
PT LIB telah melakukan pertemuan dengan perwakilan klub Liga 1 dan 2 untuk meminta masukannya terkait kompetisi. Mayoritas klub ingin kompetisi musim 2020 dihentikan dan menggelar musim baru. Dalam proyeksinya, LIB membuat opsi untuk memainkan Liga 1 2021 pada Maret mendatang.
Nahkoda Persib, Robert Rene Alberts menanggapi rencana tersebut. Menurutnya liga digelar Maret itu terlalu dini karena kondisi klub-klub sedang ada di titik nadir. Para kontestan Liga 1 meliburkan timnya bahkan ada klub yang dibubarkan. Menurutnya butuh waktu untuk memulihkan itu.
“Rencana untuk menjalankan liga bulan Maret juga terlalu cepat. Setiap klub belum mulai berlatih, dan banyak klub masih mencari pemain asing baru. Kami berbicara mengenai kualitas liga serta antusiasme untuk suporter dan standar dari sepakbola Indonesia dalam platform yang lebih besar,” kata Robert saat diwawancara, Senin (18/1).
Menurutnya penting bagi operator kompetisi maupun peserta untuk bersiap sebaik mungkin guna bertarung di lapangan. Awalan yang bagus menurutnya bisa seperti kompetisi musim 2017 lalu saat Indonesia baru lepas dari sanksi FIFA. Saat itu ada regulasi marquee player yang membuat mata tertuju ke sepakbola Indonesia.
“Karena jangan lupa juga, banyak orang yang membicarakan sepakbola Indonesia ketika dimulai lagi (musim 2017) dan Persib Bandung mendatangkan pemain besar seperti Michael Essien, itu menarik perhatian dunia melihat sepakbola di Indonesia,” lanjut eks pemain Ajax Amsterdam tersebut.
Robert menilai terlalu sempit waktu bagi klub menyiapkan pasukannya pasca jeda bermain sepakbola selama satu tahun. Dalam kondisi yang normal saja butuh waktu pramusim yang mencapai 1,5 hingga 2 bulan. Sedangkan sekarang situasinya pemain sudah lama tidak bermain di level kompetitif karena pandemi covid-19.
“Jadi saya pikir bulan Maret terlalu cepat, karena klub belum berlatih, belum melakukan persiapan, pemain tidak bermain selama satu tahun. Jika di musim yang normal, dalam kondisi yang normal, pemain berlibur selama 6-8 pekan dan setelah itu latihan pramusim juga berjalan 6-8 pekan. Itu karena kondisi tidak terlalu menurun,” jelasnya.
“Tapi sekarang kami tidak bermain selama satu tahun. Dan jangan lupakan juga sulitnya berlatih di Indonesia dengan situasi seperti saat ini karena covid. Tidak mudah untuk menggelar uji coba atau juga latih tanding. Jadi jika ada masukan liga bergulir Maret, saya rasa itu terlalu cepat,” tukasnya.
Joehdi_bgr
19/01/2021 at 12:02
Mending digelar bareng liga2 eropa yg ktnya bln Agustus.baiknya sblm liga bs di pake turnamen pemanasan piala presiden