Tanggapan Teddy Tjahjono Soal Seruan Robert Out
Monday, 24 January 2022 | 20:04
Hitung-hitungan data statistik dan poin dalam semusim, Robert Alberts saat ini adalah pelatih terbaik dibandingkan pelatih sebelumnya Mario Gomez yang menangani klub secara penuh di musim 2018. Dari 20 pertandingan Gomez mengumpulkan 35 poin, sementara Robert kumpulkan 40 poin.
Persib juga saat ini masih berpeluang besar menjadi juara. Persaingan ke puncak klasemen hanya berjarak tiga poin. Dengan sisa 14 pertandingan tentu banyak rasa optimisme atas proyek yang sedang dibangun Robert Alberts dan akan diketahui hasilnya akhir musim Liga 1 2021/2022.
Meski data statistik menunjukkan hasil positif, namun ketidakpuasan terlihat di kalangan Bobotoh dengan tuntutan Robert Out yang digemakan di media sosial. Seperti yang terlihat ketika Persib menang 1-0 lawan Borneo FC (18/1/2022). Hasil memang menang, namun secara permainan dianggap kurang memuaskan dianggap minim taktik strategi.
Direktur Persib Teddy Tjahjono menanggapi tuntutan Robert keluar, menurutnya semua pihak harus lebih bijaksana menyerukan sesuatu berdasarkan hasil statistik yang ditunjukkan. Persib masih berada di jalur juara, manajemen masih percaya tim di tangan Robert Alberts.
“Kembali lagi kita semua harus bicara sesuai fakta, pertanyaan dari saya apakah teman-teman yang bicara ini sudah lihat fakta atau belum? Sebenarnya supaya bijaksana sebelum mengutarakan sesuatu harus tahu apa yang dibicarakan,” tanggap Teddy.
Sampai pekan ke-20 ini Persib mengumpulkan 12 kemenangan, 4 kali imbang, dan 4 kekalahan. 27 gol serta 13 kali kemasukkan adalah raihan yang masih dianggap positif. “Saya rasa secara data statistik menang 12 kali, draw 4, kalah 4, itu masih kinerja bagus dibanding sebelum-sebelumnya. Disana kita evaluasi, kalau buat tadi ditanyakan imbauan begitu (lihat data dan faktanya),” kata Teddy.
Ia ingin seluruh pihak penggemar Persib mendukung terus perjuangan Maung Bandung musim ini menjadi juara di Liga 1 2021/2022. Perjuangan masih panjang, peluang meraih trofi terbuka lebar. Dukungan positif saat ini dibutuhkan penggawa Persib menyelesaikan 14 pertandingan.
“Kami sebagai tim Persib kita masih berada di jalur juara, beda tiga poin dari peringkat pertama, masih panjang perjuangan kita, sebaiknya didukung secara positif karena kita masih berada di trek juara, punua harapan besar juara. Sebaiknya sebagai pendukung, kita dukung positif, kita dukung jadi juara, jangan sampai kita sudah berada di trek diganggu dengan hal negatif,” imbuhnya.

Hitung-hitungan data statistik dan poin dalam semusim, Robert Alberts saat ini adalah pelatih terbaik dibandingkan pelatih sebelumnya Mario Gomez yang menangani klub secara penuh di musim 2018. Dari 20 pertandingan Gomez mengumpulkan 35 poin, sementara Robert kumpulkan 40 poin.
Persib juga saat ini masih berpeluang besar menjadi juara. Persaingan ke puncak klasemen hanya berjarak tiga poin. Dengan sisa 14 pertandingan tentu banyak rasa optimisme atas proyek yang sedang dibangun Robert Alberts dan akan diketahui hasilnya akhir musim Liga 1 2021/2022.
Meski data statistik menunjukkan hasil positif, namun ketidakpuasan terlihat di kalangan Bobotoh dengan tuntutan Robert Out yang digemakan di media sosial. Seperti yang terlihat ketika Persib menang 1-0 lawan Borneo FC (18/1/2022). Hasil memang menang, namun secara permainan dianggap kurang memuaskan dianggap minim taktik strategi.
Direktur Persib Teddy Tjahjono menanggapi tuntutan Robert keluar, menurutnya semua pihak harus lebih bijaksana menyerukan sesuatu berdasarkan hasil statistik yang ditunjukkan. Persib masih berada di jalur juara, manajemen masih percaya tim di tangan Robert Alberts.
“Kembali lagi kita semua harus bicara sesuai fakta, pertanyaan dari saya apakah teman-teman yang bicara ini sudah lihat fakta atau belum? Sebenarnya supaya bijaksana sebelum mengutarakan sesuatu harus tahu apa yang dibicarakan,” tanggap Teddy.
Sampai pekan ke-20 ini Persib mengumpulkan 12 kemenangan, 4 kali imbang, dan 4 kekalahan. 27 gol serta 13 kali kemasukkan adalah raihan yang masih dianggap positif. “Saya rasa secara data statistik menang 12 kali, draw 4, kalah 4, itu masih kinerja bagus dibanding sebelum-sebelumnya. Disana kita evaluasi, kalau buat tadi ditanyakan imbauan begitu (lihat data dan faktanya),” kata Teddy.
Ia ingin seluruh pihak penggemar Persib mendukung terus perjuangan Maung Bandung musim ini menjadi juara di Liga 1 2021/2022. Perjuangan masih panjang, peluang meraih trofi terbuka lebar. Dukungan positif saat ini dibutuhkan penggawa Persib menyelesaikan 14 pertandingan.
“Kami sebagai tim Persib kita masih berada di jalur juara, beda tiga poin dari peringkat pertama, masih panjang perjuangan kita, sebaiknya didukung secara positif karena kita masih berada di trek juara, punua harapan besar juara. Sebaiknya sebagai pendukung, kita dukung positif, kita dukung jadi juara, jangan sampai kita sudah berada di trek diganggu dengan hal negatif,” imbuhnya.

Ulah di bandingkeun jeung abah gomes atuh, kan apal pas abah gomes ngalatih aya tim batur nu geus jatah juara. Jadi sakumaha alus oge di licikan wae.
Sekarang tinggal coach Robert ngolah team Persib ini. Kalau Bruno dan David belum siap benar parkit dulu dibangku cadangan sambil mengamati permainan persib dan lawannya. Kapan saatnya masuk lapangan.
geus ulah sina out wae, masalahna aya di pamaen oge nu mental tandingna teu bisa naek, teuing geus mentok, jenuh, loba pressure, antep we nepi ka match 34, mun beuki mejus, kakara ganti di liga taun hareup, sakalian jeung duo samba na, asa ngalawak ningali 2 jelema eta maen…
Teddy pasti muji muji si Rene sabab teu loba protes, lamun ngabandingkeun lain nilai tapi kwalitas permainan, jeung masa depan pemain muda, Rene paling teu percaya ka pamain muda. Liga jaman gomes can aya covid jadi wajar klub Aralus. Tapi Rene teu bisa nyetak pamain ngora… Saha.. Sok.. Teddy? Pamaen masa Rene
abdi mah ek persib ka hiji oge
ai maen butut mah sebut we butut
dengan materi pemain edan ti tim batur
tapi maen jiga asolalee
teu worth it
Masalahna saeutik…Bobotoh (penonton) teu meunang ka Stadion…Jadi persib main euweuh Getihan…. Adrenalin na kurang kapacu…antukna babari capek jeung frustasi lamun hese nyieun Gol…. Kabeh Tim ge kitu… tinggal kumaha terus ngompa adrenalin pelatih jeung pamaen…tah salah sahiji kritik bobotoh ge lumayan jang eta
tapi kang,, aya ku aya na bobotoh,, lamun eleh persib ngadon ngaruksak.. TEU DEWASA bobotoh na.. kesan na di POYOK di LEBOK.. menang di surakan eleh di baledogan,, tapi anggeur weh ngadukung..
masalahna maenbola ayn geus teu nararafsu.., geus loba kapentingan, untung aya abah gomez jadi kapanggih liga sinetron
secara statistik jeung fakta memang bener alus tapi secara permainan memprihatinkan…masih aya nu nyebut materi pemain harade tapi nyata na ngandelkeun pemaen ngora (bekham) jang berkreasi…maen 2 striker tapi kerjasama na euweuh jadi asa maen sorangan2 teu siga bauman jeung eze…sayap euweuh nu bisa ngumpan siga ghojali….evaluasi na individu geura sesuai posisi na mang rene
Bae..ah rek kitu
Rek kieu 0ge da moal d bere duit
Pasti dibela karena Robert ga banyak “nyanyi”. Kalau mau pakai statistik:
1. Bandingkan kualitas skuad Gomez vs Robert, ini pemain naturalisasi aja ada 4
2. Berapa banyak uang yg di keluarkan untuk transfer pemain
3. Persib jaman Gomez sering “pincang”, pemain utama sering kena skors
Musim ini udah ganti 2 striker asing tapi masih aja seret gol. Padahal yg salah bukan strikernya, tapi pola permainannya. Tiap pertandingan strikernya kekurangan suplai bola. Ga akan pernah maju sepakbola kita selama “lingkungan” nya masih seperti ini. Mending nonton bulu tangkis. Ga banyak gaya & drama, prestasi tingkat dunia
Abdi mh satuju kalo Mang Robet dipertahankeun…nu harus dievaluasi mh jajaran tim pelatih fisik…katingali ieuh tina fisik para pamaen…contona kg Haryono, Maman, Toncip…nju di Persib postur tubuhna jadi barareuuuhhhh….kurg ideal kggo atlet mh (asana th)…tpi saparantos di klub luar…postur tubuh para beliau kembali ka asal dei…pnampilan aranjeuna jadi tarangginas deui…
heheeeee…