib. Kita semua harus menghargai setiap usaha yang mereka lakukan, baik itu pihak manajemen ataupun pemain yang sudah berusaha sebaik mungkin untuk Persib, tetapi saya berharap kasus-kasus ini tidak terulang lagi seperti yang saya katakan tadi, jika tak memiliki hati untuk Persib lebih baik pergi, dan spesial untuk PSSI dan Menpora semoga apa yang kalian lakukan saat ini benar-benar untuk kepentingan sepakbola nasional, bukan kepentingan pribadi atau golongan saja, sekali lagi bila tak memiliki hati lebih baik pergi!.
Sekian tulisan yang lebih mengarah pada curahan hati seorang bobotoh berakun twitter @AlbertWDNamara yang hanya merasa memiliki Persib dengan hati, mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan ataupun ada pihak yang tersinggung terhadap isi tulisan.

aduhhh
keunnn lahh,keun bae,doa kn we ka hareup na ma,persib menang nu lewih hade pemain jng manajemena,bisa dei ngabanggakeun bobotoh..jeng jawa barat..amin..juara.
Jadi nu di maksud persib banget teh pemaena atau managemen na ??
Lamun ngartian “bila hanya perpikir bisnis dan tidak pake hati lebih baik pergi”
Pemain dan datang dan pergi dan persib tetap 1
Emang gampang kitu ngurus managemen suatu PT teh..pendukung bisa na milu arus ngan mikir saha yeuh nu salah…saya pribadi masih jauh lebih percaya ka managemen persib..lamun emang teu make hate ngurus persib mah moal ka nepi jiga ayeuna dimana managemen persib jadi satu satu nya yang paling stabil di INDONESIA….