Tanggapan Persib Atas Wacana Liga 1 Tanpa Degradasi
Friday, 07 May 2021 | 19:50
Konpers “Dukung dari Rumah”, Selasa 16 Maret 2021. Foto: Dok. Persib Bandung
Rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada 3 Mei lalu membuka wacana soal dihapuskannya degradasi untuk Kompetisi Liga 1 edisi musim 2021. Menimbang ketidakstabilan keuangan klub pasca dihantam pandemi Covid-19. Tak ada pemasukan selama musim kompetisi berhenti setahun sejak Maret 2020 lalu.
Wacana tersebut itu pula muncul atas masukan beberapa klub. Respon pro dan kontra langsung naik ke permukaan. Persib punya komentar tersendiri, lewat direktur klub Teddy Tjahjono menyatakan penolakan atas rencana ditiadakannya degradasi. Ia melihat prinsip dasar kompetisi seperti yang diarahkan FIFA.
“Kami sangat menolak kompetisi Liga 1 tanpa degradasi. Prinsip dasar dari kompetisi, yaitu sporting merit and integrity harus dijalankan. Statuta FIFA dan AFC mengatur dengan sangat jelas memgenai sporting merit and integrity,” kata Teddy.
Ia enggan berkomentar soal situasi keuangan klub lain yang sedang tak stabil pasca Covid-19. Tentunya akan mempengaruhi budget perekrutan pemain, mereka bisa-bisa menggaet pemain di bawah standar atau di bawah level. Ini tentunya berdampak kepada performa tim selama kompetisi.
“Saya tidak ingin berkomentar mengenai klub lain. Tapi PSSI/LIB harus menegakan prinsip dasar kompetisi yaitu sporting merit and integrity. Sporting merit and integrity diatur jelas kok di FiFA/AFC,” tandasnya.


Konpers “Dukung dari Rumah”, Selasa 16 Maret 2021. Foto: Dok. Persib Bandung
Rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada 3 Mei lalu membuka wacana soal dihapuskannya degradasi untuk Kompetisi Liga 1 edisi musim 2021. Menimbang ketidakstabilan keuangan klub pasca dihantam pandemi Covid-19. Tak ada pemasukan selama musim kompetisi berhenti setahun sejak Maret 2020 lalu.
Wacana tersebut itu pula muncul atas masukan beberapa klub. Respon pro dan kontra langsung naik ke permukaan. Persib punya komentar tersendiri, lewat direktur klub Teddy Tjahjono menyatakan penolakan atas rencana ditiadakannya degradasi. Ia melihat prinsip dasar kompetisi seperti yang diarahkan FIFA.
“Kami sangat menolak kompetisi Liga 1 tanpa degradasi. Prinsip dasar dari kompetisi, yaitu sporting merit and integrity harus dijalankan. Statuta FIFA dan AFC mengatur dengan sangat jelas memgenai sporting merit and integrity,” kata Teddy.
Ia enggan berkomentar soal situasi keuangan klub lain yang sedang tak stabil pasca Covid-19. Tentunya akan mempengaruhi budget perekrutan pemain, mereka bisa-bisa menggaet pemain di bawah standar atau di bawah level. Ini tentunya berdampak kepada performa tim selama kompetisi.
“Saya tidak ingin berkomentar mengenai klub lain. Tapi PSSI/LIB harus menegakan prinsip dasar kompetisi yaitu sporting merit and integrity. Sporting merit and integrity diatur jelas kok di FiFA/AFC,” tandasnya.

Jleb….!!!
matak ge ari nanaon teh tah….
g’ning cenah “mun dicepeng kunu lain ahlina…. tinggal tunggu…..”
Tidak ada degradasi berarti tdk ada promosi. Kasian tim liga 2 yg bertarung habis2an tp tidak punya kans naik kasta. Degradasi dan promosi selain dr bagian statuta jg prinsip keadilan dlm permainan. Masalah finansial tim, ya itu adalah bagian dr tuntutan profesionalitas tim. Mencari sumber dana sponsor itu sbg bentuk perjuangan tim untuk tetap eksis.
satuju Lur….
klub sepak bola diurang mah “Carengeng”…. sgl rupana kudu dibantuan wae… teu bisa mandiri
Karunya rans cilegon fc teu bisa naek