Tanggapan Pelatih Persib Soal Makin Menyebarnya Virus Corona
Wednesday, 04 March 2020 | 16:32
Wabah virus corona (Covid-19) kini sudah semakin merebak, dan membuat laga sepakbola Indonesia terancam. Memang di beberapa negara lain menyebarnya virus ini lantas membuat pertandingan ditunda atau digelar tanpa penonton. FIFA sendiri kini sedang membahas wacana penundaan sejumlah laga timnas Maret ini.
Tindakan pencegahan virus corona juga sudah dilakukan federasi Thailand dengan menunda kompetisi hingga April mendatang. Lalu ada Juventus yang membatalkan laga melawan Inter Milan dan AC Milan. Itu semua dilakukan untuk meminimalisir potensi sebaran virus yang berasal dari Wuhan, Cina tersebut.
Pelatih Persib, Robert Rene Alberts pun angkat bicara mengenai menyebarnya virus corona. Dirinya mewakili Persib siap untuk mengikuti perintah pemerintah maupun PSSI terkait sikap yang diambil untuk pencegahan. Karena menurutnya kesehatan menjadi hal yang perlu diperhatikan.
“Jadi kami harus bersiap dengan itu. Apa yang lebih penting, kesehatan seseorang, soal bagaimana satu orang itu akan mati atau sebuah pertandingan sepakbola,” terang Robert pada awak media ketika diwawancara di Stadion GBLA, Selasa (4/2).
Selain opsi penundaan pertandingan, mungkin saja Liga 1 2020 tetap berjalan tapi digelar tanpa penonton. Robert pun dengan tegas mengakui bahwa potensi menyebarnya virus sangat mungkin terjadi di stadion. Maka dia setuju jika pertandingan digelar dalam kondisi tertutup.
“Kami tahu lingkungan di stadion adalah lingkungan yang cukup berbahaya untuk penyebaran penyakit, jadi karena itu kami pun harus bersiap untuk mengikuti perintah otoritas soal kesehatan dan saran dari FIFA,” lanjut pelatih asal Belanda tersebut.
Baginya kebijakan laga tanpa penonton menjadi opsi yang paling mungkin diambil dan paling ideal. “Saya rasa itu sempurna. Di Eropa juga liga tetap berjalan meskipun tanpa penonton, Saya pikir keselamatan jadi hal nomor satu untuk dipikirkan,” kata Robert melanjutkan.
Menurutnya memang sudah sepatutnya setiap orang lebih peduli terhadap kesehatannya. Membiarkan kompetisi dimainkan seperti biasa bukan pilihan bijak, lantaran potensi merebaknya virus begitu besar. Dia enggan mempertaruhkan kesehatannya begitu saja.
“Bagi saya pribadi, kesehatan dan hidup saya itu lebih penting dari sekedar menempatkan diri dalam situasi yang penuh resiko. Saya masih ingin hidup selama 20 tahun ke depan, setidaknya,” tandas pelatih berusia 64 tahun tersebut.

Wabah virus corona (Covid-19) kini sudah semakin merebak, dan membuat laga sepakbola Indonesia terancam. Memang di beberapa negara lain menyebarnya virus ini lantas membuat pertandingan ditunda atau digelar tanpa penonton. FIFA sendiri kini sedang membahas wacana penundaan sejumlah laga timnas Maret ini.
Tindakan pencegahan virus corona juga sudah dilakukan federasi Thailand dengan menunda kompetisi hingga April mendatang. Lalu ada Juventus yang membatalkan laga melawan Inter Milan dan AC Milan. Itu semua dilakukan untuk meminimalisir potensi sebaran virus yang berasal dari Wuhan, Cina tersebut.
Pelatih Persib, Robert Rene Alberts pun angkat bicara mengenai menyebarnya virus corona. Dirinya mewakili Persib siap untuk mengikuti perintah pemerintah maupun PSSI terkait sikap yang diambil untuk pencegahan. Karena menurutnya kesehatan menjadi hal yang perlu diperhatikan.
“Jadi kami harus bersiap dengan itu. Apa yang lebih penting, kesehatan seseorang, soal bagaimana satu orang itu akan mati atau sebuah pertandingan sepakbola,” terang Robert pada awak media ketika diwawancara di Stadion GBLA, Selasa (4/2).
Selain opsi penundaan pertandingan, mungkin saja Liga 1 2020 tetap berjalan tapi digelar tanpa penonton. Robert pun dengan tegas mengakui bahwa potensi menyebarnya virus sangat mungkin terjadi di stadion. Maka dia setuju jika pertandingan digelar dalam kondisi tertutup.
“Kami tahu lingkungan di stadion adalah lingkungan yang cukup berbahaya untuk penyebaran penyakit, jadi karena itu kami pun harus bersiap untuk mengikuti perintah otoritas soal kesehatan dan saran dari FIFA,” lanjut pelatih asal Belanda tersebut.
Baginya kebijakan laga tanpa penonton menjadi opsi yang paling mungkin diambil dan paling ideal. “Saya rasa itu sempurna. Di Eropa juga liga tetap berjalan meskipun tanpa penonton, Saya pikir keselamatan jadi hal nomor satu untuk dipikirkan,” kata Robert melanjutkan.
Menurutnya memang sudah sepatutnya setiap orang lebih peduli terhadap kesehatannya. Membiarkan kompetisi dimainkan seperti biasa bukan pilihan bijak, lantaran potensi merebaknya virus begitu besar. Dia enggan mempertaruhkan kesehatannya begitu saja.
“Bagi saya pribadi, kesehatan dan hidup saya itu lebih penting dari sekedar menempatkan diri dalam situasi yang penuh resiko. Saya masih ingin hidup selama 20 tahun ke depan, setidaknya,” tandas pelatih berusia 64 tahun tersebut.

Sip sakabeh alemen kudu antisipasi,jeng narima kana keputusan demi kasalametan. Bravo persib sok sanajan opsi pertandingan tanpa nu lalajo…
Teu nanaon tanpa penonton, asal pertandingan Persib disiarkeun…